Sponsors Link

Morfologi: Pengertian, Kajian, Prinsip, dan Manfaatnya

Sponsors Link

Saat melakukan pengamatan suatu benda di lingkungan sekitar baik komponen biotik ataupun abiotik, berarti terdapat aktivitas dalam melihat ciri-ciri bentuk benda tersebut. Ilmu pengetahuan seperti biologi berawal dari proses sederhana berupa aktivitas pengamatan lalu berkembang menjadi sebuah teori baru. Contohnya, pengamatan bentuk dan bagian-bagian bunga.

Pada materi sebelumnya telah dibahas mengenai hakikat ilmu biologi, yang mana salah satu kajian ilmu biologi adalah morfologi. Dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai pengertian morfologi, kajian/konsep, prinsip, dan fungsinya dalam ilmu biologi.

Pengertian Morfologi

Dilihat dari struktur katanya, morfologi berarti “ilmu yang mempelajari bentuk”. Berkaitan dengan biologi, morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk, ukuran dan struktur suatu organisme. Misalnya hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme lainnya.

Morfologi erat kaitanya dengan ilmu taksonomi karena membahas tentang penampilan luar (bentuk, warna, ukuran) dan struktur bagian dalam (berkaitan dengan anatomi) yang dapat dibedakan dari satu spesies dengan spesies lainnya sehingga dapat mudah untuk dikelompokkan berdasarkan karakteristik tersebut. Selain struktur “kasar”, morfologi juga mempelajari bagian kecil dari organisme misalnya bentuk-bentuk sel, jaringan dan organ-organ spesifik.

Kajian/konsep Morfologi

Morfologi dalam konsep biologi memiliki beberapa kajian seperti berdasarkan pembagianya yaitu:

  1. Morfologi Perbandingan

Membahas mengenai perbandingan struktur tubuh suatu oganisme dan bentuk dasarnya dengan organisme lainnya sebagai dasar pengelompokkan (klasifikasi). Contohnya pada tumbuhan, sruktur antara kelompok Pteridophyta (paku) berbeda dengan tumbuhan spermatophyta (berbiji).

Selain itu, salah satu contoh yang mudah ditemukan pada hewan adalah perbedaan dari filum Arthropoda dan Annelida memiliki tubuh yang beruas-ruas namun memiliki struktur tubuh yang berbeda. Arthropoda memiliki kaki yang beruas-ruas dan tubuhnya tersusun dari bahan kitin sedangkan Annelida tidak.

Baja juga: 7 Pengelompokkan Hewan

  1. Morfologi Fungsional

Tidak hanya membahas mengenai struktur dan bentuk suatu organisme namun dijelaskan juga fungsi atau kegunaanya. Contohnya, daun memiliki fungsi penting bagi semua tumbuhan untuk proses fotosintesis. Bentuk dan struktur daun seperti pertulangan daun tumbuhan dikotil berbeda dengan tumbuhan monokotil namun fungsinya tetap sama.

Berkaitan dengan hal diatas, suatu organisme khususnya dari kelompok hewan, mereka memiliki bentuk tubuh yang khas berkaitan erat dengan proses adaptasi mereka terhadap lingkungan. Misalnya dari kelompok ikan, ditemukan bentuk mulut yang berbeda-beda disesuikan dengan jenis makananya. Pada burung, setiap burung memiliki bentuk paruh yang khas  disesuikan juga dengan jenis makanannya sama halnya dengan bentuk-bentuk mulut pada serangga.

  1. Morfologi Eksperimental.

Membuktikan apakah terdapat pengaruh faktor eksternal terhadap morfologi pada organisme misalnya yang dapat menyebabkan mutasi. Kelainan bentuk (morfologi) suatu organisme yang erat kaitanya dengan adanya mutasi genetik. Suatu percobaan/eksperimen dapat membantu para peneliti untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab tersebut sehingga keberlangsungan suatu makhluk hidup dapat terjaga.

       4. Morfogenesis

Perkembangan bentuk asal-usul organisme dari berupa embrio menjadi bagian dari kajian morfologi. Tujuanya untuk mengetahui suatu organ atau bagian dari organisme itu terbentuk.  Pada hewan, dapat diketahui tahapan-tahapan pembentukan embrio yang disetiap tahapanya memiliki bentuk yang khas. Kajian ini dapat menjadi pembanding pembentukan embrio yang terjadi pada organisme lainnya.

Prinsip Morfologi

Terdapat beberapa dasar pemikiran/prinsip dalam morfologi:

  1. Homologi dan Analogi

Terdapat dua bentuk perbandingan yang bisa dijadikan dasar pemikiran dalam morfologi yaitu organisme yang memiliki struktur yang bersifat homologi dan analogi. Beberapa organisme yang berbeda spesies memiliki struktur yang sama namun fungsinya berbeda disebut homologi misalnya, tangan manusia dan sirip paus mempunyai struktur yang sama namun memiliki fungsi yang berbeda. Sedangkan beberapa organisme yang memiliki struktur yang berbeda, namun memiliki fungsi yang sama disebut analogi misalnya, sayap kupu-kupu dan sayap kelelawar mempunyai fungsi yang sama namun berbeda jauh dari segi strukturnya.

  1. Bentuk dasar dan Simetri

Baik hewan maupun tumbuhan memiliki bentuk dasarnya masing-masing dan terbentuk berdasarkan garis simetri (radial atau bilateral). Bentuk-bentuk tersebut menjadi dasar dalam morfologi. Dikatakan simetri bilateral jika ditarik garis dari mulut sampai bagian anus menghasilkan dua bagian yang sama antara sisi kiri dan kanan, contohnya pada lebah dan pada daun yang lengkap. Sedangkan dikatakan simetri lateral jika ditarik garis dari bagian mulut sampai dasar memiliki bagian-bagian yang sama, artinya tidak hanya dua bagian namun banyak bagian, contohnya pada kelompok Echinodermata (landak laut, bintang laut, teripang).

Pada kelompok tumbuhan, bentuk dasar ini sangat penting sebagai bagian dari pengelompokkan berdasarkan morfologi. Misalnya untuk mengetahui simetri, diagram, dan rumus bunga. Selain itu, untuk menentukan tata letak daun pada batang yang dapat digambarkan sebagai suatu silinder atau berbentuk diagram sehingga dapat ditentukan rumus duduk daun yang bisa berbeda setiap tumbuhan.

Baca juga: Cara Berkembangbiak Bunga Rafflesia

  1. Perbedaan Superfisial

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa istilah  bentuk dan struktur luar menjadi salah satu kajian morfologi. Perlu diketahui bahwa, taksonomi memiliki tingkatan takson dengan ciri yang paling umum sampai yang paling khusus. Perbedaan superfisial dalam arti perbedaan yang tampak seperti ukuran, warna, proporsi atau karakteristik suatu organisme menjadi faktor penting dalam sistem tersebut. Misalnya divisi atau filum dari kingdom tumbuhan dan hewan (takson tertinggi) memiliki perbedaan berdasarkan karakteristiknya. Itulah kenapa morfologi sangat berguna sebagai dasar pengelompokkan atau klasifikasi.

Fungsi Morfologi

Morfologi memiliki fungsi yang sangat penting terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu biologi yang kemudian berdampak terhadap kehidupan makhluk hidup.

Berikut ini adalah fungsi morfologi:

  • Bentuk suatu organisme dapat tergambarkan melalui pendeskripsian bentuk dan strukturnya (morfologi). Akan sangat membingungkan jika hanya dapat mengenal nama suatu spesies namun tidak dapat menjelaskan bentuk atau rupanya seperti apa.
  • Pengelompokkan makhluk hidup (klasifikasi) tidak terlepas dari peran morfologi karena dengan diketahuinya ciri-ciri bentuk dan struktur dari suatu organisme tersebut menjadi dasar para peneliti untuk mengklasifikasi.
  • Morfologi mendukung cabang-cabang ilmu biologi lainnya seperti anatomi, histologi, sitologi, zoologi, botani, mikrobiologi serta ilmu terapan lainnya seperti kedokteran, pertanian, perikanan, dan perternakan.
  • Morfologi membuka pemahaman baru tentang ciri-ciri suatu spesies (khususnya spesies yang baru ditemukan), perananya dalam ekosistem, dan potensi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.

 

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Biologi