Tata Nama Senyawa Kimia Terlengkap
Ada banyak senyawa dengan karakteristik berbeda yang ada di alam. Adanya kesamaan karakteristik membuat kita lebih mudah untuk menggolongkan berbagai senyawa yang ada. U
ntuk penulisan tata nama senyawa bisa dilakukan secara sistematik atau juga bisa menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) atau juga bisa ditulis berdasarkan nama dagang atau lazim. Supaya lebih jelas, berikut kami beri ulasan tentang tata nama senyawa selengkapnya.
Tata Nama Senyawa Anorganik
Klasifikasi dari tata nama senyawa anorganik bisa dibagi menjadi senyawa ion, senyawa molekul dan juga asam. Berikut kami berikan penjelasan selengkapnya tentang senyawa tata nama senyawa kimia anorganik.
Senyawa Ion
Senyawa ion terdiri dari kation yakni ion positif dan juga anion yakni ion negatif. Biasanya, kation adalah ion logam, sedangkan anion adalah ion nonlogam.
1. Kation
Kation dari unsur logam diberi nama sama seperti unsur logam tersebut. Contohnya ion natrium [Na+], ion kalsium [Ca2+], ion perak [Ag+].
Apabila logam membentuk kation dengan muatan yang berbeda, maka jumlah muatannya akan ditulis dengan angka Romawi pada tanda kurung sesudah nama unsur logam tersebut. Contohnya, ion besi [II] [Fe2+], ion besi [III] [Fe3+].
Kation dari unsur nonlogam biasanya mempunyai akhiran –ium seperti contohnya ion amonium [[NH4+], ion hidronium [H3O+].
2. Anion
Anion monoatom diberikan nama dengan akhiran –ida di nama unsur tersebut. Contohnya, ion hibrida [H–], ion oksida [O2–], ion nitrida [N3–], ion fluorida [F–].
Anoim poliatom yang mengandung unsur oksigen atau oksoanion diberikan nama dengan akhiran –at atau –it. Akhiran –at dipakai untuk anion poliatom yang mempunyai atom O lebih banyak dibandingkan anion dengan akhiran –it. Contohnya, ion nitrat [NO3-], ion nitrit [NO2-], ion sulfat [S042-], ion sulfit [S032-].
Anion yang diturunkan dari penambahan H± di oksoanion akan diberikan nama dengan cara menambahkan awalan hidrogen atau dihidrogen. Contohnya, ion hidrogen karbonat [HCO3–], ion dihidrogen fosfat [H2PO4–].
Nama senyawa ion terdiri dari nama kation di bagian awal lalu dilanjutkan dengan nama anion pada akhir. Berikut adalah beberapa contohnya:
- KBr : Kalium Bromida
- BaCl2 : Barium Klorida
- Ag2S : Perak Sulfida
- Al(NO3)3 : Aluminium Nitrat
- FeS : Besi (II) Sulfida
- Fe2O3 : Besi (III) Oksida
- CuSO4 : Tembaga (II) Sulfat
- NH4CN : Amonium Sianida
Tata Nama Senyawa Molekul
Senyawa molekul terdiri dari unsur unsur non logam dan tata nama senyawa molekul yang akan kami jelaskan kali ini hanya senyawa molekul biner. Senyawa molekul biner merupakan molekul yang terdiri dari dua jenis unsur.
Nama unsur yang ada lebih kiri di sistem periodik unsur akan ditulis lebih dulu sebagai unsur pertama. Namun ada pengecualian untuk senyawa yang memiliki kandungan oksigen, klorin, bromin atau iodin, oksigen akan ditulis sebagai unsur yang paling akhir. Contohnya, HBr, BCl3, PCl5, CS2, NO, Cl2O, I2O5, OF2.
Apabila kedua unsur ada di golongan yang sama, maka unsur pertama adalah unsur yang ada di bagian lebih bawah untuk golongan dalam sistem periodik unsur. Contohnya, CIF3, IF5. Sedangkan untuk unsur terakhir akan diberikan akhiran –ida seperti contohnya HF [Hidrogen Fluorida], H2s [Hidrogen Sulfida].
Jumlah atom dari masing masing unsur akan menentukan awalan bahasan Yunani yang digunakan untuk penulisan nama senyawa molekul. Awalan –mono tidak dipakai pada unsur pertama seperti contohnya, N2O, N2O5 , NO2 , CO, CS2 , PCl5 , SF6 , Ibr
Tata Nama Senyawa Asam
Dari definisi asam basa Arrhenius, senyawa asam merupakan senyawa yang jika dilarutkan di dalam air akan melepaskan ion H+. Jika dilihat secara umum, asam bisa terionisasi di dalam air menjadi ion H+ dan juga anion yang dinamakan dengan sisa asam.
Penamaan senyawa asam sendiri dimulai dari kata “asam” yang kemudian diikuti dengan nama anion sisa asam. Berikut adalah beberapa contohnya:
- HCl : Asam Klorida
- HF : Asam Fluorida
- H2S : Asam Sulfida
- HCN : Asam Sianida
- H2CO3 : Asam Karbonat
- H2SO4 : Asam Sulfat
- HClO4 : Asam Perklorat
Tata Nama Senyawa Organik
Tata nama senyawa organik merupakan tata nama senyawa karbon yang memiliki sifat tertentu dan ditulis dengan nama yang lazim. Tata nama senyawa organik akan cenderung lebih kompleks jika dibandingkan dengan tata nama senyawa anorganik.
Penamaan senyawa organik tidak hanya tergantung rumus kimia, akan tetapi juga tergantung dari struktur kimia senyawa. Ketika mempelajari senyawa organik, maka akan sering ditemukan senyawa dengan rumus molekul sama namun memiliki struktur kimia yang berbeda yang disebut dengan isomer.
Tata Nama Senyawa Poliatomik
Senyawa pliatomik terbentuk lewat lebih dari dua atom yang berbeda dan secara umum senyawa ini terbentuk dari ion ion poliatomik. Beberapa ion poliatomik tersebut merupakan io yang terdiri dari dua atom atau lebih yang saling terikat antara satu dengan yang lain dan biasanya bisa ditemukan tersusun dari unsur unsur nonlogam.
Nama senyawa ion poliatomik merupakan gabungan dari nama kation, nama anion serta angka indeks yang tidak disebutkan. Senyawa ion sendiri memiliki sifat netral, jumlah muatan positif sama seperti jumlah muatan negatif. Berikut adalah beberapa contohnya:
- NaClO : Natrium Hipoklorit
- KMnO4 : Kalium Permanganat
- CaCO3 : Kalsium Karbonat
- KNO3 : Kalium Nitrat
Tata Nama Senyawa Kovalen Biner
Tata nama senyawa kovalen biner merupakan senyawa yang terbentuk dari dua unsur di dalam ikatan kovalen. Beberapa aturan untuk pemberian nama senyawa kovalen biner adalah sebagai berikut:
- Penulisan unsur senyawa kovalen biner akan diurutkan atas dasar urutan tertentu. B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F. Contohnya adalah H2O dan bukan OH2, NH3 dan bukan H3N.
- Untuk penulisan nama kedua akan ditambahkan dengan –ida pada bagian belakangnya serta nama unsur depan serta belakang ditambahkan dengan angka indeks.
Penulisan angka indeks 1 tidak digunakan untuk nama depan serta tidak wajib untuk nama belakang. Berikut adalah beberapa contohnya:
- CO : Karbon Monoksida
- CO2 : Karbon dioksida
- N2O3 : Dinitrogen Trioksida
- N2O5 : Dinitrogen Pentoksida
- HBr : Hidrogen Bromida
- HF : Hidrogen Fluorida
- CS2 : Karbon Disulfida
Tata Nama Asam dan Basa
Tata nama asam adalah pemberian nama senyawa yang terbentuk akibat senyawa berikatan dengan kation H+. Untuk aturan dalam pemberian nama asam adalah sebagai berikut:
- Asam mempunyai kation H+ di dalam senyawanya sehingga akan ditulis pada bagian depan.
- Kation H+ umumnya tidak ditulis hidrogen namun asam.
Berikut adalah beberapa contoh tata nama asam:
- H2SO4 : Asam Sulfat
- HNO3 : Asam Nitrat
Tata nama basa adalah pemberian nama senyawa yang terbentuk akibat senyawa berikatan dengan anion OH-. Untuk aturan di dalam pemberian nama basa adalah sebagai berikut:
- Basa mempunyai anion OH- di dalam senyawanya sehingga akan ditulis pada bagian belakang.
- Anion OH- akan ditulis sebagai hidroksida di kata terakhir.
Berikut adalah contoh tata nama dari basa:
- Mg(OH)2 : Magnesium Hidroksida
- Fe(OH)2 : Besi (II) Hidroksida