Sponsors Link

Asteroid: Ciri – Klasifikasi dan Jenisnya

Sponsors Link

Asteroid adalah sebuah benda angkasa yang memiliki ukuran kecil, padat dan juga jumlahnya banyak yang bergerak serta mengelilingi matahari.

Asteroid merupakan salah satu dari contoh planet kerdil, planetoida atau biasa disebut dengan sisa awal terbetuknya tata surya. Sebagian asteroid tersebut berkumpul di wilayah yang dinamakan dengan sabuk asteroid dan terletak di antara orbit planet Mars dan juga planet Yupiter.

Pengertian Asteroid

Menurut hasil dari penelitian, asteroid bisa terbentuk dari sisa ledakan Bing Bang atau dentuman besar yang terjadi di angkasa dan tidak bisa menyatu untuk membentuk sebuah planet akibat gaya tarik gravitasi dari Yupiter.

Namun sebagian juga ada yang mengatakan jika asteroid bisa terbentuk karena ledakan sebuah planet yang mengorbit diantara planet Mars dan juga Yupiter. Sedangkan untuk jenis asteroid yang paling terkenal, sudah teridentifikasi dan juga berukuran besar adalah Ceres. Ceres merupakan asteroid yang mempunyai diameter sekitar 946 km sehingga masuk dalam kategori planet kerdil.

Ciri Asteroid

Berikut adalah beberapa ciri dari asteroid yang paling umum:

1. Asteroid Berasal dari Debu dan juga Es

Para peneliti mengatakan jika asteroid berasal dari debu dan juga es. Asteroid berasal dari debu yang membeku karena es sehingga jadi membatu. Asteroid tersebut adalah benda angkasa padar sehigga ketika masuk ke atmosfer bumi akan menimbulkan percikan api. Sedangkan jika sampai ke permukaan bumi, maka akan menyebabkan benturan dan akhirnya menyebabkan kerusakan.

2. Tidak Bisa Menghasilkan Cahaya Sendiri

Asteroid juga tidak bisa menghasilkan cahayanya sendiri. Akan tetapi hanya bisa memantulkan cahaya dari bagian bagian matahari.

3. Bentuk Asteroid Tidak lebih Besar dari Planet Kerdil

Ketika di angkasa, maka asteroid memiliki banyak macam ukuran dan juga bentuk. Namun, ukurannya tidaklah lebih besar dibandingkan dengan planet di tata surya. Ukuran dari asteroid ini adalah kurang dari 1 km namun jumlahnya sangat banyak.

4. Ada di Antara Orbit Mars dan Yupiter

Biasanya pada tata surya, asteroid ada di orbit antara planet Mars dan juga Yupiter dengan jumlah yang sangat banyak. Untuk itu, orbit di antara Mars dan juga Yupiter sering dinamakan dengan Sabuk Asteroid.

5. Asteroid Mengandung Nikel dan besi

Asteroid terdiri dari batuan atau logam seperti besi dan juga nikel. Inilah sebabnya, asteroid menjadi benda angkasa yang sangat padat.

6. Memiliki Permukaan Berbatu

Karena asteroid merupakan benda angkasa yang adat, maka permukaan asteroid ini berbatu. Selain itu, permukaan asteroid juga tidak beraturan, sehingga bentuknya juga bermacam macam.

Klasifikasi Asteroid

Selain jenis asteroid yang didasari dengan orbitnya, umumnya asteroid juga dibagi ke dalam 3 kelas berdasarkan komposisinya, yakni:

1. Jenis C

Jenis asteroid yang pertama adalah jenis C atau karbon. Jenis asteroid ini berwarna keabu-abuan dan menjadi yang paling umum termasuk lebih dari 75% dari asteroid yang sudah diketahui. Kemungkinan, asteroid jenis C ini terdiri dari tanah liat serta batuan silikat yang ada di luar wilayah sabuk utama.

2. Jenis S atau Asteroid Silicaceous

Ini merupakan asteroid yang berwarna hijau kemerahan dan mencapai sekitar 17 persen dari asteroid yang diketahui serta mendominasi pada sabuk asteroid dalam. Asteroid S atau Silicaceous ini terbuat dari bahan besi nikel dan juga silikat.

3. Jenis M

Jenis M atau asteroid metalik merupakan jenis asteroid yang memiliki warna agak kemerahan, membuat sebagian besar sisa asteroid dan juga ada di wilayah tengah sabuk utama yang terlihat dari kandungan besi nikelnya.

Jenis Jenis Asteroid

1. Asteroid Ceres

Ceres merupakan sebuah planet kerdil yang ada di Sabuk Asteroid. Ceres adalah jenis asteroid yang ditemukan tanggal 1 Januari 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Pada awalnya ditemukan Ceres dianggap sebagao sebuah planet. Namun pada abad selanjutnya dan 150 tahun selanjutnya, Ceres kemudian diklasifikasikan menjadi asteroid.

Di tanggal 24 Agustus 2006, Persatuan Astronomi Internasional memutuskan jika status Ceres diubah menjadi planet katai. Ceres mempunyai masa 9.45 ± 0.04 × 1020 kg dengan diameter sekitar 950 km dan menjadi benda angkasa terbesar pada sabuk asteroid utama.

2. Asteroid Pallas

Pallas merupakan sebuah asteroid terbesar yang ada di sabuk asteroid sebuah sistem tata surya dan menjadi asteroid kedua yang ditemukan. Asteroid ini ditemukan dan dinamai oleh seorang astronom bernama Heinrich Wilhelm Matthaus Olbers di tangga; 28 Maret 1802.

Pallas sendiri merupakan salah satu dari 4 asteroid besar yakni 1 ceres, 4 vesta, 10 Hygiea dan juga Pallas. Asteroid besar ini tidak termasuk dalam 704 Interamnia dan Pallas sendiri berukuran sama seperti 4 Vesta.

3. Asteroid Vesta

Vesta merupakan sebuah obyek terbesar kedua pada sabuk asteroid. Ukuran diameternya adalah sebesar 530 kilometer atau sekitar 330 mil serta menurut perkiraan memiliki massa 9 persen dari massa seluruh sabuk asteroid.

Jenis asteroid ini ditemukan astronom Jerman Heinrich Wilhelm Olbers di tanggal 29 Maret 1807 dan Vesta sendiri menjadi asteroid yang paling terang. Jarak terjauh Vesta dari matahari adalah sedikit lebih jauh dibandingkan jarak minimum antara Ceres dengan matahari. Sementara pada orbit, Vesta seluruhnya ada di dalam orbit Ceres.

4. Asteroid Hygiea

Hygiea merupakan suatu asteroid yang ada di sabuk asteroid utama. Ukuran diameternya sedikit membujur sepanjang 350 hingga 500 km serta memiliki massa sekitar 2.9 persen dari total massa sabuk.

Jenis asteroid ini merupakan sebuah objek terbesar pada wilayah tersebut dalam urusan volume serta massa. Sedangkan beberapa asteroid kecil lebih dulu sudah ditemukan Annibale de Gasparis sebelum ia menemukan Hygiea di tanggal 12 April 1849.

Di sebagian besar oposisi, Hygiea punya magnitudo empat order lebih redup jika dibandingkan dengan Vesta. Untuk melakukan pengamatan terhadap Hygiea ini diperlukan setidaknya teleskop 100 mm atau 4 inci. Sementara untuk oposisi perihelik, maka kemungkinan bisa diamati menggunakan binokular 10×50.

5. Asteroid Interamnia

Interamnia merupakan asteroid yang besar dengan ukuran diameter sekitar 350 kilometer yang artinya jarak dari matahari 3.067 AU. Assteroid Interamnia ini ditemukan tanggal 2 Oktober 1910 oleh Vicenzo Cerulli dan dinamai dari nama Latin untuk Teram, Italia tempat Cerulli bekerja.

Interamnia merupakan jenis asteroid kelima terbesar setelah Ceres, Vesta, Pallas serta Hygiea dengan massa sekitar 1.2 persen dari massa seluruh sabuk asteroid.

6. Asteroid Baptistina

Baptistina adalah nama dari salah satu keluarga termuda dari asteroid di sabuk asteroid. Dari model komputer, asteroid ini muncul sekitar 160 juta tahun yang lalu dengan ukuran diameter sekitar 60 km serta 170 km.

Salah satu batu tersebut menghantam bumi sekitar 65 juta tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyebab dari punahnya dinosaurus. Sedangkan untuk sisa hantaman dari asteroid Baptistina ini masih terkubur di semenanjung Yucatan serta Teluk Meksiko.

7. Asteroid Cleopatra

Ada banyak asteroid yang mempunyai bulan dan beberapa diantaranya bahkan juga punya 2 satelit. Salah satunya adalah Cleopatra yang punya 2 bulan bernama Alexhelios serta Cleoselene.

Asteroid metalik tersebut punya bentuk yang tidak lazim yakni seperti tulang anjing berukuran panjang, tinggi serta lebar 217 x 94 x 81 kilometer. Sementara beberapa bulan asteroid tersebut punya ukuran diameter 5 km serta 3 km.

8. Asteroid Hektor

Sama seperti Cleopatra, Hektor juga memiliki ukuran yang sangat panjang dengan dimensi panjang serta lebar sekitar 370 x 200 kilometer. Hektor juga punya panjang serta lebar sekitar 370 x 200 kilometer.

Hektor juga merupakan asteroid yang mempunyai bulan, namun bedanya asteroid Hektor ini tidak ditemukan pada sabuk asteroid utama. Benda berwarna kemerahan tersebut menjadi Trojan terbesar yang menjebak pada orbit Yupiter.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Ilmu bumi