Awan Heksagonal: Pengertian dan Hubungannya dengan Segitiga Bermuda
Saat melihat langit tentu kita dapat dengan mudah menemukan gumpalan putih mirip kapas yang dikenal dengan nama awan. Seperti yang kita ketahui awan merupakan kumpulan titik-titik uap air dan memiliki bobot cukup ringan sehingga dapat dengan mudah berpindah oleh angin.
Ada beragam jenis awan yang perlu diketahui, mulai dari awan cirrus, awan comulus, awan strato dan lain sebagainya. Masing-masing dari jenis awan tersebut memiliki bentuk yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Namun, pernahkan mendengar istilah awan heksagonal? Awan ini memang tidak dapat ditemukan di sembarang tempat sehingga keberadaannya tidak mudah untuk ditemukan. Lalu apa itu awan heksagonal? Mari disimak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Awan Heksagonal
Sesuai namanya awan heksagonal merupakan awan yang berbentuk heksagonal atau segi enam apabila dilihat dari luar angkasa. Meskipun mempunyai bentuk unik, ternyata awan ini termasuk awan yang berbahaya dan tidak boleh dilewati oleh pesawat.
Bahkan pada ahli percaya jika misteri hilangnya kapal dan pesawat di kawasan Segitiga Bermuda, Amerika Serikat disebabkan oleh adanya awan heksagonal ini. Tidak hanya itu saja, kumpulan dari awan heksagonal di Segitiga Bermuda merupakan bom udara berkekuatan 170 mph.
Apabila dilihat dari satelit luar angkasa, awan heksagonal tersebut mempunyai lebar sekitar 20 sampai dengan 50 mil.
Para ahli menyebutkan jika awan heksagonal ini terbentuk sebagai dampak adanya microdust atau semburan mikro sehingga awan tersebut menjadi sebuah ledakan udara. Ledakan yang ditumbulkan dari awan heksagonal ini sangat besar sehingga mudah menenggelamkan kapal dan pesawat yang melintas di kawasan Segitiga Bermuda.
Selain itu penemuan seorang ahli meteorologi, Dr. Randy Cerveny menjelaskan bahwa terdapat kesenjangan awan heksagonal di beberapa tempat yakni di bagian ujung barat dari Segitiga Bermuda dan juga beberapa titik di Eropa Laut bagian utara yakni sekitar 55 mil.
Bagaimana Awan Heksagonal Dapat Menenggelamkan Kapal Dan Pesawat Di Segitiga Bermuda?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika awan heksagonal merupakan sebuah bom udara. Awan ini meluncur ke bawah menuju lautan hingga membuat gelombang mirip ombak namun berukuran sangat besar sekitar 13 meter.
Beberapa ahli percaya jika kecepatan angin yang dihasilkan dari awan heksagonal mampu memompa air laut dengan kecepatan 273 km per jam. Tidak heran jika banyak kapal besar dan pesawat yang melintas Segitiga Bermuda akan jatuh dan tenggelam hingga ke dasar lautan.
Terdapat Awan Heksagonal Di Planet Saturnus
Ternyata awan heksagonal tidak hanya ditemukan di planet Bumi saja. Para ahli astronomi menemukan bahwa awan heksagonal juga ditemukan pada planet Saturnus, tepatnya di bagian kutub utara dari planet ini.
Penemuan awan heksagonal sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 1988 oleh para ahli berdasarkan data dari NASA Voyager flybys of Saturn tahun 1980 dan 1981. Namun penemuan tersebut tidak terkonfirmasi hingga pada akhirnya pesawat luar angkasa NASA’s Cassini mendekati planet Saturnus.
Awan heksagonal yang ditemukan di planet Saturnus menjadi awan heksagonal terbesar yang pernah ditemukan di alam semesta. Bagaimana tidak awan ini berisi badai yang sangat bergejolak di bagian pusat dengan lebar awan mencapai 32.000 km. Bahkan potret termal yang berhasil diperoleh menunjukkan jika awan heksagonal memiliki kedalaman hingga 100 km ke dalam atmosfer Saturnus.
Pesawat luar angkasa Voyager dan Cassini telah mengidentifikasi bagaimana awan heksagonal pada planet Saturnus terbentuk. Seperti titik-titik segi enam yang berputar di sekitar pusat planet memiliki kecepatan yang sama dengan kecepatan Saturnus saat berputar pada porosnya.
Tidak hanya itu saja, ditemukan juga arus udara beraliran jet seperti yang terlihat di planet Bumi, mengalir ke arah timur dengan kecepatan sekitar 360 km/jam di planet Saturnus pada jalur yang kelihatannya mengikuti garis segi enam pada awan heksagonal.