Sponsors Link

Kelenjar Prostat: Fungsi, Letak, dan Penyakitnya

Sponsors Link

Di dalam sistem reproduksi pria terdapat sebuah kelenjar bernama kelenjar prostat. Kelanjar prostat memiliki peran yang amat penting dalam mengetahui tingkat kesehatan dan kesuburan seorang pria.

Uniknya kelenjar prostat dapat mengalami dua kali pembesaran. Pembesaran pertama terjadi ketika seorang pria sedang berada pada tahap pubertas dan pembesaran kedua pada saat memasuki usia 30 tahun.

Tidak hanya mengalami pembesaran saja, kelenjar prostat juga bertambah berat seiring bertambahnya usia. Pada mulanya kelenjar prostat memiliki berat sekitar 20 gram dan akan bertambah berat hingga 40 gram saat seorang pria mencapai usia 70 tahun.

Lalu apa sajakah fungsi, letak, dan penyakit apa saja yang dapat menyerang kelenjar prostat ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari simak penjelasannya di bawah ini!

Fungsi Kelenjar Prostat

Pada umumnya kelenjar prostat mempunyai fungsi mengeluarkan cairan sebagai sumber nutrisi dan pelindung sperma. Pada saat proses ejakulasi, cairan tersebut akan keluar bersamaan dengan sperma dalam bentuk air mani atau semen.

Nantinya cairan ini juga akan mempermudah sperma untuk bergerak saat berada di dalam rahim. Cairan dari kelenjar prostat disimpan dalam tabung bernama vesikula seminalis yang berada di zona sentral.

Cairan kelenjar prostat juga menjadi penentu kualitas semen yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena cairan ini mengandung gula, enzim, dan bahan kimia alkali lainnya yang berfungsi dalam proses pembuahan.

Tidak hanya itu, prostat juga menghasilkan enzim bernama specific antigen (PSA) yang membantu dalam proses pencairan semen setelah ejakulasi agar sel sperma dapat berenang atau bergerak lebih cepat untuk mencapai sel telur.

Selain itu, zat kimia alkali yang terdapat pada cairan kelenjar prostat dapat menetralkan sekresi asam vagina sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup sperma di dalam tubuh wanita.

Cairan semen yang dihasilkan oleh kelenjar prostat, mengandung antibodi yang dapat melindungi saluran urinasi dan juga sel sperma dari bakteri serta patogen penyebab berbagai macam penyakit.

Fungsi lain dari kelenjar prostat yakni mencegah terjadinya ejakulasi mundur, yakni sebuah kondisi semen tertarik mundur ke kandung kemih. Adanya otot prostat tersebut dapat membantu dalam menutup leher kandung kemih saat seseorang sedang mengalami klimaks seksual.

Kelenjar prostat juga berpengaruh terhadap hormon seks pria yakni menunjang kinerja hormon tertosteron yang berfungsi tidak hanya mengontrol libido namun juga pembentukan massa otot, ketahanan energi, serta perubahan karakteristik sekunder pada anak laki-laki ketika memasuki fase pubertas.

Letak dan Struktur Kelenjar Prostat

Banyak orang yang tidak mengetahui di mana letak dari kelenjar prostat ini. Hal ini disebabkan karena kelenjar prostat berada pada tempat yang memang tersembunyi.

Kelenjar prostat mempunyai ukuran kira-kira sebesar biji kenari atau kemiri yang terletak di sekitar panggul tepatnya di bagian bawah lubang kendung kemih. Jaraknya sekitar 1 inci dari dalam rektum.

Struktur kelenjar prostat sendiri terbungkus oleh semacam kapsul bernama jaringan fibromuskuler yang tersusun atas campuran kolagen, jaringan ikat elastis, serta banyak serat dari otot polos. Tidak heran jika prostat sendiri akan terasa elastis saat disentuh.

Jaringan kelenjar prostat sendiri terbagi menjadi tiga bagian, antara lain:

Zona Transisi

Zona ini adalah bagian terdalam dan terkecil dari kelenjar prostat yang beratnya sekitar 10% dari keseluruhan bagian kelenjar prostat. Zona transisi mengelilingi sekitar sepertiga bagian atas dari uretra.

Perlu diketahui jika zona ini menjadi satu-satunya bagian yang akan terus tumbuh seumur hidup. Tidak heran jika zona transisi kerap menjadi tempat awal dari terjadinya penyakit BPH atau pembesaran prostat jinak.

Zona Sentral

Zona sentral atau lobus medianus merupakan zona yang mengelilingi zona transisi dan memiliki berat sekitar seperempat dari berat keseluruhan prostat.

Bagian ini juga tersusun atas beberapa bagian yakni saluran prostat, saluran mani, dan vesikula seminalis. Saluran tersebut juga sering disebut sebagai saluran ejakulasi.

Zona Perifer

Zona perifer menjadi bagian terbesar yakni sekitar 70% dari total keseluruhan kelenjar prostat. Zona ini berada di bagian terluar serta dapat terasa ketika melakukan pemeriksaan digital rectal exam (DRE) atau colok dubur.

Permasalah seperti adenokarsinoma atau bakal kanker prostat dapat ditemukan pada bagian ini. Bahkan zona perifer menjadi bagian yang paling sering terserang prostatitis kronis.

Penyakit yang Dapat Menyerang Kelenjar Prostat

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kelenjar prostat dapat berubah menjadi ukuran yang lebih besar. Akan tetapi kelenjar prostat yang berukuran terlalu besar dapat menimbulkan masalah penyakit tertentu.

Dan berikut penyakit yang dapat menyerang kelenjar prostat, antara lain:

1. Bening Prostate Hyperplasia (BPH)

Bening Prostate Hyperplasia atau bisa juga disebut sebagai pembesaran prostat jinak merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kelenjar prostat mengalami pembesaran dan bukan akibat kanker.

Ketika membesar, kelenjar prostat akan menekan saluran kemih serta otot kandung kemih menjadi menebal. Dampaknya adalah proses pembuangan urine menjadi terganggu karena dinding kandung kemih melemah dan sehingga sulit mengeluarkan urine.

Gejala yang ditimbulkan dari pembesaran prostat jinak ini yakni:

  • Sulit untuk buang air kecil
  • Aliran urine menjadi lemah dan tersendat-sendat
  • Buang air kecil terasa tidak tuntas
  • Sering mengalami keinginan untuk buang air kecil di malam hari

Pembesaran prostat jinak umumnya terjadi seiring bertambahnya usia dan hingga kini belum ada yang mengetahui secara pasti penyebab pembesaran tersebut. Akan tetapi diperkirakan pembesaran terjadi akibat perubahan kadar hormon seksual akibat penuaan.

2. Prostatitis

Prostatitis adalah suatu peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada kelenjar prostat dan umumnya dialami oleh pria berusia muda yakni sekitar 30-50 tahun.

Penyebab prostatitis adalah infeksi bakteri yang berasal dari infeksi saluran kemih atau penyakit menular seksual. Namun pada beberapa kasus, prostatitis tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya.
Berdasarkan jenisnya, prostatitis dapat dikelompokkan menjadi:

  • Prostatitis bakteri akut, oleh infeksi bakteri coli atau Nisseria gonorrhoeae.
  • Prostatitis bakteri kronis, oleh bakteri yang berasal dari saluran kemih atau infeksi saluran kemih (ISK).
  • Chronic prostatitis / chronik pelvic pain syndrome (CP/CPPS), hingga kini belum diketahui apa penyebabnya.
  • Asymptomatic inflammatory prostatitis, kondisi saat kelenjar prostat mengalami peradangan akan tetapi tidak ada gejala apapun.

Umumnya gejala dari prostatitis pada seseorang dapat berupa:

  • Sulit dan muncul sensasi nyeri atau perih saat buang air kecil
  • Adanya darah saat buang air kecil
  • Sering buang air kecil pada malam hari
  • Aliran air seni yang lemah
  • Muncul rasa sakit saat ejakulasi
  • Air mani berdarah
  • Mengalami disfungsi seksual atau kehilangan libido

3. Kanker Prostat

Kanker prostat adalah suatu kondisi adanya pertumbuhan sel-sel abnormal yang terjadi pada kelenjar prostat. Hingga saat ini penyebab terjadinya kanker prostat masih belum diketahui, akan tetapi terdapat dugaan bahwa resiko seorang pria mendapat kanker prostat karena faktor usia, obesitas, dan riwayat penyakit keluarga.

Pada stadium awal, kanker prostat biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala apapun. Justru gejala baru muncul ketika kanker telah berada pada stadium lanjut. Gejala-gejala tersebut antara lain:

  • Mengalami sulit untuk buang air kecil
  • Aliran air seni yang melemah
  • Merasakan nyeri dan rasa tidak nyaman di area sekitar panggul
  • Keluar darah pada air seni dan air mani

Bentuk pengobatan untuk kanker prostat tergantung dari tingkat pertumbuhan kanker dan juga kondisi kesehatan pasien itu sendiri. Umumnya kanker prostat dapat ditangani dengan melakukan radiasi, kemoterapi, terapi hormon, dan juga pembedahan untuk pengangkatan kelenjar prostat.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan kelenjar prostat sangat penting dilakukan untuk semua pria guna mencegah terjadinya gangguan fungsi kelenjar prostat dan mengurangi resiko infertilitas. Salah satu caranya yakni dengan selalu menerapkan gaya hidup sehat, tidak mengkonsumsi alkohol, dan rutin melakukan olahraga.

Sponsors Link
,
Oleh :
Kategori : Biologi