Sponsors Link

Chordata: Pengertian, Karakteristik, Klasifikasi

Sponsors Link

Di dalam kerajaan atau taksonomi hewan, terdapat tingkatan bernama filum yang merupakan tingkatan di bawah kerajaan dan di atas kelas. Salah satu filum tersebut bernama chordata.

Hewan yang masuk ke dalam filum chordata merupakan kelompok hewan vertebrata serta beberapa hewan yang terlihat seperti invertebrata, atau dengan kata lain tidak semua chordata merupakan vertebrata. Vertebrata sendiri merupakan hewan yang mempunyai tulang belakang dan masuk sebagai subfilum dari chordata.

Pengertian Chordata

Kata “chordata” berasal dari bahasa Yunani yakni “chorde” yang berarti senar, dawai, ataupun tali. Artinya hewan yang masuk ke dalam filum chordata merupakan hewan yang memiliki rangka sumbu tubuh memanjang yang disebut juga dengan notochord atau korda dorsalis.

Secara umum, ciri-ciri dari hewan yang masuk ke dalam filum chordata yakni heterotrof, multiseluler, eukariotik, serta tidak mempunyai dinding sel.

Karakteristik Chordata

Untuk mengetahui apakah suatu hewan dikategorikan sebagai chordata, terlebih dahulu harus tahu karakteristik atau ciri-ciri dari chordata. Umumnya hewan chordata mempunyai empat karakteristik utama dan telah muncul saat perkembangan embrionik.

Karakteristik atau ciri-ciri tersebut antara lain:

  • Terdapat notochord, semacam tangkai pendukung atau tulang rawan yang memanjang pada bagian dorsal, tepatnya pada bagian bawah susunan saraf. Notochord berfungsi sebagai pendukung tubuh dan telah muncul ketika perkembangan embrio.
  • Tali saraf dorsal atau nervecord, yaitu semacam tabung yang berasal dari serat saraf yang berkembang menjadi sistem saraf pusat. Tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang pada vertebrata. Untuk hewan chordata, tali saraf berada pada dorsal ke notochord. Dan sebaliknya, hewan lainnya dicirikan dengan tali saraf padat yang berada di bagian lateral atau ventral.
  • Celah faring, yakni celah atau bukaan pada faring (bagian yang berada di belakang mulut) yang meluas hingga lingkungan luar.
  • Mempunyai sistem organ pencernaan seperti mulut, faring, usus, dan anus.
  • Ekor post-anal, adalah bagian perpanjangan dari posterior tubuh yang mengarah ke anus. Bagian ekor mengandung komponen kerangka dan otot yang membantu mendorong pergerakan hewan air misal ikan. Untuk vertebrata lain, bagian ekor membantu dalam keseimbangan, pemberi sinyal ketika terdapat bahaya, hingga menarik perhatian pasangan.

Klasifikasi Dan Contoh Chordata

Secara taksonomi, hewan yang masuk ke dalam filum chordata terbagi lagi menjadi 4 subfilum. Subfilum tersebut antara lain:

1. Urochordata

Urochordata diambil dari kata “uro” yang dalam bahasa latin berarti ekor. Subfilum ini juga sering disebut sebagai tunikata dari kata “tunicate” yang memiliki arti mantel.

Hal ini dikarenakan kelompok hewan tersebut menghabiskan hidupnya dengan menempel pada bebatuan sehingga terlihat seperti mantel. Namun ada sebagian kecil yang hidup seperti plankton.

Adapun ciri-ciri urochordata yakni:

  • Lapisan luar tubuh adalah lapisan transparan.
  • Terdapat lubang mulut ke arah dalam yang tersambung dengan saluran pendek dan lebar disebut stomodium. Saluran tersebut diteruskan ke bagian kamar besar bernama faring atau branchialis.
  • Sistem pencernaan berupa esophagus yang merupakan perpanjangan dari faring. Bagian ini berfungsi sebagai jalur bagi makanan menuju ke lambung untuk kemudian berakhir di usus.
  • Bernapas dengan insang.
  • Organ reproduksi menyatu. Letak ovarium berada di sisi kanan sedangkan organ testis terdapat di bagian kiri tubuh.
  • Pertukaran zat atau ekskresi melalui sirkulasi udara.

Contoh dari hewan yang masuk sebagai urochordata: Ascidiacea atau sea squirt.

2. Cephalochordata

Cephalochordata beradal dari dua kata bahasa Yunani yakni “cephale” yang berarti kepala dan “chorde”. Cephalochordata juga dikenal dengan sebutan acrania.

Adapun ciri-ciri hewan cephalochordata yakni:

  • Terdapat notochord, saraf dorsal, dan celah faring yang telah berkembang dengan baik.
  • Memiliki bentuk tubuh seperti ikan pipih yang memanjang, tanpa sirip serta transparan.
  • Terdapat insang yang mempunyai aliran darah pada bagian ventral dan mengalir ke depan. Untuk bagian dorsal, darah mengalir ke bagian belakang.
  • Terdapat alat peraba di area mulut bernama sirus.
  • Memiliki bintik mata dan alat pembau di bagian ujung kepala.
  • Bereproduksi secara seksual dengan alat kelamin terpisah, dilakukan secara eksternal yang membuat sel telur bertemu sperma di luar tubuh.

Contoh dari hewan cephalochordata : Lancelet.

Lancelet berbentuk seperti ikan namun tidak memiliki sirip, berukuran kecil dengan bentuk tubuh memanjang seperti pisau dan transparan. Hidup dengan cara menguburkan tubuh di dalam pasir di dasar laut tropis.

3. Agnatha

Subfilum berikutnya adalah agnatha yang berarti hewan yang tidak memiliki rahang.

Ciri-ciri dari hewan agnatha antara lain:

  • Mempunyai struktur kulit yang licin, tidak ada sisik, dan dilengkapi dengan kelenjar lendir.
  • Bentuk badan memanjang seperti silinder dengan ekor pipih.
  • Terdapat sirip tengah dorsal yang mempunyai tulang-tulang sirip seperti tulang rawan.
  • Mempunyai sepasang mata.
  • Bentuk mulut pengisap dengan tentakel di bagian pinggiran mulut.
  • Memiliki jantung dengan dua ruang berupa bilik dan serambi.
  • Melakukan repoduksi secara eksternal atau di luar tubuh.
  • Sebagian besar hewan hidup di kawasan perairan dan hidup sebagai parasit.

Contoh hewan agnatha: Hagfish dan lamprey.

4. Vertebrata

Vertebrata atau craniata merupakan kelompok hewan yang memilki ruas-ruas tulang belakang sebagai perkembangan dari notochorda. Ciri umum dari vertebrata yakni:

  • Memiliki bentuk kepala yang jelas dengan otak yang terlindungi oleh tulang kepala.
  • Memiliki dua pasang rahang.
  • Bernapas dengan menggunakan paru-paru, kulit, atau insang.
  • Memiliki alat gerak berupa sirip, sayap, kaki, ataupun tangan.
  • Bereproduksi secara seksual, kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau internal.
  • Darah mengandung hemoglobin.
  • Memiliki sepasang mata dan telinga.

Subfilum vertebarata terbagi menjadi lima kelas, antara lain:

Kelas Amphibia

Hampir sebagian besar hewan dari kelas amphibia memiliki tahap larva di dalam air. Namun setelah dewasa, hewan tersebut akan hidup di darat. Dan akan kembali lagi ke air saat kawin dan bertelur.

Ciri-ciri amphibia:

  • Memiliki kulit yang lembab yang berfungsi sebagai alat pernapasan. Hal ini disebabkan karena paru-parunya yang berukuran kecil sehingga kurang efisein untuk pertukaran gas.
  • Alat kelamin terpisah dengan proses pembuahan dilakukan secara eksternal dengan mengeluarkan telur dan sperma di dalam air.
  • Terjadi perubahan bentuk tubuh mulai dari larva hingga dewasa. Proses tersebut dikenal dengan istilah metamorfosis.

Contoh hewan amphibia: Katak, kodok dan salamander raksasa.

Kelas Pisces

Kelompok pisces termasuk ke dalam hewan akuatik yang artinya hanya dapat hidup di dalam air. Ciri-ciri hewan kelas pisces antara lain:

  • Sistem pernapasan ikan menggunakan insang. Terkadang menggunakan gelembung renang atau gelembung udara sebagai alat bantu pernapasan.
  • Alat gerak berupa sirip, tubuh tertutup oleh sisik yang sekaligus sebagai rangka luar tubuh.
  • Berkembang biak dengan seksual dan ovipar (bertelur).

Contoh hewan kelas pisces: ikan hiu, ikan pari, lele, belut, ikan mas, dan lainnya.

Kelas Aves

Kelas aves atau burung merupakan hewan yang memiliki bulu di seluruh tubuhnya, kecuali bagian kaki dan paruh karena terbuat dari keratin. Ada sekitar 9.000 spesies dari kelas aves di dunia.

Ciri-ciri kelas aves antara lain:

  • Tidak memiliki gigi untuk mengunyah makanan akan tetapi terdapat tembolok.
  • Mempunyai sayap untuk terbang. Namun ada beberapa aves yang tidak dapat terbang meskipun memiliki sayap.
  • Memiliki suhu tubuh yang tetap atau homoisoterm.
  • Bernapas dengan menggunakan paru-paru dan dibantu oleh pundi-pundi udara saat terbang.
  • Bereproduksi dengan cara bertelur. Proses fertilisasi terjadi di dalam tubuh betina.

Contoh hewan kelas aves: burung unta, pinguin, merpati, ayam, bebek, dan lain sebagainya.

Kelas Reptilia

Hewan dari kelas reptilia dikenal juga sebagai hewan melata yakni berjalan dengan menempelkan perut di atas tanah. Ciri-ciri hewan kelas reptilia antara lain:

  • Tubuh dipenuhi oleh sisik.
  • Termasuk hewan berdarah dingin. Beberapa spesies gemar berjemur di bawah sinar matahari untuk meningkatkan suhu tubuhnya.
  • Bernapas dengan menggunakan paru-paru.
  • Bergerak dengan menggunakan keempat kakinya. Namun untuk ular bergerak dengan menggunakan perut.
  • Berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) atau bertelur melahirkan (ovovivipar).

Contoh hewan kelas reptilia: kura-kura, ular, penyu, kadal, buaya, cicak, komodo, dan lain sebagainya.

Kelas Mamalia

Kata mamalia berasal dari kata “mammae” yang berarti kelenjar susu. Kelenjar susu tersebut berfungsi sebagai sumber makanan bagi anak-anaknya dan hanya dihasilkan oleh betina.

Ciri-ciri hewan kelas mamalia:

  • Memiliki kelenjar susu.
  • Bernapas dengan menggunakan paru-paru.
  • Memiliki alat gerak berupa kaki, tangan, ataupun ekor.
  • Tubuh tertutup oleh rambut.
  • Bentuk gigi yang berbeda yang terbagi menjadi gigi taring, gigi seri, dan gigi geraham.
  • Terdapat kuku atau cakat di bagian jarinya.
  • Berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar) ataupun ovovivipar (bertelur melahirkan).
  • Memiliki tempat perkembangbiakan embrio bernama uterus.

Contoh hewan kelas mamalia: paus, kanguru, sapi, tikus, kucing, monyet, dan lain sebagainya.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Hewan