Sponsors Link

Penjelasan Fase Bulan dan Proses Terjadinya Bulan Sabit

Sponsors Link
bulan sabit

Bulan sebagai satelit Bumi alami dan termasuk satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan jika dilihat dari Bumi, akan tampak seperti bola berwarna kuning. Warna kuning ini adalah hasil dari cahaya matahari. Bulan tidak memiliki sumber cahaya sendiri, cahaya yang didapatkannya sebenarnya berasal dari pantulan cahaya matahari. Jarak Bumi-Bulan dari pusat ke pusat rata-rata adalah 384.403 km, yaitu sekitar 30 kali diameter Bumi.

Diameter Bulan adalah 3.474 km yang mana sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Bulan sendiri terkadang memiliki kenampakan yang berbeda-beda, terkadang terlihat separuh, terkadang terlihat penuh, bahkan terlihat segaris melengkung atau sabit. Dalam pembahasan kali ini, akan lebih fokus membahas mengenai bulan sabit dan proses terjadinya.

Bulan sabit adalah sebutan untuk bulan yang bentuk nya garis melengkung seperti sabit, yaitu sejenis senjata tajam atau alat pertanian yang berbentuk melengkung. Bulan sabit menandakan munculnya bulan baru atau pergantian bulan, namun juga menandakan bulan tersebut akan selesai. Dalam Bahasa Arab, bulan sabit disebut dengan “Hilal” yang mana digunakan masyarakat untuk menandai awal bulan tiba.

Bulan sabit termasuk salah satu bagian dari fase bulan. Fase bulan ini selalu berubah-ubah karena seperti sebuah siklus. Bulan sabit akan muncul ketika memasuki awal bulan. Setelah bulan baru yang kemungkinan tidak terlihat oleh mata, namun kita dapat melihat adanya bulan sabit. Bulan sabit ini dapat membesar seiring berjalannya waktu. Sebelum mengenal lebih lanjut mengenai proses terjadinya bulan sabit, perlu memahami fase-fase bulan. berikut penjelasannya.

Fase-Fase Bulan

fase fase bulan

Kita dapat melihat bulan dengan berbagai bentuk. Mulai dari bulat penuh, bulat separuh, atau bahkan hanya segaris saja atau sabit. Bentuk bulan yang berbeda-beda inilah yang disebut dengan fase bulan. Fase bulan itu tergantung kedudukan bulan terhadap matahari yang dilihat dari bumi.

Fase-fase bulan datang biasanya ditandai dengan tanggal. Contohnya pada tanggal 1, bulan akan terlihat berbentuk seperti sabit. Sedangkan tanggal 15, bulan akan terlihat berbentuk seperti bulat penuh yang mana berangsur-angsur menghilang. Lalu bagaimana dengan fase-fase bulan? untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita simak penjelasan dari masing-masing fase bulan dibawah ini.

  • Fase 1 – Bulan Baru: Bulan Baru merupakan fase bulan yang pertama, yang mana tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung atau mata telanjang. Sisi bulan terhadap Bumi tidak menerima cahaya dari matahari, maka bulan tidak terlihat.
  • Fase 2 – Bulan Sabit: Bulan baru yang terbentuk seperti garis batang kemudian berubah menjadi bentuk sabit. Bentuk bulan sabit ini melengkung kearah kiri yang kemudian berubah menjadi setengah lingkaran.
  • Fase 3 – Bulan Kuartal 3: Bulan pada fase ke 3 ini terlihat setengah bagian jika dilihat dari Bumi.
  • Fase 4 – Bulan Kuartal 2: Bulan ini ditandai saat bulan dalam bentuk setengah ukuran.
  • Fase 5 – Bulan Purnama: Bulan dengan sisi menghadap bumi dan mengdapatkan cahaya penuh dari matahari. Hal ini terjadi saat posisi bulan berlawanan tepat dengan Bumi.
  • Fase 6 –  Bulan Muda yang Mengecil: Setelah fase purnama, bulan lama kelamaan akan mengecil. Bulan akan terlihat setengah bagian saja, yaitu sisi kanan.
  • Fase 7 – Bulan Kuartal 1: Bulan hanya terlihat setengh saja dan lambat laun akan menghilang dan muncul kembali dengan bentuk dan ukuran yang sama.
  • Fase 8 – Bulan Tua yang Mengecil: Bulan tua akan terlihat mengecil. Pada saat bulan menghilang, ia akan berbentuk sabit lagi dan lambat laun akan menjadi hilang

Proses Terjadinya Bulan Sabit

Bulan sabit dapat terlihat oleh mata manusia karena adanya cahaya dari sinar matahari. Cahaya dari sinar matahari inilah yang menyebabkan bentuk bulan berbeda-beda karena mengenai salah satu bagian dari bulan. bentuk asli bulan adalah bulat seperti Bumi, namun terlihat bermacam-macam bentuk.

Secara singkat, bulan sabit terjadi pada saat posisi bulan membentuk sudut tertentu sehingga permukaan bulan yang tersinari oleh cahaya matahari hanya terlihat sebagian saja dari bumi. Sedangkan bulan separuh terjadi setelah hari ketujuh dari peristiwa bulan sabit yang mana kita dapat melihat setengah sisi yang terkena cahaya matahari. Lalu, bagaimana dengan proses terjadinya bulan sabit? Berikut penjelasannya.

  • Bulan Baru

Awal mula terjadinya bulan sabit yaitu dengan bulan baru. Bulan memiliki gerakan revolusi yaitu mengelilingi bumi yang dimana satu kali revolusi itu menandakan satu bulan. Oleh karena itu, ketika bulan baru muncul, maka hal itu menandakan bahwa telah terjadi pergantian bulan. Bulan baru tersebut masih sangat terlihat muda sehingga sama untuk dilihat oleh mata langsung dan bahkan terlihat tidak ada. Hal ini dikarenakan tidak seberapa banyak cahaya matahari yang mengenai bulan.

  • Bulan Sabit Muda (Hanya Sebagian Sedikit yang Terkena Cahaya Matahari)

Cahaya matahari yang mengenai bagian bulan baru masih sangat sedikit. Namun seiring berjalannya waktu, sinar matahari akan mengenai bagian dari bulan lebih banyak lagi dan mulai terlihat bagian lengkung pinggirnya. Lengkung di bagian pinggir bulan inilah yang menyerupai bentuk sabit. Bulan ini dinamakan sebagai bulan sabit muda. Dinamakan bulan sabit muda karena lengkung sabit yang terbentuk masih sangat kecil.

  • Bulan Terlihat Seperti Sabit/Bulan Sabit Sempurna

Seiring berjalannya waktu, sinar matahari yang mengenai bulan lebih banyak dan melebihi bagian dari bulan. Di fase inilah bulan sudah terlihat berbentuk melengkung atau sabit dengan sempurna. Jika tampak dari Bumi, bulan terlihat sebagai lengkungan yang menampakkan sisi luar dari setengah lingkaran.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan bulan sabit adalah cahaya matahari, waktu, dan pergerakan bulan. Sebenarnya, tidak ada proses khusus mengenai terjadinya bulan sabit, tetapi dapat dilihat dari faktor-faktor yang berperan. Di sisi lain, dalam kehidupan sehari-hari, bulan sabit juga dijadikan sebagai lambang masjid dan agama islam. Demikian adalah proses terjadinya bulan sabit. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Astronomi