Sponsors Link

7 Fungsi Darah pada Manusia

Sponsors Link

Tubuh manusia terdiri atas beberapa bagian mulai dari tulang, otot, berbagai jenis organ-organ, hingga darah. Tentu saja masing-masing bagian tersebut memiliki tugas dan fungsinya tersendiri. Pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih lanjut tentang darah dan fungsinya pada tubuh manusia.

Perlu diketahui terlebih dahulu jika darah yang ada di dalam tubuh orang dewasa setara dengan 7 persen dari bobot tubuh. Darah tidak hanya berwarna merah saja, namun terdiri atas plasma dan juga sel-sel yang tersebar di seluruh tubuh.

Jika dijelaskan lebih lanjut, darah manusia terdiri atas:

  • Plasma darah, yakni cairan berwarna kuning yang mengandung zat penting berupa protein dan hormon.
  • Sel darah merah (eritrosit), merupakan sel darah yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida di dalam tubuh.
  • Sel darah putih (leukosit), menjadi komponen paling utama dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit berfungsi mendeteksi adanya benda asing yang berbahaya bagi tubuh seperti kuman, bakteri, dan lain sebagainya untuk kemudian dilawan agar tubuh terlindung dari berbagai penyakit.
  • Keping darah (trombosit), berfungsi mendukung proses pembekuan darah ketika sedang terjadi cedera atau luka.

Secara umum darah yang terdapat pada tubuh manusia berfungsi menyalurkan nutrisi makanan, oksigen, hingga hormon ke seluruh tubuh. Untuk mengetahui fungsi lain dari darah, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Menyalurkan Nutrisi Makanan

Fungsi pertama dari darah pada tubuh manusia yakni menyalurkan nutrisi atau sari-sari makanan ke seluruh tubuh. Seperti yang diketahui, darah mengalir ke seluruh tubuh sambil membawa nutrisi makanan.

Nutrisi makanan tersebut dapat berupa protein, karbohidrat, vitamin yang telah diperolah dari makanan yang telah dikonsumsi sebelumnya. Dengan kata lain, proses penyaluran makanan ke seluruh tubuh terjadi setelah proses pencernaan makanan.

Sebelum disalurkan ke seluruh tubuh, nutrisi makanan ini harus melewati organ hati. Seperti yang diketahui, organ hati berfungsi menyaring semua racun dan zat berbahaya lain di dalam darah. Setelah disaring, nutrisi makanan tersebut siap diedarkan ke seluruh tubuh.

2. Mengedarkan Oksigen Ke Seluruh Tubuh

Oksigen menjadi zat paling penting yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup terutama dalam sistem pernapasan. Dalam hal ini darah berperan amat penting untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Oksigen ini diperoleh dari paru-paru kemudian dialirkan ke seluruh tubuh setelah sebelumnya melewati organ jantung. Darah yang berasal dari jantung dan telah mengandung oksigen inilah diedarkan ke seluruh tubuh masuk ke dalam pembuluh kapiler yang berada di dalam tubuh manusia.

Tahap berikutnya oksigen masuk ke dalam plasma darah dan berdifusi ke sel-sel darah merah. Perlu diketahui, sel darah merah (eritrosit) mengandung hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen di dalam darah.

3. Mengatur Suhu Tubuh

Darah di dalam tubuh manusia berfungsi dalam pengaturan suhu tubuh. Darah dapat menyerap dan mendistribusikan panas ke seluruh tubuh yang bertujuan mempertahankan homeostasis dengan cara melepas atau konservasi kehangatan.

Homeostasis merupakan pengaturan kondisi di dalam tubuh seperti kadar air, suhu tubuh, dan kadar karbon dioksida.

Pengaturan suhu tubuh ini juga berkaitan erat dengan pembuluh darah yang dapat mengembang dan berkontraksi ketika bereaksi terhadap organisme luar (kuman, bakteri), hormon, ataupun perubahan kimiawi.

Oleh karena itu, suhu tubuh akan meningkat dan akan ada lebih banyak panas yang dibawa darah ke kulit agar panas dapat hilang dengan cepat ke udara. Pembuluh darah dapat menyusut kembali untuk menghilangkan panas melalui kulit setelah suhu tubuh kembali normal.

4. Membawa Limbah Tubuh Ke Ginjal Dan Hati

Fungsi lain dari darah yakni mengangkut limbah atau zat sisa metabolisme ke ginjal dan hati. Di dalam ginjal zat-zat seperti urea, kreatin, dan asam urat akan disaring dari plasma darah. Kemudian zat-zat tersebut masuk ke dalam ureter untuk dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine.

Sedangkan di dalam hati, darah yang membawa zat berbahaya seperti racun akan disaring. Nantinya darah yang telah tersaring dan kaya dengan vitamin hasil penyerapan organ pencernaan akan dibersihkan di dalam hati. Dan terakhir vitamin baru diedarkan ke sel-sel tubuh.

5. Mengedarkan Hormon

Fungsi darah berikutnya adalah mengedarkan hormon yang masuk ke dalam tubuh. Hormon yang ada di dalam tubuh diperoleh dari adanya rangsangan yang berasal dari luar tubuh ataupun di dalam tubuh manusia itu sendiri.

Nantinya darah akan mengedarkan hormon-hormon dan kelenjar eksokrin mengambil hormon yang tidak bermanfaat bagi tubuh. Kemudian hormon yang tidak bermanfaat tersebut akan dibuang pada saluran khusus yang ada di dalam tubuh. Sedangkan hormon yang bermanfaat bagi tubuh akan diangkut darah ke saluran biasa.

6. Menyembuhkan Luka

Darah juga berfungsi dalam proses penyembuhan luka. Bagian darah yang berperan dalam hal ini adalah trombosit yang akan menyembuhkan luka terutama pada bagian kulit ari manusia.

Ketika kulit terluka, trombosit akan bekerja sama dengan protein plasma untuk menghentikan pendarahan. Selanjutnya trombosit juga akan mengeluarkan zat yang akan bergabung dengan vitamin K agar membuat darah menggumpal serta membentuk sumbatan pada area yang terluka atau rusak.

Protein plasma berubah menjadi bentuk benang-benang yang disebut sebagai benang fibrin untuk memaksimalkan proses sumbatan trombosit atau pembekuan darah sehingga darah tidak akan keluar semakin banyak.

Perlu diketahui juga, jika jumlah trombosit yang ada di dalam darah berkurang, tentu sangat berdampak pada proses pembekuan darah jika kulit mengalami luka. Luka menjadi sulit diobati sebab tidak ada zat yang mampu menutupi luka serta membekukan darah.

7. Melawan Penyakit

Ketika tubuh terserang penyakit, darah juga tidak akan tinggal diam. Sel darah putih atau leukosit menjadi komponen darah yang bertugas melawan penyakit. Perlu diketahui, jika jumlah sel darah putih ini hanya 1 persen dari total darah yang beredar di dalam tubuh.

Namun begitu, sel darah putih dapat berkembang lebih banyak jika tubuh mengalami peradangan atau infeksi. Leukosit ini terbagi menjadi 5 jenis antara lain neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit. Hanya neutrofil saja yang jumlahnya melimpah yakni sekitar 60-70 persen dari total semua sel darah putih yang ada.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Biologi