Sponsors Link

Ciri-Ciri Filum Arthropoda – Habitat – Peranan – Contoh – Sistem Reproduksi

Sponsors Link

Hewan memang memiliki bentuk yang sangat bervariasi dan ada banyak jenis hewan yang tumbuh di Indonesia. Salah satu hewan yang populer di Indonesia adalah kucing dengan anjing dan kedua hewan ini seringkali dijadikan hewan ternak di masyarakat. Daerah pedesaan memanfaatkan anjing kampung untuk mengamankan rumah dan menjadi hewan penjaga rumah. Sedangkan kucing dijadikan sebagai hewan rumahan yang sangat lucu dan banyak orang yang suka dengan bulu lebat yang dimiliki kucing.

Hewan lain yang banyak ditemukan di Indonesia adalah ular dan ada banyak sekali jenis ular yang hidup di Indonesia. Ulang yang paling populer adalah king kobra dan bisanya yang mematikan, membuat banyak orang takut dengan hewan melata ini. Keberadaan ular biasanya di tempat yang berlubang dan habitat lubang kebanyakan adalah di lubang tanah. Harga jual hewan peliharaan di Indonesia memang lumayan tinggi dan sangat bervariasi, tergantung dari jenis hewannya.

Filum Arthropoda adalah salah satu filum besar dari semua jenis hewan yang ada di dunia dan filum arthropoda dapat ditemukan di darat, laut, lingkungan udara dan air tawar. Filum ini terkenal dengan hewannya yang beruas dan filum arthropoda memiliki kontribusi terhadap suplai makanan manusia, baik secara langsung ataupun tidak. Namun ada beberapa spesies filum arthropoda yang berbahaya bagi kesehatan manusia, karena bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit berbahaya.

Ciri-ciri Filum Arthropoda

1. Tubuh

Tubuh filum arthropoda tersegmentasi memiliki tiga bagian yaitu tubuhnya bersegmen atau ruas, rangka luar yang memiliki tekstur keras dan ekor. Tubuh filum arthropoda terbungkus kutikula yang berperan sebagai rangka bagian luar dan ukuran tubuh filum arthropoda sangatlah bervariasi dan bentuk tubuhnya simetris bilateral. Ini artinya bahwa mereka akan mempunyai tubuh yang terdiri dari lebih dari satu bagian. Laba-laba mempunyai dua segmen dan lalat mempunyai tiga segmen.

2. Kulit

Kulit yang dimiliki filum arthropoda bersifat kaku dan teksturnya lumayan keras. Kulit akan mengalami pergantian dalam kurun waktu tertentu, tergantung jenis hewannya. Berdasarkan berbagai jenis metode penelitian, filum arthropoda memiliki sistem peredaran darah yang terbuka dan darah tidak memiliki kandungan hemoglobin.

3. Hidup

Filum Arthropoda memiliki sifat hidup yang parasit, hidup bebas dan heterotropik. Filum Arthropoda juga dapat hidup pada tiga lokasi yang berbeda yaitu hidup di laut, hidup di perairan tawar dan hidup di darat. Dari langkah-langkah penelitian ditemukan bahwa, sistem reproduksi filum arthropoda dilakukan secara seksual dan aseksual. Alat pernapasan yang digunakan filum arthropoda adalah trakea, paru-paru dan insang. Untuk sistem pencernaannya, filum arthropoda menggunakan anus, usus, kerongkongan dan mulut.

Habitat dan Peranan Filum Arthropoda

Contoh Arthropoda

Filum Arthropoda memiliki habitat yang sangat beragam dan ada banyak jenis hewan yang bisa hidup secara bebas. Habitat penyebaran filum arthropoda adalah padang rumput, gurun pasir, air tawar dan air laut. Nyamuk adalah salah satu hewan yang bisa hidup di air tawar dan air laut. Kelabang adalah salah satu hewan yang seringkali ditemukan di padang pasir dan hewan ini memiliki sepasang kaki dari setiap ruas dalam tubuhnya. Belalang menjadi binatang yang banyak ditemukan di padang rumput dan seringkali nyaman gerak di padang rumput.

Peranan Filum Arthropoda dalam kehidupan sehari-hari bisa berdampak positif dan negatif. Peranan penting filum arthropoda seperti menjadi sumber makanan yang memiliki protein sangat tinggi, dapat menghasilkan madu yang baik untuk kesehatan, bahan pakaian sutera, untuk melakukan penyerbukan tanaman dan bisa memberantas hama tanaman. Sedangkan peranan merugikan filum arthropoda seperti bisa merusak kondisi kesehatan tanaman, sebagai perantara datangnya penyakit, menimbulkan sifat parasit pada tubuh manusia, merusak kayu pada suatu bangunan dan pengebor kayu perahu atau galangan.

Contoh Filum Arthropoda

1. Kelabang

Kelabang adalah salah satu hewan yang sangat menakutkan, karena kelabang memiliki racun pada bagian ekornya dan kelabang menjadi hewan yang banyak ditemukan di daerah beriklim sedang. Kelabang juga bisa memangsa hewan yang ukurannya lebih besar seperti tikus dan mamalian jenis lainnya. Kelabang masuk dalam pengelompokan hewan yang berbahaya bagi manusia, karena sengatannya bisa mengancam kesehatan dan nyawa.

2. Kalajengking

Kalajengking adalah hewan yang sangat berbahaya bagi manusia, karena gerak relatif bisa menyengat ke manusia dan sengatan kalajengking bisa menyebarkan racun dengan cepat, karena kalejengking memiliki bisa. Kalajengking memiliki jumlah kaki sepuluh dan setiap kakinya memiliki ruas yang sama. Kalejengking bisa melumpuhkan hewan yang ukurannya lebih besar dan kalajengking sangat berbahaya bagi manusia.

3. Kepiting

Kepiting adalah salah satu hewan yang memiliki berbagai jenis dan salah satu jenis kepiting yang mudah ditemukan adalah kepiting sawah. Kepiting memiliki kerangka yang lumayan kuat dan kepiting yang ukurannya besar biasanya ditemukan di laut. Kepiting laut juga bisa dikonsumsi manusia, karena memiliki kandungan protein yang tinggi dan kepiting laut bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan.

4. Kupu-Kupu

Kupu-Kupu adalah salah satu jenis hewan yang sudah tak asing lagi di Indonesia dan kupu-kupu identik dengan bunga. Setiap ada bunga yang indah, pasti ada kupu-kupu disekitarnya dan kupu-kupu menjadi indikator lingkungan yang masih bersih, karena kupu-kupu tidak menyukai tempat yang jorok.

5. Lebah Madu

Lebah Madu adalah salah satu hewan yang menghasilkan manfaat sehat bagi manusia, karena bisa menghasilkan madu dan madu biasanya digunakan sebagai obat herbal. Mengkonsumsi madu secara rutin sangatlah baik untuk kesehatan dan lebah menjadi hewan yang sering menyengat, apabila sarangnya diganggu.

Filum Arthropoda adalah salah satu filum yang melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Pembentukan individu baru pada filum arthropoda bisa terjadi tanpa adanya pembuahan dari jantan dan reproduksi juga bisa terjadi pada hewan yang masih berusia sangat muda. Hal ini tidak membuat filum arthropoda memiliki ketergantungan terhadap jantan, karena pembuahan sendiri pun bisa terjadi atau bisa dilakukan.

Demikian ulasan lengkap mengenai filum Arthropoda dan semoga artikelnya dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Sponsors Link
, , , ,
Oleh :
Kategori : Hewan