Sponsors Link

5 Contoh Tumbuhan yang Dapat Membuat Makanan Sendiri

Sponsors Link

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang dikelompokkan dalam satu kelompok tersendiri. Salah satu ciri makhluk hidup yaitu mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya melalui asupan makanan baik dengan membuat makanan sendiri (autotrof), parasit, atau yang bersifat heterotrof (sebagai konsumen). Tumbuhan termasuk salah satunya. Adapun ciri-ciri tumbuhan lainnya sebagai berikut:

  • Multiseluler dan inti selnya dilindungi oleh membran sel atau dikenal dengan organisme eukariotik.
  • Punya dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
  • Sel tumbuhan mempunyai plastida dan vakuola.
  • Tumbuh secara stasioner atau tidak dapat berpindah-pindah.
  • Perkembangbiakan dapat secara seksual misalnya dengan biji dan spora, sedangkan aseksual misalnya dengan tunas.
  • Hampir semua anggota dari tumbuhan (kingdom Plantae) mempunyai klorofil (zat hijau daun) dan memiliki kemampuan membuat makanannya sendiri melalui proses yang dikenal dengan fotosintesis sehingga tumbuhan dikenal juga dengan sebutan autotrof.
  • Namun, terdapat juga tumbuhan yang tergolong setengah parasit (bergantung pada tumbuhan lain) contohnya benalu dari famili Santalaceae yang masih dapat melakukan fotosintesis dan ada juga parasit sejati (obligat) contohnya benalu dari famili Loranthaceae, tali putri (Cuscuta), dan tumbuhan pama (Rafflesia sp.).

Tumbuhan berbeda dengan organisme lain yang mampu bergerak sesuai kehendaknya. Oleh karena itu, tumbuhan harus mampu memperoleh nutrisi dengan cara penyesuaian morfologi, fisiologi, maupun tingkah laku tumbuhan. Fotosintesis adalah cara tumbuhan dalam membuat makanan sendiri. Dalam fotosintesis terjadi sintesis atau pembentukan zat makanan yang berupa karbohidrat menggunakan air, CO2, zat hara, dan tentunya dengan bantuan energi cahaya matahari. Klorofil atau pigmen yang banyak terdapat dalam sel kloroplas daun berperan penting dalam proses fotosintesis. Oleh karena itu, salah satu ciri tumbuhan yang mampu membuat makanan adalah mempunyai klorofil.

Melalui cara inilah tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sehingga tumbuhan dapat dimanfaatkan oleh semua organisme. Dalam ekologi, posisi tumbuhan dalam jaring-jaring makanan adalah sebagai produsen. Produsen dimanfaatkan oleh konsumen tingkat I yang berupa hewan herbivora. Pentingnya fotosintesis atau proses pembuatan makanan oleh tumbuhan tidak hanya bagi tumbuhan itu sendiri namun semua organisme lainnya.

Contoh Tumbuhan yang Dapat Membuat Makanan Sendiri

Palma besar Rafflesia arnoldii adalah jenis tumbuhan Angiospermae yang bersifat parasit sejati, dalam memperoleh makanannya, palma besar menyerap nutrisi dari inangnya menggunakan bagian tubuhnya yang mirip akar. Walaupun memperlihatkan ciri tumbuhan berupa bunga besar bermahkota 5, istilah “membuat makanan sendiri” tidak sesuai untuk tumbuhan ini dan beberapa kelompok lain.

Sama halnya dengan beberapa jenis benalu yang bersifat parasit obligat dan tali putri holoparasit (tidak mempunyai klorofil), keduanya termasuk kelompok Angiospermae yang memperoleh air, nutrisi, dan sumber karbon organik melalui tumbuhan inangnya dengan cara memasukkan jaringan seperti akar ke pembuluh tapis inang. Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri disebut autotrof. Sehingga kelompok yang disebutkan tersebut tidak termasuk organisme autotrof.

Selain contoh diatas dan beberapa spesies parasit kerabatnya yang lain, berikut ini adalah contoh tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri disusun berdasarkan kelompoknya.

1. Gymnospermae

Gymnospermae merupakan tumbuhan berbiji terbuka. Ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka diantaranya ciri-ciri biji terdapat di luar karena tidak terlindung oleh bakal buah. Tidak mempunyai bunga sejati dan mempunyai mahkota bunga. Sebagai pengganti bunga, kelompok gymnospermae mempunyai strobilus. Daun yang dimiliki sempit, tebal, dan kaku. Beberapa contoh tumbuhan terkenal yang masuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan pinus (tumbuhan runjung), Ginko biloba, pakis haji dan melinjo Gnetum gnemon.

2. Angiospermae (selain tumbuhan parasit di atas)

Merupakan tumbuhan berbiji tertutup, kelompok ini juga dikenal dengan tumbuhan berbunga. Terdapat dua kelompok yaitu tumbuhan dikotil dan monokotil. Kedua kelompok tersebut banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita, mulai dari kelompok tumbuhan sukulen seperti kaktus di daerah tandus sampai tumbuhan yang berada di ekosistem air.

  • Monokotil: Ciri umumnya adalah kotiledon tunggal dan tidak berkambium, serta sistem perakarannya adalah akar serabut. Contohnya famili Solanaceae seperti tumbuhan tomat dan famili Brassicaceae seperti sawi.
  • Dikotil: Ciri umumnya adalah mempunyai dua kotiledon dan berkambium serta sistem perakarannya adalah akar tunggang. Contohnya pohon mangga dan lainnya.

Tumbuhan berbunga sendiri diperkirakan mempunyai jenis berkisar 250.000 – 400.000. Banyak diantaranya sangat berguna untuk kehidupan manusia.

3. Lumut (Bryophyta)

Ciri-ciri tumbuhan lumut yaitu lumut sering ditemukan di tempat yang lembab dan teduh. Lumut masih dianggap tumbuhan peralihan antara tumbuhan yang bertalus dan tumbuhan sejati. Akar lumut sendiri masih bersifat semu (rizoid) dan tidak mempunyai berkas pembuluh. Walaupun begitu, lumut mempunyai klorofil dan tergolong onganisme autotrof. Lumut juga berkembangbiak dengan menghasilkan spora. Adapun jenis tumbuhan lumut yang dikenal dikelompokkan menjadi lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk.

4. Paku (Pteridophyta)

Jika pada lumut masih dianggap tumbuhan peralihan, tumbuhan paku termasuk tumbuhan berkomus dan merupakan contoh tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana. Ciri-ciri tumbuhan paku diantaranya yaitu daun mudanya akan menggulung atau melingkar dan mempunyai daun sporofil yang merupakan daun penghasil spora. Adapun daun yang berperan dalam proses fotosintesis disebut daun tropofil. Tumbuhan paku dapat ditemukan di daerah lembab, menempel di pepohonan, bebatuan, atau di air. Penggolongan tumbuhan paku dibagi menjadi paku kawat, paku ekor kuda, dan paku sejati.

5. Beberapa Jenis Alga

Pengelompokan alga memang cukup rumit. Beberapa sumber mengatakan alga tidak dimasukkan dalam satu divisi atau kelas tetapi dipisahkan berdasarkan tingkat kekerabatannya. Alga termasuk organisme yang mencakup uniseluler dan multiseluler. Memasukkan alga dalam satu kelompok dengan tumbuhan menyebabkan tidak semuanya akan tergolong dalam kelompok itu.

Eukariotik multiseluler dan mempunyai kandungan klorofil menjadi point penting dalam kelompok tumbuhan selain ciri dinding selnya. Alga hijau multiseluler sendiri mempunyai kemiripan dengan semua tumbuhan fotosintetik. Sehingga sebagian besar alga tidak termasuk anggota plantae, disamping tidak mempunyai diferensiasi jaringan juga tidak mempunyai klorofil. Alga hijau terdiri dari 2 filum yaitu Chlorophyta dan Charophyta.

Kesalahan yang sangat fatal jika jamur (fungi) masih dianggap sebagai tumbuhan. Fungi mempunyai kelompoknya sendiri. Ciri umum dari fungi adalah mempunyai sel yang tersusun atas zat kitin (zat kitin sering ditemukan pada hewan) dan memperoleh makanan dengan menyerap unsur organik pada benda-benda mati. Hal ini tentu sangat berbeda dengan ciri-ciri tumbuhan.

Itulah tadi penjelasan tentang contoh tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri. Semoga dapat menambah wawasan kita.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Tumbuhan