Sponsors Link

Tanah Grumusol: Karakteristik, Ciri-Ciri, dan Jenisnya

Sponsors Link

Tanah menjadi salah satu unsur terpenting bagi kehidupan yang letaknya berada di lapisan teratas di planet Bumi. Tanah berasal dari proses pelapukan batuan yang terjadi dalam kurun waktu lama, ratusan hingga jutaan tahun lalu.

Tanah terbagi menjadi beberapa jenis tergantung dari komponen penyusunnya. Letak geografis dan astronomis juga turut mempengaruhi jenis tanah di suatu tempat. Salah satu tanah yang akan dibahas kali ini yakni tanah grumusol.

Karakteristik Tanah Grumusol

Tanah grumusol adalah tanah yang berasal dari tuffa vulkanik dan batuan induk kapur, bersifat basa, dan tidak memiliki aktivitas organik di dalamnya. Tidak heran jika tanah grumusol tidak mengandung unsur hara ataupun unsur organik lainnya.

Tanah grumusol memiliki profil tanah yang terdiri atas beberapa lapisan mulai dari lapisan atas hingga lapisan bawah. Pada lapisan atas umumnya berbentuk seperti granuler dengan ukuran lebih besar daripada butiran pasir atau terlihat seperti bunga kubis.

Sedangkan pada lapisan dalam berbentuk gumpalan dan pejal. Tidak heran jika lapisan ini sangat sulit untuk diolah, bahkan membutuhkan alat khusus seperti linggis untuk dapat melunakannya.

Tanah grumusol mempunyai warna seperti tanah endapan hanya saja bertekstur lebih liat dan sedikit kasar. Warna yang dihasilkan oleh tanah grumusol tergantung dari unsur-unsur yang dikandungnya.

Tanah ini mempunyai sifat lempung, sedikit keras, dapat dipilin atau dibentuk, akan tetapi mudah hancur atau pecah. Lempung yang dimaksud terdiri dari berbagai jenis lempung dan ukuran mulai dari liat agar kasar, mudah dibentuk terutama dalam kondisi kering, dapat sedikit dipilin saat ditekan, akan tetapi hasil pilinan mudah hancur dengan tingkat kelekatan sedang.

Tanah grumusol memiliki kandungan Ca dan Mg yang amat tinggi. Sehingga ketika air masuk ke dalam tanah grumusol, unsur-unsur yang terkandung di dalamnya tidak mudah tercuci atau larut. Tidak heran jika tanah grumusol tidak mempunyai horizon iluviasi dan eluviasi.

Karena sifat lempung itu juga membuat tanah grumusol memiliki kandungan bahan organik yang rendah yakni sekitar 0,06 % hingga 4,5%. Semakin ke bawah kandungan bahan organik semakin sedikit karena kadar kapur (Ca) yang semakin tinggi dan juga semakin mendekati batuan induk.

Setiap jenis tanah memiliki Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang berbeda-beda termasuk tanah grumusol yang memiliki KTK cukup tinggi yakni 36,13 sampai dengan 77,38 cmol kg pangkat -1. Hal ini disebabkan karena unsur smektit (suatu mineral yang terdiri dari tiga lapis struktur aluminium silikat hidrat) sangat banyak dan mendominasi pada tanah grumusol.

Tingkat koefisien pemuaian tanah grumusol cukup tinggi. Hal ini dapat diketahui saat musim kemarau tiba volume tanah grumusol menjadi besar dan kembali normal ketika musim hujan tiba. Pada kawasan yang memiliki tanah grumusol, ketika musim panas atau kemarau terlihat tanah akan merekah dan mengembang.

Seperti yang telah diketahui jika komposisi utama tanah grumusol adalah kapur dengan pH bersifat basa. Akan tetapi pada beberapa kondisi apabila telah tercampur dengan abu vulkanik yang bersifat asam, menjadikan tanah grumusol netral.

Ciri-Ciri Tanah Grumusol

Adapun ciri-ciri dari tanah grumusol yakni:

  1. Bertekstur kering dan mudah sekali pecah terutama saat musim kemarau.
  2. Tidak cocok untuk diolah sebagai lahan pertanian.
  3. Berwarna kelabu hingga hitam.
  4. Berada di permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan laut.
  5. Mempunyai topografi datar dan bergelombang.
  6. Tersebar di Jawa Tengah (Jepara, Demak, Pati, dan Rembang), Jawa Timur (Ngawi dan Madiun), dan Nusa Tenggara Timur.

Jenis Tanah Grumusol Berdasarkan Faktor Pembentuknya

Tanah Grumusol Bergaram

Tanah grumusol ini hanya dapat ditemukan pada kawasan dengan iklim kering dengan curah hujan mencapai 1000 mm per tahun dengan musim kemarau selama 6 bulan. Selain itu, tanah grumusol bergaram memiliki warna hitam dan terdapat tuff balistik kuarter, tingkat keasaman antara 7,2 hingga 8,7 pada kedalaman 50 cm.

Tanah Grumusol Batuan Kapur dan Bernapal

Tanah grumusol terbentuk akibat adanya susunan dan struktur batuan kapur berupa Ca dan Mg yang telah terakumulasi secara periodik, membentuk lapisan tanah dengan kadar lempung tinggi. Oleh karena itu, tanah ini mempunyai kadar lempung yang tinggi, bersifat plastisin, koefisien pemuaian dan pengerutan paling rendah.

Tanah Grumusol Alluvial

Tanah grumusol yang berada di kawasan alluvial atau banyak terdapat endapan. Biasanya banyak ditemukan di sekitar pinggir sungai besar dengan batuan induk kapur berkonsentrasi tinggi. Namun juga dapat dijumpai pada sekitar sungai yang memiliki batuan bernapal tekstur halus.

Tanah Grumusol Sedimen Tuff Tetier

Tanah grumusol ini dapat dicirikan dengan adanya horizon yang tersusun dari atas ke bawah, bertekstur lempung, berwarna kelabu, mengandung besi, rentan mengalami erosi, dan batuan induk mengalami pelapukan kecil. pH tanah ini mencapai 6 hingga 6,5 tanpa adanya konsentrasi kapur sehingga membuat tanah menjadi asam.

Tanah Grumusol Lahar

Tanah grumusol ini banyak ditemukan di sekitar gunung berapi, terbentuk oleh lahar yang telah mengendap, membeku akibat curah hujan tinggi sehingga mengalami pencucian ekstrim. Dengan begitu kandungan garam di dalam tanah akan larut, menurunkan kadar silika dalam kurun waktu lama sehingga membentuk lapisan lempung montmorilonit.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Geografi