Sponsors Link

13 Macam-Macam Mineral Bijih dan Ciri-cirinya

Sponsors Link

Di dalam dunia industri, sering kita jumpai istilah mineral bijih. Sebenarnya, apakah mineral bijih itu? Lalu apa bedanya dengan mineral logam? Dalam artikel kali ini, akan menjelaskan apa itu mineral bijih dan apa saja macamnya karena begitu banyak macam-macam mineral bijih yang perlu kalian ketahui. Materi ini sangat penting untuk disimak terutama untuk kalian yang ingin bekerja di dunia pertambangan.

Bijih adalah suatu jenis batu yang mengandung mineral, baik itu logam maupun bukan logam. Melalui penambangan, bijih diekstraksi lalu hasilnya dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang memiliki nilai ekonomis. Bijih juga memiliki komposisi yang pasti. Mineral adalah suatu padatan anorganik dengan struktur kristal dan memiliki rumus kimia tertentu. Mineral dibuat secara kimia entah dari unsur kimia tunggal maupun campuran beberapa unsur.

Sedangkan mineral bijih, menurut Craig (1989), bahwa mineral bijih harus dapat diekstrak logamnya, seperti kaporit dapat diekstrak tembaganya. Suatu mineral walaupun mengandung unsur logam, namun jika tidak dapat diekstrak, maka tidak termasuk dalam kategori mineral bijih. Singkatnya, mineral bijih adalah suatu mineral yang mengandung logam atau agregat mineral logam, yang mana dari sisi penambang dapat diambil profit, atau dapat diolah menjadi profit, contohnya galena dan kalkopirit yang dapat diekstrak menjadi tembaga dan timah hitam.

Berikut ini macam-macam mineral bijih:

1. Argentit

Argentit adalah suatu mineral yang sering disamakan dengan acanthite. Argentit dan acanthite memiliki chemistry yang sama, Ag2S, namun strukturnya berbeda. Argentit mempunyai struktur isometrik yang hanya stabil pada suhu di atas 173 derajat Celcius. Jika pendinginan mencair, akan membentuk kristal isometrik menyerupai kubus. Argentit mengubah struktur isometrik terhadap struktur setelah pendinginan di bawah 173 derajat Celcius.

2. Asbes

Asbes adalah macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan menjadi serabut yang fleksibel. Komposisi asbes tergolong menjadi dua golongan, yaitu serpentin dan amfibol. Golongan serpentin yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnnesium silikat. Sedangkan golongan amfibol yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit.

3. Bauksit

Bauksit memiliki mineral dengan susunan dari oksida alumunium, yaitu mineral buhmit (A12O3H2O) dan mineral gibsit A1(OH)3. Bijih bauksit terdapat di  daerah tropika dan subtropika yang memungkinkan pelapukan dengan sangat kuat. Bauksit ini terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar A1 nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa. Batuan tersebut berasal dari batuan beku, batuan serpih, dan batuan lempung.

4. Barit

Barit merupakan mineral yang terdiri dari barium sulfat. Barit umumnya berwana putih atau tidak berwarna, dan merupakan sumber utama dari barium.  Barit tergolong menjadi 4 kelompok, yaitu baryte, celestine, anglesite dan anhidrit. Kebanyakan barit adalah tanah untuk ukuran kecil seragam sebelum digunakan sebagai extender atau filler, produksi industri, atau agen bobot dalam minyak bumi. Barit terjadi pada beberapa besar lingkungan pengendapan dan diendapkan melalui sejumlah proses biogenik seperti penguapan, hidrotermal. Pada umumnya, barit terjadi pada timbal-seng pembuluh darah di batu gamping, deposito air panas, dan bijih hematit.

5. Belerang

Belerang atau sulfur adalah suatu mineral yang dihasilkan melalui proses vulkanisme. Sifat dari jenis mineral ini yaitu, kristal belerang berwarna kuning, kuning kegelapan, dan kehitaman akibat pengaruh unsur pengotornya.  Belerang mudah larut dalam CS2, CC14, minyak bumi, minyak tanah dan anilin (pengantar listrik yang buruk). Kegunaan dari belerang sendiri yaitu untuk industri pupuk, cat, plastik, kertas, bahan sintetis, karet, ban, pengolahan minyak bumi, dll.

6. Bentonit

Istilah lain dari bentonit yaitu lempung. Lempung tersebut mengandung monmorillonit dalam dunia perdagangan dan merupakan kelompok dioktohedral. Bentonit dapat digolongkan menjadi 2 berdasarkan kandungan alumunium silikat hydrous, yaitu activated clay dan fuller earth. Activated clay adalah lempung yang memiliki sedikit daya pemucat, namun daya pemucat tersebut dapat ditingkatkan melalui pengolahan tertentu.

7. Dolomit

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat. Mineral dolomit murni mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Di alam, jarang ditemukannya dolomit yang murni, karena umumnya mineral itu selalu bersama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit, dan lempung. Di dalam mineral dolomit juga terdapat pengotor, terutama ion besi. Bentuk dari dolomit itu sendiri yaitu bewarna putih keabu-abuan atau  kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batu gamping. Butirannya halus hingga kasar dan bersifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.

8. Emas

Emas termasuk logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa. Kekerasannya sekitar 2,5-3 skala Mohs, dan berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lainnya.  Mineral yang membawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan. Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, turmalin, karbonat, flourpar dan beberapa mineral non logam. Mineral pembawa emas tersebut terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida dan senyawa emas dengan unsur belerang, antimon dan selenium. Endapan mineral emas yang terdapat di Indonesia berada di daerah seperti Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

9. Fosfat

Fosfat adalah suatu batuan beku (apatit) atau sedimen yang mengandung fosfor ekonomis. Umumnya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL). Fosfat apatit merupakan fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat pada mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang mana terbentuk selama proses pembekuan magma. Terkadang, endapat fosfat juga berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit.

10. Bijih Besi (Fe)

Bijih besi terdiri dari oksigen  dan atom besi yang berikatan dalam molekul. Biasanya besi didapatkan dalam bentuk magnetit, hematit, goethit, limonit atau siderit. Bijih besi juga biasanya kaya akan besi oksida yang beragam dalam warna, mulai dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah. Bijih besi batuan dan mineral yang mana logam besi dapat diekstrak secara ekonomis. Bijih membawa jumlah yang tinggi dari hematit atau magnetit yang lebih besar dari besi yaitu 60% yang mana dikenal sebagai bijih alami atau bijih pengiriman langsung, artinya mereka dapat diberi makan langsung ke pembuatan besi blast fumace.

11. Magnetit (Fe3O4)

Magnetit adalah mineral dan salah satu dari tiga besi oksida yang paling umum di alam. Magnetit memiliki sifat yang paling magnet diantara mineral lainnya.  Bentuk dari mineral ini yaitu berwarna hitam, buram, kilap metalik, berbentuk kristal oktahedral, dan mempunyai nilai kekerasan Mohs antara 5-6,5. Magnetit sering ditemukan dalam bentuk kristal isometrik.

12. Nikel (Ni)

Nikel merupakan unsur metalik seperti perak. Mineral ini merupakan logam keras, ulet, berwarna putih keperakan dan bisa ditempa. Nikel termasuk konduktor panas dan listrik yang cukup baik. Senyawa yang terdapat pada nikel umumnya bersifat bivalen, walaupun terdapat tingkat valensi lainnya. Nikel dapat larut perlahan dalam asam encer, namun seperti besi akan menjadi pasif ketika dipaparkan dengan asam sitrat. Nikel juga bersenyawa dengan sulfur dalam mineral millerite dan arsenik dalam mineral niccolite.

13. Timah (Sn)

Timah merupakan salah satu mineral yang sangat penting di Indonesia. Timah merupakan logam putih keperakan yang mudah ditempa. Sifatnya fleksibel dan memiliki struktur kristalin, namun akan mudah patah jika didinginkan. Logam timah ini memiliki bentuk alotrop, yaitu warna yang keabu-abuan dan memiliki struktur kristal kubik yang mirip dengan diamond, silicon, dan germanium. Timah termasuk unsur dengan jumlah isotop stabil terbanyak yang mana jangkauan isotop dimulai dari 112 sampai 126.

Demikian adalah pengertian dan beberpa macam dari mineral bijih. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , , ,
Oleh :
Kategori : Kimia