Sponsors Link

Supernova: Pengertian, Proses, dan Faktanya

Sponsors Link

Dalam mempelajari alam semesta, tidak hanya menjelaskan mengenai benda-benda langit seperti bintang, asteroid, planet, matahari, galaksi dan lain sebagainya. Namun juga mengenai fenomena-fenomena kosmik yang terjadi di alam semesta.

Salah satu fenomena kosmik yang perlu diketahui yakni supernova. Apa itu supernova? Berikut penjelasannya.

Pengertian Supernova

supernova

Supernova merupakan suatu ledakan yang berasal dari suatu bintang di galaksi, memancarkan energi lebih besar dibandingkan dengan nova. Supernova bisa menjadi pertanda bahwa suatu bintang telah berakhir.

Saat terjadi supernova, bintang akan tampak sangat cemerlang dan terang bahkan sinarnya dapat mencapai ratusan jutaan kali dari cahaya bintang sebelumnya. Dapat dikatakan jika supernova adalah proses matinya sebuah bintang secara masif.

Energi yang dihasilkan ketika bintang mengalami supernova jauh lebih banyak daripada energi yang dikeluarkan oleh sinar Matahari di sepanjang masa hidupnya.

Diperkirakan jika supernova akan terjadi sekitar sekali setiap 50 tahun pada galaksi yang memiliki ukuran sama dengan Galaksi Bima Sakti. Artinya sebuah bintang dapat meledak setiap beberapa detik atau lebih di alam semesta, bahkan beberapa di antaranya berlokasi tidak jauh dari planet Bumi.

Supernova terjadi pada bintang yang memiliki massa 8 kali massa Matahari atau lebih masif dari Matahari. Fenomena kosmik ini terjadi saat bintang tidak lagi mempunyai cukup bahan bakar untuk melakukan proses fusi di inti bintang.

Proses fusi menghasilkan tekanan keluar sehingga memicu terjadinya dorongan gravitasi ke dalam massa bintang yang besar.

Proses Terjadinya Supernova

Proses terjadinya supernova pada bintang dapat diketahui beberapa minggu atau bulan sebelumnya. Suatu bintang yang akan mengalami supernova akan melepaskan energi yang setara dengan energi matahari yang dilepaskan oleh matahari seumur hidupnya.

Kemudian terjadilah ledaan yang dapat meruntuhkan sebagian besar material bintang dengan kecepatan 30.000 km per detik atau 10% dari kecepatan cahaya. Ledakan ini juga melepaskan gelombang kejut yang dapat memusnahkan medium antar bintang.

Jenis-Jenis Supernova

Supernova dibagi menjadi dua jenis, antara lain:

Supernova Tipe I

Supernova ini merupakan suatu ledakan termonuklir dari bintang tua yang memiliki massa rendah. Selain itu, supernova tipe I tidak menunjukkan garis hidrogen dalam spektrumnya. Supernova tipe I dapat disubklasifikasi lebih lanjut menjadi tiga subkelompok, yakni:

  • Supernova Tipe Ia

Supernova tipe Ia (dibaca “one-a”), tipe ledakan supernova yang terjadi akibat timbulnya ledakan termonuklir bintang ganda oleh akresi atau penggabungan bintang ganda (salah satunya Katai putih).

Saat terjadi supernova tipe Ia tidak ditemukan adanya garis H di garis spektrum, namun ditemukan garis-garis kuat berupa Fe, Si, dan Ca. Supernova ini mudah dicirikan dengan adanya fitur penyerapan Silikon dan kecerahannya yang dapat menyamai kecerahan galaksi.

  • Supernova Tipe Ib/c

Supernova tipe Ib dan tipe Ic merupakan supernova yang diakibatkan oleh runtuhnya inti bintang masif. Bintang-bintang tersebut telah melepaskan selubung luar hidrogen.

Apabila dibandingkan dengan spektrum supernova Tipe Ia, supernova ini kekurangan garis absorpsi silikon. Perlu diketahui jika supernova tipe Ia dapat diklasifikasikan menjadi supernova tipe Ib apabila memiliki garis helium kuat, dan menjadi supernova tipe Ic jika tidak memiliki garis helium yang kuat.

Apabila dibandingkan dengan tipe Ib, tipe Ic diperkirakan telah kehilangan banyak selubung di awalnya termasuk sebagian besar helium. Kedua tipe supernova ini disebut sebagai supernova runtuh-inti yang telah dilucuti.

Selain itu baik tipe Ib ataupun tipe Ic masih menjadi bagian dari Supernova Tipe I. Akan tetapi sifat dari supernova Ib dan Ic merupakan hasil dari runtuhnya inti bintang yang masif misal Supernova Tipe II.

Supernova Tipe II

Supernova ini adalah bintang masif yang inti besinya runtuh dan kemudian melambung, memanaskan lapisan luar bintang, untuk kemudian meledak keluar. Supernova Tipe II yaitu supernova dengan garis serapan hidrogen dalam spektrumnya.

Supernova Tipe II tidak dapat diamati di galaksi elips dan diperkirakan terjadi pada bintang populasi I di bagian lengan spiral galaksi. Supernova ini melibatkan bintang yang sangat masif dan memadukan inti mereka dengan –C,O, Mg, Ne, Si hingga inti besinya terbentuk.

Supernova tipe II kemungkinan menjadi penyebab terbentuknya lubang hitam atau black hole.

Fakta-Fakta Supernova

  1. Di alam semesta terjadi satu supernova setiap satu detik. Di dalam Galaksi Bima Sakti ada sekitar 2 supernova per abad. Supernova terakhir yang diamati secara langsung di Galaksi Bima Sakti yaitu lebih dari 400 tahun lalu. Seorang astronom Jerman, Johannes Kepler menyebut supernova tersebut dengan nama SN 1604.
  2. Tidak semua supernova dapat menghancurkan bintang induk. Peristiwa ini lebih dikenal dengan sebutan stellar impostors dan bukan supernova sejati. Justru fenomena ini lebih dikenal dengan jenis nova yang amat kuat dan menyebabkan bintang melepaskan energi dalam jumlah amat besar.
  3. Tercatat supernova tertua terjadi 2 milenium yang lalu. Pada 185 M, para astronom China mengamai sebuah cahaya terang di langit dan didokumentasikan dalam Kitab Nanti Han. Para astronom menjelaskan bahwa terdapat kilauan seperti bintang namun tidak nampak berjalan di langit seperti komet. Dalam kurun waktu delapan bulan kilauan tersebut hilang. Mereka menyebutnya sebagai Bintang Tamu atau SN 185.
  4. Sebagian besar unsur-unsur yang ada di alam semesta tercipta akibat supernova.
  5. Supernova dapat menghasilkan residu yang terlihat indah. Salah satu objek bintang terkenal yang tercipta akibat supernova yaitu Nebula Kepiting (M1).

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Astronomi