Sponsors Link

10 Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem Lengkap Beserta Contohnya

Sponsors Link

Makhluk hidup saling berhubungan timbal balik dengan makhluk hidup lainnya agar dapat bertahan hidup. Selain itu makhluk hidup juga memiliki interaksi timbal balik dengan lingkungannya. Makhluk hidup dan lingkungannya terlibat dalam suatu sistem yang membuat mereka membutuhkan satu sama lain. Sistem tersebut mencerminkan satu kesatuan makhluk hidup yang saling berinteraksi.Makhluk hidup saling berhubungan timbal balik dengan makhluk hidup lainnya agar dapat bertahan hidup. Selain itu makhluk hidup juga memiliki interaksi timbal balik dengan lingkungannya. Makhluk hidup dan lingkungannya terlibat dalam suatu sistem yang membuat mereka membutuhkan satu sama lain. Sistem tersebut mencerminkan satu kesatuan makhluk hidup yang saling berinteraksi.

Baca juga:

Komponen Biotik dan Abiotik

Ekosistem adalah penggabungan dari setiap unit biosistem yang membentuk interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungannya menjadi aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme. Biosistem adalah sistem yang terdiri dari komponen makhluk hidup. Siklus materi yang dimaksud adalah siklus karbon, siklus air, siklus nitrogen, siklus sulfur yang berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.

Berdasarkan Hipotesis Gaia bahwa organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan maka kesimpulannya bahwa organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik serta sebaliknya organisme mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Terdapat 2 komponen pembentuk ekosistem yang saling berkaitan satu sama lain. (Baca juga: Ciri-Ciri Tumbuhan Kaktus)  Berikut adalah Komponen Biotik dan Abiotik pembentuk ekosistem:

1. Komponen Abiotik

Komponen Abiotik merupakan komponen lingkungan yang terdiri dari unsur-unsur tidak hidup baik secara fisik atau kimia yang ada didalam sebuah ekosistem. Sumber abiotik biasanya diperoleh dari litosfer, atmosfer, dan hidrosfer. Komponen abiotik memiliki peranan penting untuk komponen biotik. Berikut adalah komponen abiotik:

a. Suhu 

Suhu adalah komponen abiotik yang dipengaruhi banyak faktor seperti radiasi sinar matahari, garis lintang dan ketinggian tempat. Contohnya adalah pohon kelapa yang hidup di daerah pantai yang berangin kencang. Pohon kelapa memiliki sistem perakaran yang kuat dan batang yang elastis sehingga tidak mudah patah ketika diterpa angin. Kemudian pada suhu udara yang sangat rendah, organisme melakukan adaptasi morfologi dengan menebalkan bulu tubuh dan adaptasi tingkah laku dengan melakukan hibernasi.

b. Air

Air adalah komponen abiotik yang penting bagi semua makhluk hidup. Bahkan ketersediaan air mempengaruhi distribusi makhluk hidup. Volume air di bumi mencapai jumlah 1,4 milyar km3 berasal dari air laut sebesar 97%, air tawar sebesar 0,75% dan gunung es sebesar 2%. Volume air di bumi bersifat tetap karena adanya siklus hidrologi. Namun masing-masing daerah memiliki ketersediaan air yang berbeda sehingga kebutuhan air masing-masing makhluk hidup juga berbeda-beda. Contohnya hewan yang hidup di gurun seperti unta melakukan adaptasi morfologi dengan memiliki kantung penyimpanan air sehingga dapat menyesuaikan kapasitas penggunaan air terhadap lingkungannya yang cenderung kekurangan air. (Baca juga: Ciri-Ciri Hewan Vertebrata)

c. Garam

Beberapa organisme terestrial atau organisme yang hidup dan berkeliaran di atas tanah mampu beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.

d. Cahaya Matahari

Cahaya matahari adalah sumber energi utama makhluk hidup baik dari intensitas dan kualitasnya terhadap suatu ekosistem. Contohnya intensitas cahaya matahari yang tinggi di gurun telah membuat makhluk hidup yang hidup disana beradaptasi secara morfologi, fisiologi dan tingkah laku. Intensitas dan kualitas cahaya matahari juga mempengaruhi proses fotosintesis. Contohnya proses fotosintesis yang terjadi pada lingkungan air hanya terjadi di daerah permukaan yang terjangkau oleh cahaya matahari.

e. Tanah dan batu

Tanah dan batuTanah merupakan komponen abiotik yang menjadikan suatu daerah memiliki berbagai jenis organisme yang berbeda. Tanah juga merupakan tempat kita berpijak dan hidup bersama-sama dengan makhluk hidup lainnya dalam suatu ekosistem. Tanah menjadi tempat hidup dan bertumbuh bagi organism autotrof dan tempat mencari makanan bagi organisme heterotrof.

Awalnya tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Tanah terdiri dari empat komponen utama yaitu bahan mineral, air, udara, dan bahan organik. Karakteristik tanah meliputi struktur fisik, tekstur (komposisi partikel tanah), derajat kesamaan (pH) dan komposisi mineral atau unsur hara dapat menjadi indikator apakah tanah tersebut subur atau tidak. Tanah yang subur akan memiliki tumbuhan yang menjadikan daerah tersebut mempunyai organisme pemakan tumbuhan dan organisme memakan pemakan tumbuhan tersebut.

f. Iklim 

Iklim adalah kondisi atau keadaan cuaca dalam jangka waktu yang lama pada suatu area yang luas. Iklim terbentuk dari interaksi berbagai komponen abiotik. Komponen abiotik tersebut berupa suhu, cahaya matahari, kelembaban udara dan lain-lain. Iklim terdiri atas  iklim makro yang meliputi iklim global, regional dan local dan iklim mikro yang meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu. (Baca juga: Contoh Larutan Asam)

g. Tofografi

Tofografi merupakah letak suatu tempat dipandang dari ketinggian di atas permukaan air laut (altitude) atau dipandang dari garis bujur dan garis lintang (latitude). Tofografi yang berbeda menyebabkan perbedaan penerimaan intensitas cahaya, kelembapan, tekanan udara dan suhu udara.

2. Komponen Biotik

Komponen Biotik dan Abiotik merupakan sebuah komponen lingkungan yang terdiri dari semua jenis organisme atau makhluk hidup yang ada didalam sebuah ekosistem.Terdapat ketergantungan antara komponen biotik yaitu melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi / taraf trofi. Tingkat trofi pertama diduduki oleh organisme yang dapat menghasilkan zat makanan dan disebut produsen yaitu tumbuhan hijau. Pada trofi kedua diduduki oleh hewan herbivora atau hewan pemakan tumbuhan yang disebut juga sebagai konsumen primer. Tingkat trofi ketiga diduduki oleh hewan yang memakan konsumen primer yaitu hewan karnivora atau hewan pemakan daging.

Selanjutnya yaitu jaring- jaring makanan. Jaring-jaring makanan sebenarnya merupakan rangkaian rantai makanan yang saling berhubungan sedemikian rupa. Apa yang menyebabkan adanya rantai makanan? Karena pada dasarnya setiap makhluk hidup tidak hanya menkonsumsi satu jenis makhluk hidup lainnya. Komponen biotik tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu autotrophs dan heterotrophs berdasarkan caranya memperoleh makanan. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua komponen biotik tersebut. (Baca juga: Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut)

  • Autotrop adalah mahluk hidup yang dapat memproduksi makanan mereka sendiri  dengan cara mengabsorpsi senyawa Co2 dan senyawa nitrogen anorganik sederhana, bahasa mudahnya mereka bisa merubah senyawa anorganik menjadi organik proses ini dikenal dengan sebutan “fotosintesis”. Contoh organisme autotrof adalah tumbuhan, alga dan bakteri autotrof.
  • Heterotrop adalah mahluk hidup yang sangat membutuhkan senyawa organik complex untuk mendapatkan nutrisi dan energi, seperti gajah, manusia, kucing dan lain sebagainya

Komponen biotik dapat dibagi menjadi tiga yaitu produsen, konsumen dan dekomposer berdasarkan peranannya. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga kelompok komponen biotik tersebut.

a. Produsen atau Organisme Autotrof 

Organisme autotrof atau disebut sebagai produsen merupakan organisme yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Produsen membuat makanan dengan menyerap senyawa dan zat-zat anorganik untuk kemudian diubah menjadi senyawa organik melalui proses fotosintesis. Organisme yang tergolong sebagai organisme autotrof memiliki ciri khusus yaitu terdapat klorofil di dalam tubuhnya seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Dalam interaksi komponen biotik dan abiotik, organisme autotrof merupakan awal dari terciptanya keseimbangan ekosistem. (Baca juga: Jaringan Penyusun Daun Dikotil)

b. Konsumen atau Organisme Heterotrof 

Organisme heterotrof atau disebut sebagai konsumen merupakan organisme yang mengambil sumber energi dan makanan dari organisme lain. Organisme autotrof tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri..Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.Contoh kompenen biotik ini misalnya manusia dan hewan yang berperan baik sebagai karnivora, herbivora, maupun omnivora. Herbivora adalah organisme pemakan tumbuhan. Contohnya adalah kerbau, sapi, kambing, kelinci, dan zebra. Karnivora adalah organisme pemakan hewan (daging). Misalnya singa, serigala, harimau, kucing, dan elang. Sedangkan omnivora adalah organisme pemakan segala jenis makanan, baik tumbuhan maupun hewan. Konsumen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

  • Konsumen primer merupakan herbivora yang memakan produsen seperti tumbuhan alga, bakteri.
  • Konsumen tersier merupakan konsumen puncak atau tertinggi.
  • Konsumen sekunder merupakan karnivora yang memakan konsumen primer.

c. Pengurai  atau Dekomposer

Pengurai atau dekomposer merupakan organisme yang melakukan proses dekomposisi yaitu mengubah bahan-bahan organik dari organisme yang sudah mati menjadi senyawa anorganik. Contoh organisme yang disebut pengurai adalah ganggang, jamur, cacing, bakteri,  dan lain-lain. Beberapa pengurai yang menggunakan sisa bahan organik hasil dekomposisi disebut juga detritivor. Contoh organisme ini misalnya kutu kayu. (Baca juga: Faktor Internal Pertumbuhan)

Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:

  • Aerobik yaitu oksigen adalah penerima elektron atau oksidan
  • Anaerobik yaitu oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron atau oksidan
  • Fermentasi sebenarnya adalah anaerobik yang berbahan organik teroksidasi serta sebagai penerima elektron.

Kesatuan ekosistem yang teratur terbentuk dari komponen tersebut yang berinteraksi satu sama lain. Contohnya pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari tumbuhan air sebagai komponen autotrof, ikan sebagai komponen heterotrof, plankton sebagai komponen pengurai, dan yang termasuk dalam komponen abiotik yaitu pasir, air, mineral, batu dan oksigen yang terlarut dalam air. (Baca juga: Perkembangbiakan Generatif Pada Hewan)

Secara singkat, perbedaan Komponen Biotik dan Abiotik adalah sebagai berikut:

  • Komponen biotik adalah komponen hidup sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak hidup.
  • Komponen abiotik adalah tanah, air, atmosfer, cahaya, kelembaban, suhu dan pH. Sedangkan komponen biotik adalah organisme hidup yang diklasifikasikan sebagai produsen, konsumen yang terdiri dari konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier dan pengurai.

Sebagai makhluk hidup yang juga berperan penting dalam ekosistem, sebaiknya kita belajar untuk tidak merusak lingkungan kita agar ekosistem tetap terlindungi dan terjaga. Sekian penjelasan mengenai perbedaan komponen abiotik dan biotic beserta contohnya.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Biologi