Sponsors Link

Jenis-Jenis Awan Paling Lengkap

Sponsors Link

Awan adalah akumulasi butiran kristal es, air atau uap air hasil dari evaporasi permukaan bumi namun ada perbedaan awan dan kabut yang membuatnya tidak sama.

Butiran ini kemudian akan tertahan pada atmosfer bumi dan akhirnya menggumpal serta menjadi awan. Uap air akan berubah menjadi awan ketika dingin serta terkondensasi pada udara.

Supaya bisa terkondensasi, maka uap air harus menempel di benda padar seperti serbuk sari, debu, kristal es atau butiran air. Nantinya, uap air yang terkondensasi pada permukaan bumi dinamakan dengan embun. Berikut adalah penjelasan tentang jenis jenis awan.

1. Stratokumulus

Banyak orang yang beranggapan jika awan stratokulumus muncul, maka pasti akan hujan. Akan tetapi sebenarnya awan tersebut bukan awan yang muncul sebelum hujan. Awan stratokumulus letaknya sangat rendah sehingga bisa dilihat dengan jelas dari tanah. Awan ini bisa menghasilkan hujan namun umumnya tidak terlalu lebat.

Awan stratokumulus berbentuk bulat dengan gumpalan yang mengumpul atau terpisah secara teratur di langit dan warnanya keabu abuan. Awan ini terlihat seperti putih tebal dan hampir sama seperti awan kumulus namun lebih besar dan berwarna terang sampai abu abu gelap tergantung ketebalan.

2. Stratus

Jenis awan kedua adalah awan stratur yang terdiri dari lapisan awan tipis dan menyelimuti langit. Ini adalah jenis hewan yang paling banyak ditemui di dunia terutama di pegunungan dan juga pesisir.

Awan ini menjadi tanda tekanan udara pada atmosfer yang stabil. Bentuknya teratur meski terkadang juga bisa pecah tidak beraturan. Ada kalanya juga awan stratur terlihat tebal hingga menutupi cahaya bulan serta matahari.

Awan ini bisa disebut kabut sebab letaknya yang dekat dengan permukaan tanah. Awan ini bisa sangat mudah dikenali dari lapisan awan memanjang, horizontal dan bentuknya seperti kabut.

Awan stratus bisa memproduksi salju ringan atau jenis hujan apabila temperatur yang ada dibawahnya dingin. Awan ini bisa berubah menjadi awan nimbostratur apabila memperoleh kelembapan cukup pada permukaan.

3. Nimbostratus

Jenis awan berikutnya adalah nimbostratus dengan tekstur yang tebal dan terkacang menutupi cahaya mathari sehingga sering dianggap sebagai tanda hujan akan turun. Nimbostratus diambil dari bahasa Latin yakni nimbus yang berarti hujan serta stratus yang berarti tersebar.

Awan ini tebal, tidak beraturan dan warnanya putih keabu abuan. Biasanya, awan ini akan menghasilkan salju atau hujan. Sedangkan untuk daerah tropis, maka jenis awan ini akan menghasilkan hujan tinggi dan pada daerah subtropis sampai dingin akan menghasilkan salju. Awan ini juga bisa terbentuk dari awan jenis lain seperti awan kumulonimbus yang sedang menyebar atau awan altostratus yang sedang naik.

4. Altokumulus

Awan altokumulus yang terjadi pada pagi hari, maka besar kemungkinan menjadi tanda badai di sore hari. Awan ini berbentuk bulatan kecil seperti kapas yang menyebar di langit dan satu dengan yang lainnya seperti terikat.

Awan ini berwarna putih hingga abu abu yang tersusun teratur di langit dan bisa menyelimuti sebagian besar pada permukaan langit. Jika awan ini muncul, maka terkadang dijadikan pertanda akan ada hujan deras yang disertai dengan petir atau badai.

Awan jenis ini terbentuk pada ketinggian yang rendah sehingga akan menciptakan butiran air. Akan tetapi ketika naik ke udara, maka kristal es juga akan ikut membentuk jenis awan ini. Awan altrokumulus umumnya terjadi di antara awan cirrus dan juga awan stratus. Ketika awan ini muncul bersamaan dengan jenis awan lain, maka umumnya akan diikuti dengan badai.

5. Altrostratus

Awan altrostratus ini bisa berubah menjadi awan nimbostratus ketika mencapai kelembapan tinggi sehingga menghasilkan hujan yang deras. Awan ini mengandung banyak butiran air sehingga bisa menghasilkan hujan ringan serta virga yakni proses terjadinya hujan yang tidak sampai menyentuh tanah.

Awan ini berbentuk seperti lembaran tipis serta membentuk jalur berwarna abu abu sehingga sering disebut sebagai boring cloud. Awan ini biasanya akan menutup sebagian besar langit meski kemungkinan masih bisa ditembus cahaya matahari. Biasanya, awan ini terbentuk sore dan malam hari kemudian akan hilang perlahan ketika siang hari.

6. Cirrus

Cirrus merupakan jenis hujan pertanda cuaca baik serta hari yang cerah. Awan cirrus ini punya struktur halus seperti serat serta berbentuk seperti bulu burung atau terkadang seperti pita melengkung. Awan ini biasanya akan menghalangi cahaya matahari atau bulan sehingga akan timbul fenomena alam bernama halo.

Fenomena ini bisa terjadi karena kristal es pada awan cirrus yang membuat cahaya matahari menjadi bias dan membentuk lingkaran cincin mengelilingi matahari. Awan ini bisa mudah dibedakan dengan awan lain sebab punya warna kuning terang atau juga bisa merah sebelum matahari terbit dan sesudah matahari terbenam.

7. Cirrostratus

Awan cirrostratus merupakan jenis awan yang bisa berubah menjadi awan altostratus ketika terbentuk pada ketinggian yang rendah. Awan ini berwarna kelabu serta tekstur yang sangat halus ketika ada di atmosfer.

Bentuk awan ini terkadang seperti anyaman yang tak teratur dan punya serabut tipis serta menutupi sebagian langit. Awan ini mengandung kristal es berjumlah banyak sebab letaknya tinggi di atas atmosfer. Dalam kondisi tertentu, awan ini bisa menebal serta menimbulkan efek halo.

Awan cirrostratus memiliki sifat transulen sehingga cahaya matahari atau bulan mudah tembus. Untuk warnanya sendiri bervariasi dari mulai abu abu sampai putih tergantung dari ketebalan. Jika berwarna putih, maka pertanda menyimpan banyak cairan yang tersimpan dan akan muncul warm front system.

8. Cirrokumulus

Ini adalah awan yang punya garis panjang berstruktur dan berbentuk seperti kumpulan ikan mackerel. Awan ini berbentuk putus putus yang teratur seperti kumpulan domba atau sisik ikan di langit.

Awan ini sangat tinggi sehingga banyak menyimpan kristal es serta tetesan air yang dingin serta tidak berinteraksi dengan awan lain untuk membentuk awan yang lebih besar.

9. Kumulus

Awan kumulus adalah pertanda jika cuaca pada hari itu akan normal. Bentuk awan ini memanjang ke atas serta tebal yang terbentuk akibat tekanan udara pada atmosfer sedang labil. Apabila terus berlanjut, maka awan kumulus bisa tumbuh serta berubah menjadi awan cumulonimbus. Sedangkan untuk kandungannya adalah butiran air serta es yang amat dingin.

Sedangkan untuk bagian awan yang terkena cahaya matahari akan terlihat berkilauan warna putih. Ini adalah jenis awan yang paling sering terlihat dan bisa memproduksi hujan ringan serta bisa ditemukan di banyak area bahkan kutub.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Astronomi