Sponsors Link

8 Ciri-ciri Ekosistem Buatan Berserta Contohnya

Sponsors Link

Interaksi yang terjadi antara  komponen biotik dan abiotik membentuk suatu sistem yang disebut ekosistem. Sistem tersebut dapat terbentuk secara alami maupun buatan, sehingga  berdasarkan bentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan.

Ekosistem alami berarti ekosistem yang pada dasarnya terjadi secara alami contohnya ekosistem hutan hujan tropis dan ekologi laut tropis. Sedangkan ekosistem buatan merupakan kebalikan dari ekosistem alami yang terbentuk karena adanya kepentingan tertentu oleh manusia, dalam hal ini masih tetap dikategorikan sebagai ekosistem karena terdapat unsur lingkungan biotik dan abiotik serta terjadi interaksi di dalamnya.

Jadi, secara umum dapat dikatakan bahwa perbedaan ciri-ciri ekosistem buatan dan alami yaitu adanya faktor keterlibatan manusia. Lebih jelasnya tentang ciri-ciri ekosistem buatan akan dibahas di bawah ini.

Ciri-ciri Ekosistem Buatan

  1. Ekosistem buatan dibentuk karena memiliki tujuan tertentu

Pemanfaatan keanekaragaman hewan dan tumbuhan  untuk tujuan tertentu memaksa manusia melakukan cara lain dibandingkan mengandalkan langsung dari alam yang keberadaanya terbatas.  Pemanfaatanya seperti pelestarian dan mengembangbiakan flora dan fauna dengan membentuk ekosistem buatan. Setidaknya terdapat  3 tujuan dibentuknya ekosistem buatan:

  •  Untuk memenuhi kubutuhan sandang, pangan dan papan
  • Sarana hiburan dan pembelajaran
  • Untuk pelestarian

Berdasarkan 3 tujuan di atas, maka dewasa ini dikenal beberapa jenis ekosistem buatan baik darat (teresterial) maupun air (akuatik).

  • kolam

Budidaya kelompok ikan baik air tawar maupun air payau menciptakan lingkungan ekologisnya sendiri. Manusia bertindak menyediakan atau memfasilitasi agar kondisi ekosistem buatan mirip dengan ekosistem alamiah sehingga pertumbuhan organisme terpenuhi dengan baik dan cepat mendatangkan keuntungan guna memenuhi keperluan manusia.

  • Akuarium

Ekosistem akuarium yang memiliki biota air, baik air tawar ataupun laut dihadirkan dengan berbagai dekorasi agar terlihat menarik  disamping harus menyesuaikan dengan kondisi alaminya.

  • Perkebunan

Ekosistem buatan ini diciptakan dalam memenuhi kebutuhan pangan seperti buah dan sayur.  Terdapat interaksi komponen biotik dan abiotik. Contohnya seperti hama pertanian dengan flora utama dan faktor abiotik pertanian lainnya. Ekosistem sawah termasuk dalam kelompok ini dan memiliki keragaman flora dan faunanya.

  • Kebun binatang

Sebagai sarana pendidikan, hiburan, dan pelestarian, kebun binatang dibuat semirip mungkin dengan habitat asli para kelompok hewan di dalamnya. Misalnya, kelompok hewan khas fauna Australia disesuaikan dengan kondisi alaminya seperti yang ada di Australia.

Ekosistem Buatan

Contoh Ekosistem Buatan

  1. Didominasi oleh pengaruh manusia

Bentuk inisiasi manusia dalam membentuk ekosistem buatan (sumber:www.nps.gov)

Ekosistem buatan dapat dikontrol oleh manusia berupa  proporsi dan kecepatan interaksi ekologi  dalam hal ini direkayasa oleh manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Terkadang manusia hanya sebatas menginisiasinya selanjutnya bergantung pada kondisi alam sehingga terkadang disebut ekosistem semi-buatan.

 

 

  1. Memiliki keragaman organisme dan komponen lingkungan yang sedikit

Salah bentuk usaha manusia dalam mengendalikan ekosistem buatannya (Sumber: flickr.com)

Manusia berhak memilih komponen biotik utama dalam ekosistem buatannya ditinjau kembali dari tujuan dibentuknya ekosistem tersebut. Walaupun sebenarnya ekosistem buatan itu bisa mendatangkan organisme-organisme baru yang berasal dari komunitas lainnya yang ikut berinteraksi.  Hal tersebut menyebabkan sedikitnya keanekaragaman. Tidak mustahil jika terdapat spesies tertentu yang dikendalikan keberadaanya oleh manusia sehingga spesies yang tidak diinginkan itu cenderung menghilang perlahan-lahan. Meski demikian interaksi antar komponen abiotik dan biotik di dalamanya masih tetap terjalin.

  1. Memiliki rantai makan yang terbatas

Oleh karena keanekaragaman yang sedikit, berdampak terhadap rantai makananya  yang terbatas. Bukan berarti aliran energi dalam ekosistem tidak berjalan karena tentunya jika ini tidak ada maka bisa dikatakan tidak akan membentuk  suatu ekosistem. Selain terdapat pengaruh faktor abiotik, 3 bagian dari faktor biotik dibawah ini sangat penting dalam terbentuknya rantai makanan.

  • Produsen, merupakan kelompok autotrof  atau dapat membuat makananya sendiri, bisa berarti tumbuhan atau organisme uniseluler yang memiliki kandungan klorofil. Kelompok ini menduduki tingkatan pertama dalam rantai makanan.
  • Konsumen, merupakan kelompok hewan yang memperoleh energinya dari mengkonsumsi produsen I (herbivora) atau kelompok yang memakan konsumen lain (karnivora). Dalam posisi ini terdapat beberapa tingkatan (konsumen I, II, III dst.) tergantung keanekaragaman yang ada di ekosistem tersebut.
  • Pengurai, merupakan kelompok organisme yang bertugas menguraikan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang sudah mati. Kelompok ini meliputi berbagai jenis serangga, cacing dan lain-lain serta golongan mikroorganisme seperti bakteri dan kelompok jamur.
  1. Tidak terlepas dari pengaruh alam

Cahaya matahari sebagai komponen abiotik penting dari alam (sumber:wikipedia)

Manusia boleh bertindak namun kekuatan alam tidak dapat dihindari. Ekosistem alami terbentuk melalui berbagai keadaan alam yang tidak menentu. Oleh karena itu, organisme di dalamnya telah lama beradaptasi dengan berbagai kondisi. Terkadang dalam membuat ekosistem buatan bergantung juga terhadap keterlibatan alam (semi-buatan) misalnya faktor abiotik disekitarnya. Manusia harus mampu menyesuaikan antara kondisi alami dan kondisi buatanya.

 

 

 

  1. Lebih rapuh dan rentan terhadap kegagalan

Salah satu bentuk kegagalan panen (sumber:pixabay.com)

Rekayasa manusia tidak selamanya sempurna, pengetahuan  yang  terbatas menimbulkan berbagai  faktor yang tidak bisa dihindari. Pencegahan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut penting untuk  diperhatikan agar kegagalan  dapat diminimalisir. Hal ini sering ditemui  dalam bidang perkebunan atau pertanian yaitu biasanya terjadi kegagalan panen akibat human error atau  faktor yang sulit dikendalikan.

 

  1. Lebih produktif dari segi kepentingan manusia

Melimpahnya ikan hasil budidaya (sumber: wikipedia)

Pengetahuan manusia mempengaruhi teknik dalam peningkatan kuantitas dan kualitas. Dibandingkan hanya bergantung pada kondisi alamiahnya, rekayasa manusia bisa lebih produktif sejauh manusia dapat mengurangi  faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan walaupun terkadang rapuh dan sangat rentan. Contoh yang bisa ditemui yaitu dalam bidang perikanan dan pertanian. Misalnya dalam mengembangbiakkan ikan bandeng, hasil yang didapatkan tentu bisa bernilai namun bisa merugi jika terjadi kelainan pertumbuhan atau kematian massal akibat penyakit pada ikan. Agar tetap produktif maka ekosistem buatan harus sustainable growth (pertumbuhan yang berkelanjutan).

  1. Cakupan wilayahnya terbatas

Wilayah persawahan (sumber:wikipedia)

Dalam membangun sebuah ekosistem buatan  perlu memperhatikan faktor-faktor seperti kebutuhan masyarakat, cuaca, kondisi geografis, atau lokasinya yang berdekatan dengan pemukiman penduduk dan faktor lainnya yang mempengaruhi wilayah ekosistem buatan tersebut. Contohnya dalam membangun perkebunan pohon karet, dipilih wilayah yang cocok untuk pertumbuhannya, Kebun binatang dibangun didekat lokasi yang banyak penduduknya/peminatnya dan sumber daya lain, persawahan di lokasi yang dekat dengan sumber air dan kondisi alam terbuka, tambak bandeng yang dibangun di dekat sumber air payau serta contoh lainnya.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Biologi