Sponsors Link

Proses Terjadinya Gerhana Bulan Serta Jenis dan Dampaknya

Sponsors Link

Bulan sebagai satelit bumi mengalami fenomena gerhana bulan sesekali, dimana bulan, bumi, dan matahari berada tepat di garis lurus yang sama. Oleh karena itu, sebagian atau seluruh bulan tertutup oleh bayangan bumi, sehingga pemantulan cahaya dari sinar matahari tidak dapat mencapai bulan.

Karena gerhana bulan terjadi malam hari, peristiwa ini tidak terlalu terlihat dibandingkan gerhana matahari ketika matahari masih terlihat di langit. Meskipun demikian, fenomena ini termasuk fenomena yang langka. Rata-rata, dua gerhana bulan dapat terjadi di tahun yang sama tiap tiga setengah tahun sekali, terutama dengan munculnya bulan total saat fase bulan.

Proses Gerhana Bulan

Gerhana bulan bisa berlangsung hingga tiga hingga enam jam, maka prosesnya juga membutuhkan waktu hingga bulan benar-benar tertutup. Bulan akan pertama menghilang sedikit demi sedikit sebelum benar-benar tertutup dengan penuh.

  • Bulan dalam fase total, yaitu bagian dari fase bulan. Bulan tersebut yang biasanya bersinar akan mulai tertutup demi sedikit oleh bayangan hitam.
  • Bulan yang tadinya hanya tertutup sedikit akan mulai tertutup dengan penuh, sehingga hanya sebagian dari bulan yang terlihat. Bumi juga akan terlihat menyabit.
  • Bulan akan mulai menghilang setelah tertutup penuh oleh bayangan bumi. Saat proses ini, bulan tidak dapat terlihat seakan-akan menghilang.
  • Tergantung lamanya fenomena ini, bulan akan kemudian muncul kembali dari arah pertama kali bulan menghilang. Bulan akan mulai muncul dari bentuk sabit, kemudian mulai muncul bulan setengah hingga akhirnya bulan kembali terlihat dengan utuh seperti semula.

Jenis Gerhana Bulan

Gerhana bulan hanya dapat terjadi saat bulan purnama dan bulan tersebut melewati porsi tertentu dari bayangan Bumi. Maka, ada tiga jenis gerhana bulan, yaitu:

1. Gerhana Bulan Total

gerhana bulan total

Gerhana bulan total terjadi jika posisi bulan berada tepat di tengah umbra, yaitu bayangan inti atau bagian tengah bayangan gelap dalam gerhana bulan.

Gerhana bulan total dapat dibagi menjadi dua tipe:

  • Gerhana bulan total negatif dan gerhana bulan total positif. Ketika terjadi gerhana bulan total negatif, warna bulan menjadi warna merah tidak merata.
  • Gerhana bulan positif terjadi jika bulan melalui titik umbra, sehingga warna merah yang terdapat pada bulan adalah merah merata.

Tergantung dengan daerahnya, gerhana bulan total akan terlihat lebih merah di suatu daerah dibanding daerah lain. Pada umumnya, semakin merah bulan terlihat di suatu daerah, semakin tinggi tingkat polusi di daerah tersebut. Jenis gerhana bulan ini termasuk fenomena yang sangat mencolok karena warna merahnya yang sangat cerah saat fase total bulan.

2. Gerhana Bulan Sebagian

gerhana bulan sebagian

Gerhana bulan sebagian terjadi jika sebagian daerah bulan masuk ke daerah umbra dan sebagian lainnya berada di bayangan penumbra. Oleh karena itu, sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan hanya sebagian sehingga hanya sebagian dari bentuk bulan yang terlihat.

3. Gerhana Bulan Penumbra

gerhana bulan penumbra

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika bulan berada di daerah penumbra. Oleh karena itu, bulan memiliki warna yang suram. Gerhana bulan penumbra dapat dibagi lagi menjadi dua gerhana penumbra sebagian dan gerhana penumbra total. Jenis gerhana ini hanya dapat terlihat dengan samar oleh manusia karena warnanya yang suram. Fenomena ini biasanya hanya untuk observasi akademik karena sulit diamati.

Dampak Gerhana Bulan

Walaupun dampak dari gerhana bulan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang maupun teropong, baik itu teropong pantul, teropong bintang, atau macam-macam teropong lainnya, beberapa dampaknya masih signifikan.

1. Naiknya permukaan air laut

Ketika gerhana bulan terjadi, gravitasi bulan menarik Bumi sehingga terjadi fenomena air laut pasang dimana permukaan air laut naik. Fenomena ini biasanya berlangsung selama tiga hari, sehingga ada ombak yang keras yang dapat menyebabkan banjir. Pasang surut air laut bisa mencapai 1.5 meter. Hal yang sama sebenarnya juga terjadi pada tubuh manusia yang mengandung 70% air, namun karena tubuh manusia tidak sebesar lautan, efeknya hampir tidak terlihat.

2. Penurunan suhu udara

Walaupun perubahan suhu udara karena gerhana bulan tidak signifikan seperti gerhana matahari, tetap ada penurunan suhu ketika fenomena ini terjadi. Selain penurunan suhu, di daerah tertentu tekanan udara juga naik.

3. Terganggunya kehidupan makhluk hidup

Seperti saat terjadinya fenomena alam lain seperti gempa bumi atau tsunami, para hewan juga akan merasakan dampaknya bahkan sebelum fenomena ini terjadi. Perilaku mereka akan berubah, terutama pada hewan malam. Aktivitas rutin mereka akan terganggu seperti ketika mereka mencari makanan dan minuman, serta adanya hewan-hewan tertentu yang akan mencari tempat berlindung. Menurut sebuah studi yang telah dilakukan, ini biasanya terjadi karena adanya perubahan level cahaya selama terjadinya gerhana bulan.

4. Efek terhadap mata

Gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa perlu memakai kacamata pelindung seperti gerhana matahari. Namun, pada saat gerhana bulan langka yang sangat cerah, disarankan untuk menggunakan kacamata pelindung untuk melindungi mata dari sinar matahari yang terang.

Gerhana bulan dapat berlangsung lebih lama dibanding gerhana matahari, dan efeknya tidak sesignifikan. Namun, gerhana bulan tetap menjadi fenomena alam yang indah dan layak ditonton.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Astronomi