Sponsors Link

Cara Lumut Berkembang Biak Lengkap dengan Ciri Cirinya

Sponsors Link

Jenis tumbuhan lumut melakukan perkembangbiakkan secara generatif dan juga vegetatif. Untuk reproduksi secara vegetatif terjadi dengan cara membentuk spora lewat pembelahan meiosis sel induk spora pada kotak spora atau sporangium. Spora ini lalu akan tumbuh menjadi gametofit.

Cara lumut berkembang biak juga terjadi secara bergantian dari generatif dan vegetatif. Untuk lebih jelasnya, berikut akan kami berikan ulasan tentang cara lumut berkembang biak selengkapnya.

Cara Lumut Berkembang Biak

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, lumut berkembang biak secara perkembangbiakan generatif pada tumbuhan dan juga vegetatif. Reproduksi vegetatif akan terjadi dengan cara pembentukan spora dari pembelahan meiosis sel induk spora pada sporangium yang kemudian akan tumbuh menjadi gametofit.

Sedangkan untuk lumut hati mengalami perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan serta bisa dilakukan juga dengan membentuk gemmae cup atau piala tunas serta fragmentasi atau pemutusan sebagian dari tubuh.

Sedangkan untuk reproduksi generatif terjadi lewat fertilisasi ovum dari spermatozoid yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot nantinya akan tumbuh menjadi sporofit dengan umur antara 3 hingga 6 bulan. Cara lumut berkembang biak dilakukan bergantian ayakni untuk vegetatif dengan spora haploid yang dibentuk pada sporofit. Sementara untuk reproduksi generatif dilakukan dengan cara membentuk gamet jantan dan betina yang terbentuk pada gametofit. Gametangium sendiri terdiri dari 2 jenis, yakni:

  • Arkegonium: Gametangium betina yang memiliki bentuk seperti botol. Bagian lebarnya dinamakan dengan perut, sedangkan bagian sempitnya dinamakan dengan leher.
  • Anteredium: Gametangium jantan yang memiliki bentuk bulat dan bagian dindingnya terdiri dari satu lapis sel mandu dan pada bagian dalam mengandung beberapa sel induk spermatozoid.

Cara Lumut Berkembang Biak Secara Vegetatif

Untuk cara berkembang biak lumut yang dilakukan secara vegetatif dilakukan memakai spora. Spora tersebut dihasilkan dari pembelahan di dalam sporangium lumut sporofit atau sporongonium. Spora yang dihasilkan oleh sporofit merupakan spora haploid yang nantinya akan tumbuh menjadi protonema kemudian tumbuh kembali menjadi gametofit haploid.

Perkembangbiakkan lumut secara vegetatif sendiri bisa terjadi dalam beberapa cara, seperti:

  • Akan membentuk stolon.
  • Membentuk tunas di pangkal batang kemudian tunas akan terlepas lalu berkembang biak menjadi individu yang baru.
  • Protonema terputus putus yang kemudian berubah menjadi banyak protonema.
  • Protonema primer yang membentuk individu baru.
  • Batang lumut yang bercabang kemudian mati, tumbuh kembali dan berkembang biak menjadi individu yang baru.
  • Membentuk kuncup.

Cara Lumut Berkembang Biak Secara Generatif

Untuk cara lumut berkembang biak secara generatif terjadi lewat bersatunya gamet jantan atau spermatozoid dan juga gamet betina atau ovum. Spermatozoid nantinya akan bergerak di air menuju ovum di arkegonium. Spermatozoid lalu akan saling bertemu dan fertilisasi terjadi atau ovum yang dibuahi.

Pembuahan tersebut akan menghasilkan zigot diploid dan zigot akan membelah menjadi embrio lalu akan tumbuh menjadi sporofit diploid atau 2n. Perkembangbiakkan secara vegetatif serta generatif akan terjadi bergantian yang disebut dengan metagenesis.

Apabila anteredium serta arkegonium ada di sebuah individu, maka tumbuhan laut dinamakan dengan monoesis atau berumah satu. Sementara jika hanya ada satu individu di arkegonium atau anteredium, maka dinamakan diesis atau berumah dua.

Pada siklus hidup, lumut akan mendapat giliran untuk memperoleh keturunan antara generasi gametofit berkromosom haploid atau n dengan generasi sporofit berkromosom diploid atau 2n. Bentuk dari gametofit ini biasanya lebih banyak ditemukan sebab gametofit lebih dominan serta masa hidupnya yang lebih lama dibandingkan bentuk dari sporofit. Metagenesis di siklus hidup lumut daun sendiri bisa digambarakan seperti berikut ini:

  • Protonema nantinya akan tumbuh menjadi gametofit atau tumbuhan lumut jantan serta betina haploid atau n.
  • Spora yang berkromosom haploid atau n yang kebetulan ada di habitat yang sesuai nantinya akan berkecambah. Selnya akan membelah secara mitosis serta akan tumbuh menjadi protonema haploid atau n.
  • Tumbuhan lumut yang telah dewasa nantinya akan membentuk alat kelaamin jantan atau anteridium serta alat kelamin betina atau arkegonium.
  • Anteridium nantinya akan menghasilkan spermatozoid berflagel yang memiliki kromosom haploid atau n. Arkegonium nantinya akan menghasilkan ovum berkromosom haploid atau n. Ovum akan memproduksi zat gula serta protein yang nantinya bisa merangsang pergerakan dari spermatozoid ke ovum dan pergerakan ini dinamakan dengan kemotaksis.
  • Fertilisasi ovum dari spermatozoid nantinya akan menghasilkan zigot berkromosom diploid atau 2n.
  • Embrio akan tumbuh menjadi sporofit yang diploid atau 2n.
  • Zigot akan mengalami pembelahan mitosis serta akan tumbuh menjadi embrio atau 2n.
  • Sporofit nantinya akan membentuk sporogonium 2n yang punya sporangium atau kotak spora.
  • Pada kotak spora atau sporangium, ada sel induk spora diploid 2n yang membelah secara meiosis kemudian menghasilkan spora haploid.

Ciri Ciri Tumbuhan Lumut

Lumut memiliki beberapa ciri khas yang dimiliki hampir setiap jenis lumut. Beberapa ciri ciri tumbuhan lumut khas tersebut diantaranya adalah:

  • Lumut bisa berfotosintesis karena menjadi jenis tumbuhan eukariotik serta multiseluler.
  • Lumut tidak mempunyai batang, akar serta daun sejari atau talus.
  • Struktur tubuh dari lumut sangat sederhana sehingga tidak punya berkas pembuluh angkut atau xylem serta floem.
  • Lumut biasanya berbentuk tumbuhan yang kecil sekitar beberapa mm hingga beberapa cm saja.
  • Ukuran tinggi dari lumut kurang lebih bisa sampai 20 cm.
  • Lumut akan mengalami pergiliran keturuan dari gametofit menuju sporofit yang dinamakan dengan metaggenesis.
  • Reproduksi lumut terjadi secara bergantian takni generatif serta vegetatif.
  • Habitat dari lumut bisa hidup di banyak tempat. Sedangkan lumut yang hidup di daun dinamakan dengan epifit atau organism yang hidupnya menempel di tumbuhan lain. Sedangkan apabila lumut tumbuh di hutan seperti pohon epifit, maka hutan tersebut dinamakan dengan hutan lumut.
  • Tumbuhan lumut memiliki warna hijau sebab memiliki plastisida yang kemudian akan menghasilkan klorofil A serta B sehingga tanaman lumut akan bersifat autotrof.
  • Tumbuhan lumut adalah bentuk dari peralihan tumbuhan bertalus atau talofita ke tumbuhan berkormus atau kormofita sebab tumbuhan lumut ini tidak memiliki akar sejati.
  • Lumut bisa melekat karena akar semu atau rizoid yang bentuknya seperti rambut atau benang sehingga bisa melekat di lokasi tumbuh kemudian menyerap garam mineral dan juga air.
  • Dinding sel lumut ini terdiri dari selulosa.
  • Spora lumut bisa tumbuh serta berkembang biak menjadi protonema yakni filament yang memiliki warna hijau.
  • Kromosom dari tumbuhan lumut memiliki sifat haploid.
  • Batang serta daun tegak di lumut punya susunan yang berbeda beda.
  • Lapisan lumut berbentuk tebal di permukaan batang yang berguna untuk menangkap serta menyimpan air sekaligus menjaga kelembaban pada hutan.
Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Tumbuhan