Sponsors Link

6 Jenis Tanaman Penyubur Tanah dan Karakteristiknya

Sponsors Link

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik dan menjadi sangat penting bagi segala makhluk hidup di Bumi, baik itu untuk manusia, hewan, atau tumbuhan. Namun, dengan usia Bumi yang semakin tua dan evolusi makhluk hidup yang semakin berjalan, ketersediaan tanah semakin berkurang. Hal ini tak hanya dapat dilihat di perkotaan, namun juga di hutan dimana banyak hewan tinggal.

Selain berkurangnya ketersediaan tanah, banyak juga tanah yang mulai tandus. Tanah tandus berarti tanah sudah tidak subur, yang berarti tanah tersebut sudah tidak lagi cocok bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Ketersediaan hara dalam tanah pun sudah tidak cukup.

Walaupun tanah sudah tidak lagi subur, ada beberapa cara untuk mengembalikan kesuburan tanah, diantara lain adalah dengan penggemburan, menggunakan kapur dolomite, memberikan nutrisi berupa mineral, memanfaatkan pupuk kompos, membatasi penggunaan pupuk kimia, atau melakukan rotasi penanaman. Tanaman juga bisa digunakan untuk mengembalikan kesuburan tanah dengan cara ditanamkan ke tanah tersebut.

Akan tetapi, hanya tanaman-tanaman tertentu yang bisa mengembalikan kesuburan tanah. Tanaman-tanaman tersebut harus berasal dari golongan Leguminosa atau yang berjenis kacang-kacangan. Hal ini karena tanaman legum dapat menangkap nitrogen yang berada di atmosfer yang kemudian diubah menjadi nitrogen di dalam tanah.

Nitrogen tersebut dapat dimanfaatkan untuk perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan, pembentukan klorofil untuk proses fotosintesis pada tumbuhan, dan senyawa organik lainnya. Tak hanya itu, tanaman legum memiliki nodul-nodul berupa gelembung kecil di bagian akar. Disitulah terdapat bakteri berjenis Rhizobium. Bakteri ini adalah hasil dari fotosintesis, maka tanaman legum dapat bertahan hidup di daerah yang kekurangan nitrogen. Alhasil, tanaman legum dapat digunakan sebagai pengganti pupuk agar tanah yang digunakan tidak kehilangan nitrogen.

Karakteristik Tanaman Legum

Tanaman Leguminosa dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Leguminosa Pohon: Tanaman legum ini berkayu dan memiliki tinggi lebih dari 1,5 meter.
  • Leguminosa Semak: Tanaman legum ini bersifat memanjat (twinning) dan merambat (trilling). Tingginya kurang dari 1,5 meter.

Jenis Tanaman Legum

Tanaman-tanaman legum telah beradaptasi pada segala kondisi pertumbuhan di Bumi. Maka dari itu, mereka menjadi pangan yang penting. Beberapa jenis tanaman penuyubur tanah adalah:

1. Gamal (Gliricidia sepium)

gamal

Gamal adalah jenis leguminosa pohon yang memiliki warna batang putih kecoklatan, perakaran kuat, dan bunga yang berwarna merah mudah keputihan yang tumbuh di ujung cabang tanpa daun. Gamal berasal dari Amerika Tengah, sehingga tanaman ini biasa digunakan di negara-negara tropis dan sub-tropis sebagai tanaman pagar hidup. Tanaman ini memiliki umur yang panjang dan dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan dengan suhu antara 20-30°C dan ketinggian 750-1200 m. Gamal juga dapat hidup di daerah kering dengan curah hujan 750 mm/thn dan tahan terhadap genangan.

2. Lamtoro (Leucaena glauca)

lamtoro

Lamtoro adalah leguminosa pohon yang sering digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai 500 m di atas permukaan air laut dan curah hujan lebih dari 760 mm/thn. Tanaman lamtoro berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Kepulauan Pasifik.

Lamtoro bisa tumbuh sehingga memiliki tinggi 20 m. Lamtoro memiliki percabangan yang rendah dan banyak dengan warna kecoklatan atau keabu-abuan, berbintil-bintil, dan berlentisel. Ranting-rantingnya bersifat bulat torak dengan ujung yang berambut rapat. Daun dari lamtoro adalah daun majemuk yang menyirip rangkap dengan ujung runcing dan pangkal miring, serta permukaan berambut halus dan tepi yang berjumbai.

3. Kaliandra (Calliandra calothyrsus)

kaliandra

Kaliandra adalah leguminosa pohon yang berasal dari Amerika Tengah. Sekitar tahun 1963, tanaman ini mulai masuk ke Indonesia. Kaliandra banyak ditemukan di daerah dan dapat tumbuh dengan cepat di daerah-daerah tersebut.

Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur dan dataran rendah hingga 1500 m di atas permukaan laut. Beberapa fungsi kaliandra selain sebagai penyubur tanah adalah sebagai tanaman penghijauan atau reboisasi, tanaman peneduh dan pelindung, pakan ternak (sebagai sumber protein), dan penahan erosi.

4. Turi (Sesbania grandiflora)

turi

Turi memiliki nama latin Sesbania grandiflora adalah leguminosa pohon yang biasa tumbuh di tanah dengan banyak genangan air. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 10 meter dan memiliki akar yang berbintil-bintil.

Bunganya memiliki bentuk seperti kupu-kupu dan warna merah muda atau putih. Pada umumnya, turi digunakan sebagai pohon pelindung karena tanaman ini tumbuh dengan cara merambat. Tumbuhan Turi saat ini sudah tersebar ke berbagai daerah tropis sehingga bisa digunakan untuk menyuburkan tanah.

5. Sentro (Centrosema pubescens)

sentro

Sentro adalah leguminosa semak yang berasal dari Amerika Selatan. Beberapa fungsi sentro antara lain sebagai penutup tanah, tanaman sela, dan pencegah erosi. Secara fisik, batang sentro panjang.

Tiap tangkainya memiliki daun yang berbentuk elips dengan ujung tajam dan bulu halus pada kedua permukaannya. Bunga sentro berwarna ungu muda. Sentro tumbuh dengan cara membelit pada tanaman lain atau menjalar di pagar. Tanaman ini dapat tumbuh sepanjang 5-12 cm dengan lebar 3-10 cm.

6. Kalopo (Calopogonium mucunoides)

kalopo

Kalopo adalah leguminosa semak yang berasal dari Amerika Selatan. Tanaman ini bersifat prennial, merambat, dan hidup di daerah-daerah dengan kelembaban yang tinggi.

Itulah beberapa jenis tanaman penyubur tanah. Agar dapat menyuburkan tanah, ada berbagai solusi yang dapat dilakukan, dan enam tanaman legum ini adalah beberapa contoh tanaman yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah secara alami.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Tumbuhan