7 Hewan Purba Yang Masih Hidup
Banyak orang percaya bahwa keberadaan hewan-hewan yang hidup di zaman purba telah mengalami kepunahan. Sebagai bukti bahwa sudah banyak ditemukan berbagai jenis fosil-fosil dinosaurus di berbagai belahan bumi.
Perubahan suhu, sumber makanan yang terbatas, hingga jatuhnya meteor menjadi penyebab hewan purba punah. Namun para ahli menemukan sebuah fakta bahwa ternyata masih banyak beberapa hewan purba yang masih hidup hingga saat ini.
Tentunya keberadaan mereka saat ini sulit untuk ditemukan karena adanya pergeseran habitat dan perubahan iklim. Namun bisa jadi beberapa di antara mereka berada dekat dengan manusia.
Lalu hewan purba apa saja yang masih hidup hingga saat ini? Berikut daftarnya!
Buaya
Siapa yang tidak kenal reptil besar satu ini. Sebagian besar buaya banyak ditemukan di sekitar perairan tawar seperti rawa, sungai, dan lahan basah lainnya, beberapa spesies dapat ditemukan di sekitar air payau atau muara.
Ciri yang paling menonjol dari buaya yakni kulit keras, deretan gigi kuat, dan kemampuan menerkam mangsa dengan sangat tiba-tiba, membuat buaya menjadi predator paling ditakuti.
Para ahli setuju jika buaya merupakan hewan purba yang mengalami sedikit perubahan atau evolusi sejak zaman purba atau ketika dinosaurus masing berada di muka Bumi. Diperkirakan buaya telah hidup di Bumi sejak 50 juta tahun lalu.
Platypus
Hewan ini juga dikenal dengan sebutan duck-billed Platypus atau Platypus berparuh bebek, karena bentuk paruhnya yang mirip seperti paruh bebek. Platypus merupakan hewan semi-akuatik yang banyak ditemukan di timur Benua Australia.
Hewan ini cukup unik, platypus termasuk hewan mamalia namun mereka bertelur untuk perkembangbiakannya. Selain itu, platypus memiliki bisa yang digunakan untuk memperebutkan wilayah kekuasaan.
Dalam sebuah jurnal yang berjudul “Verebrate Paleontology” menyatakan bahwa platypus telah hidup antara 5 hingga 15 juta tahun lalu. Sedangkan platypus yang kita kenal selama ini telah mengalami evolusi dengan bentuk yang lebih kompleks.
Ikan Coelacanth
Pertama kali ikan coelacanth diketahui oleh dunia hanya dalam bentuk fosil saja, hingga pada tahun 1938 sebuah kapal nelayan berhasil menangkap ikan yang dianggap aneh dan berukuran besar ini. Setelah diidentifikasi ternyata ikan ini merupakan ikan coelacanth.
Sebelumnya ikan ini diduga telah lama mengalami kepunahan di akhir periode kapur (cretaceous) yakni sekitar 65 juta tahun lalu. Diketahui hingga saat ini hanya ada dua spesies yang masih hidup dan dapat ditemukan di perairan yakni coelacanth Samudera Hindia Barat dan coelacanth Indonesia.
Ikan coelacanth termasuk hewan nokturnal dan gemar bersembunyi di dalam gua atau celah-celah batu karang saat siang hari. Keunikan lain dari ikan ini yakni mulutnya dapat terbuka dengan sangat lebar sehingga mampu menelan mangsa berukuran besar sekalipun.
Hiu Goblin
Hiu goblin termasuk jenis hiu yang berbeda dari jenis hiu lainnya. Hiu goblin memiliki banyak nama salah satunya Mitsukurina owstoni. Keberadaannya termasuk langka, tidak heran mereka mendapat julukan sebagai fosil hidup.
Hiu goblin telah ada sejak 125 juta tahun yang lalu, namun kita masih dapat menjumpainya di sekitar Samudera Atlantik dan Indo-Pasifik terutama di negara Jepang dan Taiwan. Hiu goblin dapat hidup hingga kedalaman 1.300 meter di bawah permukaan laut.
Hiu goblin terkenal akan moncongnya yang panjang dan pipih, bentuk kepala panjang, serta kulit berwarna merah muda dengan campuran abu-abu. Meskipun terlihat menyeramkan namun hiu goblin bukan menjadi ancaman bagi manusia.
Ikan Sturgeon
Caviar menjadi bahan makanan paling mewah dan mahal di dunia, hal ini sebanding dari mana caviar ini diperoleh. Caviar merupakan telur ikan yang berasal dari ikan sturgeon yang saat ini keberadaannya telah langka di dunia.
Ikan sturgeon banyak ditemukan di Eurosia dan Amerika Utara serta terkenal sebagai ikan legendaris karena telah ada sejak 250 juta tahun lalu. Termasuk vertebrata dengan ciri memiliki lapisan tulang disebut scute (bukan sisik), mulut tanpa gigi, serta memiliki empat helai kumis yang digunakan untuk mendeteksi mangsa di dasar sungai.
Diperkirakan ikan sturgeon mempunyai hidup yang panjang hingga 100 tahun, bahkan beberapa jenis memiliki kematangan seksual pada usia 20 tahun. Meskipun saat ini masuk berstatus langka, ikan ini masih tetap diburu untuk mendapatkan caviar yang bernilai tinggi.
Lamprey
Banyak yang berpikir bahwa lamprey merupakan cacing, padahal hewan ini sebenarnya merupakan ikan yang sempat dinyatakan punah, hingga akhirnya ditemukan lagi pada abad ke-19.
Lamprey mirip seperti ular dengan ciri utamanya yakni mulut berbentuk bulat yang dilengkapi ratusan gigi tajam. Para ahli percaya jika lamprey telah ada lebih dari 200 juta tahun lalu atau jauh sebelum era dinosaurus maupun vertebrata tertua lainnya.
Lamprey hidup dengan menghisap darah ikan-ikan lainnya namun tidak berbahaya bagi manusia.
Nautilus
Nautilus mempunyai bentuk morfologi mirip kerang, namun pada kenyataannya hewan ini lebih dekat dengan cumi-cumi, sotong, dan gurita. Nautilus banyak ditemukan di perairan bersuhu hangat iklim tropis seperti Indo-Pasifik.
Keberadaan nautilus sudah ada sejak 500 juta tahun yang lalu, bahkan sebelum dinosaurus ada di Bumi. Tidak heran jika nautilus masuk sebagai hewan purba yang masih hidup hingga saat ini dan dianggap sebagai fosil hidup.
Dalam mencari makanan, nautilus mengandalkan penciuman dengan menggunakan tentakel berjumlah 90 buah mereka menangkap makanannya. Perlu diketahui jika nautilus memiliki penglihatan yang buruk dan memiliki daya ingat yang lemah.