Sponsors Link

Ekstraksi: Pengertian, Jenis dan Metode

Sponsors Link

Ekstraksi merupakan pemisahan bahan dari campuran yang biasanya memakai pelarut. Metode pemisahan sendiri menjadi hal yang sangat penting pada bidang kimia sebab umumnya materi yang terkandung di alam adalah campuran.

Untuk mendapatkan materi murni dari sebuah campuran, maka pemisahan sangat penting untuk dilakukan. Ada banyak teknik pemisahan yang bisa digunakan untuk memisahkan campuran. Berikut adalah ulasan selengkapnya tentang ekstraksi.

Pengertian Ekstraksi

Pengertian umum dari ekstraksi adalah pemisahan sebuah zat dengan zat lain yang tidak berguna. Sedangkan teknik pemisahan didasari dengan distribusi zat terlarut dari 2 atau lebih pelarut campuran.

Ekstraksi memanfaatkan pembagian sebuah zat terlarut antar 2 pelarut yang tidak saling mencampur. Ini bertujuan untuk mengambil zat pelarutyang sesuai dengan komponen yang diinginkan. Selain itu, ada beberapa pengertian ekstraksi lain menurut para ahli, seperti:

1. Menurut Harbone

Ekstraksi merupakan pemisahan zat yang dikehendaki dengan zat yang tidak ingin digunakan. Teknik pemisahan dilakukan dengan distribusi zat pelarut antara 2 atau bahkan lebih pelarut campuran.

2. Menurut ICS UNDO 2008

Menurut Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan mengemukakan pendapat jika ekstraksi merupakan prosedur yang dilakukan untuk memperoleh kandungan jenis bahan kimia. Kandungan senyawa kimia itu diambil dari jaringan hewan atau tanaman dengan pelarut yang tepat pada metode ekstraksi standar.

Jenis Ekstraksi

Ekstraksi sendiri terdiri dari dua jenis yakni ekstraksi secara dingin dan juga ekstraksi secara panas. Berikut penjelasan selengkapnya:

Ekstraksi Dingin

Jenis ekstraksi pertama adalah ekstraksi dingin yang dibagi kembali menjadi beberapa metode seperti berikut ini:

1. Metode Maserasi

Metode maserasi adalah cara pencairan yang sederhana dan dilakukan dengan merendam serbuk simplisia pada cairan penyari selama beberapa hari di suhu ruang serta terlindung dari cahaya.

Kelebihan dari metode ini adalah tidak membutuhkan peralatan yang sulit namun hanya butuh waktu untuk mengekstraksi sampelnya.

Ini adalah metode penyarian simpliasia yang terjadi secara berkesinambungan dimana cairan penyari akan dipanaskan hingga menguap.

Kemudian, uap cairan penyari yang terkondensasi tersebut akan berubah menjadi molekul aor karena pendingin balik serta turun menyari simplisia dalam klongsong.

Sesudah itu, akan masuk kembali ke dalam labu alas bulat sesudah melewati pipa sifon. Kelebihan dari metode ini adalah bisa dipakai untuk sampel dengan tekstur lunak serta tidak tahan pada pemanasan yang dilakukan secara langsung.

2. Metode Perlokasi

Metode perlokasi adalah cara penyairan dengan cara mengalirkan penyari lewat serbuk simplisia yang sudah dibasahi. Kelebihan dari metode ini adalah tidak butuh langkah tambahan yakni marc atau sampel padat sudah terpisah dari ekstraknya.

Sementara kekurangannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau sangat terbatas jika dibandingkan dengan metode refluks.

Ekstraksi Secara Panas

Ekstraksi secara panas terbagi menjadi dua metode yakni metode refluks dan juga metode destilasi uap dipakai untuk menyari simplisia yang mengandung minyak dan mengandung komponen yang punya komponen kimia dengan titik didih tinggi di tekanan udara normal.

Prinsip Kerja Ekstraksi

Prinsip kerja dari ekstraksi adalah mengambil keuntungan dari kelarutan zat berbeda yang nantinya akan diekstraksi. Campuran dari senyawa yang akan diekstraksi nantinya lebih dulu dilarutkan pada bahan pelarut.

Pelarut yang dipakai memiliki kemampuan untuk melarutkan senyawa yang dikehendaki. Dasar dari teknik tersebut menggunakan pemahaman yang lebih dalam mengenai kelarutan senyawa pada pelarut di dalam perkembangannya.

Seperti contohnya adalah kafein yang bisa lebih larut dengan air pada suhu tinggi. Inilah sebabnya untuk melarutkan kafein dibutuhkan air panas. Ini disebabkan karena suhu manipulasi bisa membuat kelarutan menurun atau sebaliknya yakni meningkat.

Dengan mengkondisikan sistem atau pelarut, maka anda bisa mengatur kelarutan sebuah senyawa di dalam pelarut. Pemusahan atau pelarutan senyawa bisa dilakukan memakai beberapa teknik tertentu.

Metode Ekstraksi

1. Ekstraksi Padat Cair atau Soxhlet

Ini adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya atau dipakai untuk memisahkan analit yang ada di padatan memakai pelarut organic.

Proses tersebut adalah proses yang memiliki sifat fisik sebab komponen terlarut akan dikembalikan ke kondisi semula tanpa terjadinya perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat bisa dilakukan apabila bahan yang diinginkan bisa larut pada solven pengekstraksi.

Padatan yang diekstrak nantinya akan lebih dulu dilembutkan memakai cara ditumbuk atau juga bisa diiris menjadi bagian yang lebih tipis. Sesudah itu, padatan yang sudah halus dibungkus dengan kertas saring serta dimasukkan ke alat ekstraksi soxhlet.

Pelarut organic nantinya akan dimasukkan ke dalam labu godod lalu peralatan diekstraksi dan dirangkai memakai pendingin air. Ekstraksi dilakukan dengan cara memanaskan pelarut organic hingga seluruh analit bisa terekstrak.

2. Ekstrak Cair ke Cair

Ini adalah metode pemisahan yang bagus sebab bisa dilakukan pada tingkat makro serta mikro.Kedua fasa yang akan dipisahkan adalah cairan yang tidak saling bercampur.

Prinsip utama dari metode ini didasari pada distribusi zat terlarut memakai perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti kloroform dan juga benzene.

Ekstraksi cair ke cair ini menggunakan ekstraksi analit dari fase air ke dalam pelarut organic bersifat non polar atau sedikit polar seperti diklorometana, n heksana atau metil benzene.

Namun, proses sebaliknya juga bisa terjadi yakni analit ke analit yang mudah tereksitasi pada pelarut organic yakni molekul netral yang berikatan secara kovalen dengan konstituen bersifat agak polar atau non polar.

3. Ekstraksi Fase Padat atau Solid Phase Extraction

Apabila dibandingkan dengan ekstraksi cair ke caie, SPE ini adalah teknik yang terbilang baru. Namun, teknik ini cepat berkembang sebagai alat utama untuk praperlakuan sampel atau clean up beberapa sampel kotor.

Contohnya seperti sintesis protein, garam, resin, polimer dan sebagainya. Kelebihan dari teknik ini jika dibandingkan dengan ekstraksi cair ke cair diantaranya adalah:

  • Untuk mengurangi pelarut organik yang dipakai.
  • Proses ekstraksinya lebih sempurna.
  • Pemisahan analit dari pengganggu bisa dikatakan lebih efisien.
  • Bisa menghilangkan partikulat.
  • Fraksi analit yang sudah didapat akan lebih mudah untuk dikumpulkan.

Sementara kerugian dari teknik ini adalah banyak jenis cartridge yang ada di pasaran sehingga reprodusibilitas dari hasilnya akan bervariasi ketika memakai cartdrige yang berbeda. Selain itu, akan ada juga adsorbs bolak balik di cartridge SPE tersebut.

Contoh Ekstraksi

Sebenarnya, ada cukup banyak dari contoh ekstraksi yang terjadi dalam kehidupan sehari hari. Berikut beberapa contoh dari ekstraksi:

  • Membuat teh: Daun teh dicampur dengan bahan pelarut yakni air menggunakan suhu tinggi. Ini akan menghasilkan senyawa theobromine, tannin, kafein serta polyphenol sehingga teh berwarna coklat kemerahan.
  • Produksi bubuk herbal: Daun tanaman yang dipakai sebagai obat herbal direbus dengan air. Senyawa yang dihasilkan nantinya bisa dijadikan sebagai minuman kesehatan yang dilarutkan dalam air kemudian serat daun akan dipisahkan dari campurannya.
Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Kimia