Sponsors Link

Lumut Kerak: Ciri-Ciri, Klasifikasi dan Contohnya

Sponsors Link

Di dunia ini ada beragam jenis tumbuhan yang berhasil teridentifikasi ke dalam kingdom plantae. Dari semua tumbuhan yang ada, ternyata ada sebuah makhluk hidup yang sepintas terlihat seperti tumbuhan, namun bukanlah tumbuhan, dan hidup secara simbiosis, yakni lumut kerak.

Banyak yang mengira jika lumut kerak termasuk ke dalam klasifikasi bryophyta, pada kenyataannya tidak. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai lumut kerak.

Karakteristik Lumut Kerak

lumut kerak

Lumut kerak atau linchens adalah bentuk simbiosis antara ganggang dengan jamur. Jenis ganggang yang bersimbiosis yakni fikobion dari jenis Cyanobacteria dan Chlorophyta, sedangkan jenis jamur yang melakukan simbiosis berupa Mikobion dari jenis Ascomycota.

Setidaknya ada sekitar 18.000 jenis lumut kerak yang tersebar luas dan berada di berbagai habitat seperti kayu yang membusuk, batuan, kulit pohon, tembok, pagar, dan juga di permukaan tanah yang memiliki ketahanan terhadap suhu dingin, panas, dan kekeringan.

Lumut kerak dianggap sebagai pioneer sebelum jenis lumut lain dapat hidup di suatu tempat. Lumut kerak bukanlah tumbuhan, bukan pula suatu organisme, namun suatu ekosistem kecil hasil asosiasi simbiotik dari dua atau tiga mitra berbeda satu dengan lainnya.

Mitra yang paling dominan untuk simbiosis lumut kerak yaitu jamur atau fungsi dengan ganggang (algae) Cyanobacteria. Seperti yang diketahui jika jamur tidak memiliki zat hijau daun atau klorofil untuk melakukan proses fotosintesis, oleh karena itu jamur melalukan simbiosis dengan ganggang yang dapat membuat makanan dengan cara fotosintesis.

Sedangkan ganggang tidak mampu menyerap air yang berada di sekitarnya, sehingga ganggang membutuhkan air yang hanya mampu dilakukan oleh jamur. Hubungan keduanya ini lebih dikenal sebagai simbiosis mutualisme atau saling memberi keuntungan.

Habitat dari lumut kerak cukup luas, mulai dari tropis basah, hutan hujan, hingga wilayah Artik (dekat Kutub Utara). Di kawasan tundra, lumut kerak menjadi makanan bagi rusa kutub.

Oleh karena kemampuannya yang dapat hidup di permukaan batu, lumut kerak menjadi tumbuhan perintis yang berguna dalam proses pelapukan batuan.

Ciri-Ciri Lumut Kerak

Adapun ciri-ciri dari lumut kerak antara lain:

  1. Memiliki warna hijau muda dengan bercak keputihan dan serbuk mirip tepung. Serbuk tersebut berasal dari sel-sel ganggang yang terbungkus oleh hifa.
  2. Biasa melekat pada benda-benda tertentu seperti batu, kulit pada batang pohon, tanah, tembok atau tempat apapun yang tidak mungkin ditempati oleh makhluk hidup lainnya.
  3. Tahan terhadap lingkungan yang minim air dalam kurun waktu lama.
  4. Dapat menjadi kering akibat sinat matahari, namun tidak mati. Ketika terkena air seperti hujan, dapat hidup kembali.
  5. Berproduksi dengan bantuan soredium.
  6. Komponen jamurnya dapat menghasilkan spora dan hanya dapat membentuk lumut kerak apabila jatuh dekat alga atau ganggang yang merupakan simbionnya.
  7. Berbentuk thallus yang tipis. Pada irisan melintang di bagian thallus terlihat bagian luar yang berupa miselium dan hifa.
  8. Dapat menjadi indikator pencemaran udara, sebab lumut kerak tidak dapat hidup jika udara telah tercemar.

Struktur Anatomi Lumut Kerak

struktur lumut kerak

Jika dilihat di bawah mikroskop, lumut kerak yang telah disayat akan terlihat mempunyai misellium atau jalinan hifa yang amat teratur. Pada lapisan permukaan terdapat kelompok alga bersel satu, berada di sela-sela jalinan hifa.

Struktur anatomi pada lumut kerak secara garis besar sebagai berikut:

  • Korteks (Lapisan Luar)

Lapisan yang tersusun atas sel-sel jamur, rapat dan kuat. Berfungsi untuk menjaga lumut kerak agar tetap dapat tumbuh.

  • Lapisan Gonidium

Lapisan yang terdapat sel-sel ganggang. Berfungsi membuat makanan dengan cara melakukan fotosintesis.

  • Lapisan Empulur

Lapisan yang terdiri atas sel-sel jamur yang tidak rapat. Lapisan ini berfungsi menyimpan persediaan air dan juga tempat terjadinya proses perkembangbiakan.

Untuk jenis lumut kerak berdaun (feliose) dan perdu (fruticose), mempunyai korteks bawah yang susunannya sama seperti korteks bagian atas. Namun menghasilkan sel-sel tertentu agar dapat menempel di substrat yang disebut juga sebagai rizoid.

Struktur Morfologi Lumut Kerak

Morfologi Luar

Tubuh lumut kerak disebut juga sebagai thallus yang apabila dilihat secara vegetatif mirip seperti alga dan jamur. Thallus ini berwarna hijau keabu-abuan atau abu-abu, namun pada beberapa jenis thallus dapat berwarna kuning, coklat, orange, atau merah sesuai dengan habitatnya.

Terdapat bagian tubuh lain yang memiliki bentuk memanjang secara selluler bernama hifa. Hifa merupakan bagian vegetatif dari thallus atau miselium. Sedangkan untuk alga selalu berada di permukaan thallus.

Medulla

Medulla merupakan lapisan hifa yang memiliki bentuk berjalinan dengan suatu bagian tengah yang luas serta agak longgar. Hifa jamur di medulla letaknya tersebar ke segala arah dengan dinding yang cukup tebal.

Sedangkan untuk hifa yang berada di bagian lebih dalam, tersebar di sepanjang sumbu tebal pada bagian atas serta lebih tipis di bagian ujungnya. Lapisan-lapisan tersebut membentuk suatu untaian yang saling berhubungan antara dua pembuluh.

Korteks Bawah

Untuk bagian korteks bawah tersusun atas struktur hifa yang sangat padat serta membentang secara vertikal terhadap permukaan dari thallus atau sejajar dengan kulit di bagian luar.

Korteks bagian bawah ini merupakan bagian akar atau bisa juga disebut sebagai rhizines. Namun ada beberapa jenis lumut kerak yang tidak memiliki korteks bawah dan pada bagian ini digantikan oleh suatu lembaran tipis dengan bagian yang terdiri dari hypothallus.

Selain itu, pertumbuhan pada lumut kerak juga menunjukkan bentuk morfologi yang berbeda-beda, antara lain:

  • Foliose

Thallus berbentuk lembaran dan mudah dipisahkan dari bagian substratnya. Membentuk bercak-bercak pada tembok, batu, dan juga kulit kayu pohon. Bagian bawah melekat pada substrat sedangkan bagian atas menjadi tempat terjadinya proses fotosintesis.

Jenis foliose dapat tumbuh dengan garis tengah sekitar 15 hingga 40 cm tergantung lingkungannya.

  • Crustose

Berbentuk datar mirip kerak, terlihat seperti coretan-coretan kecil, tumbuh pada kulit batang pohon atau batang kayu yang telah mati.

  • Fruticose

Thallus berbentuk tegak mirip perdu, menempel pada substrat oleh satu atau lebih akar. Dari beberapa jenis lumut kerak ini memiliki kandungan sebagai antibiotik atau anti kanker.

Biasanya hidup bergelantungan di udara dan menempel pada pepohonan di atas pegunungan.

  • Squamulose

Jenis lumut kerak yang merupakan percampuran dari bentuk kerak dan daun.

  • Lumut Kerak Berfilamen

Lumut kerak ini berbentuk seperti kapas wol, berwarna jingga kekuningan atau hijau cerah. Biasa tumbuh pada kulit kayu pohon dan juga perdu.

Fungsi dari hypothallus sendiri yakni sebagai perlindungan atau proteksi.

Klasifikasi Lumut Kerak

Lumut kerak sebenarnya sulit untuk diklasifikasikan sebab merupakan penggabungan antara alga dengan jamur (fungi).

Klasifikasi Kelompok Jamur

Para ahli berpendapat jika lumut kerak dapat diklasifikasikan ke dalam kelompok jamur yang sebenarnya, yakni

Kelas Ascolichenes

  • Discomycetales

Dicirikan dengan bentuk tubuh berupa apotesium misal Usnea barbata dan Usnea dasypoga yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Usnea menghasilkan suatu antibiotik berupa asam usnin yang bermanfaat dalam melawan penyakit tuberculosis.

  • Pyrenomycetales

Kelas ini memiliki tubuh buah yang menghasilkan senyawa berupa peritesium. Contoh dari kelas ini yaitu Dermatocarpon dan Verrucaria.

Kelas Basidiolichenes

Adapun ciri-ciri dari kelas Basidiolichenes antara lain:

  • Mempunyai thallus berbentuk seperti lembaran-lembaran.
  • Pada bagian tubuh buah terbentuk sebuah lapisan himenium yang mengandung basidium, berbentuk mirip tubuh buah Hymenomycetales.

Kelas Basidiolichenes ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan juga pembuatan zat warna. Contoh dari kelas ini yakni Cora pavonia dan Rocella tinctoria yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas lakmus.

Klasifikasi Berdasarkan Habitat

  • Corticolous: hidup pada kulit kayu (Parmelia)
  • Saxicolous: hidup di bebatuan (Peltigera)
  • Terricolous: hidup di tanah (Cladonia floerkeana)
  • Lignicolous: hidup di kayu (Cyphellum)

Klasifikasi Berdasarkan Distribusi Komponen Ganggang (Alga) di Thallus

  • Heteromerous thalli: sel-sel ganggang membentuk suatu lapisan yang berbeda. Dapat pula di antara bagian alga dan hifa jamur memiliki lapisan berbeda (Parmelia)
  • Homoisomerous thalli: sel-sel ganggang dan hifa jamur tersebar secara merata pada thallus (Collema).

Klasifikasi Berdasarkan Struktur Thallus

  • Leprose lichen: thallus berupa sisik kecil yang melekat pada permukaan substrat (Lepraria)
  • Foliose: thallus berupa daun dengan bentuk datar dan berlekuk-lekuk, melekat pada substrat di satu atau banyak titik (Parmelia)
  • Crustose: thallus mirip kerak, melekat erat pada substrat pada beberapa titik (Graphis)
  • Fruticose: thallus bercabang, terjumbai dengan lebat atau tegak (Usnea)

Cara Reproduksi Lumut Kerak

Lumut kerak dapat bereproduksi dengan dua cara yakni secara aseksual dan seksual.

Aseksual

Reproduksi lumut kerak secara aseksual atau vegetatif terbagi menjadi tiga macam:

  • Fragmentasi

Pada bagian ini dilakukan dengan cara memisahkan bagian tubuh lumut kerak yang telah cukup tua dari tubuh induknya. Bagian yang dipisahkan dapat dilakukan secara alami ataupun buatan.

Bagian yang dipisahkan ini disebut sebagai fragmen yang nantinya mengalami perkembangan menjadi individu baru. Beberapa jenis lumut kerak, pada bagian yang terlepas ini dapat terbawa oleh angin dan menempel pada suatu tempat, sesuai dengan jenis lumut kerak.

  • Isidia

Isidia dapat menjadi bagian dari lumut kerak yang dapat menjadi individu baru. Isidia akan terlepas dari thallus di tubuh induknya. Di masing-masing thallus memiliki simbion yang akan mengalami pertumbuhan menjadi individu baru.

  • Soredia

Soredia merupakan sel yang amat kecil dan ditemuan pada bagian sel ganggang yang sedang membelah. Sel-sel soredia akan menyelubungi benang pada miselium.

Pada bagian yang telah diselubungi soredia, nantinya akan lepas dari bagian induknya. Selanjutnya bagian soredium akan menyebar seperti abu yang mudah tertiup oleh angin.

Nantinya abu-abu tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru sesuai yang sama dengan induknya.

Seksual

Perkembangbiakan secara seksual atau generatif pada lumut kerak umumnya dilakukan secara terbatas. Perkembangbiakan ini biasanya dilakukan oleh jamur dan ganggang secara terpisah.

Artinya baik jamur maupun ganggang dapat melakukan reproduksi secara seksual tanpa perlu melibatkan simbionnya. Pada jamur perkembangbiakan seksual dapat dilakukan dengan membentuk askokarp atau basidiokarp yang di dalamnya terdapat spora.

Apabila spora tersebut telah matang, baik askokarp atau basidiokarp akan pacah dan terlepas untuk kemudian terbang terbawa angin. Apabila spora tersebut jatuh di tempat dan lingkungan yang mendukung serta bertemu dengan ganggang, maka akan terbentuk lumut kerak baru.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Tumbuhan