Sponsors Link

7 Perbedaan Biokatalisator dan Katalisator

Sponsors Link

Hampir sebagian besar kehidupan yang ada di alam semesta ini tidak terlepas dari beragam reaksi kimia. Salah satunya yakni reaksi-reaksi kimia yang terdapat di dalam tubuh manusia terutama dalam pembentukan energi dalam bentuk ATP.

Berbicara tentang reaksi kimia di dalam tubuh manusia tidak akan terlepas dari kerja enzim. Enzim merupakan sebuah protein atau senyawa kimia dan menjadi bagian dari katalis di dalam sistem biologi.

Enzim sendiri berperan sebagai biokatalisator. Lalu apa perbedaan biokatalisator dan katalisator? Untuk menjawab pertanyaan tersebut akan dijawab penjelasannya di bawah ini!

Biokatalisator berasal dari dua kata yakni bio yang berarti makhluk hidup dan katalis adalah zat yang mampu mempercepat reaksi. Bisa dikatakan jika enzim merupakan katalis yang dapat mempercepat reaksi biologis.

Sedangkan katalis atau katalisator adalah reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, bekerja dengan optimal di suhu 30-40 derajat celcius di dalam suhu ruang. Katalisator juga dapat diartikan sebagai suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan ataupun digunakan oleh reaksi itu sendiri.

Sehingga dapat disimpulkan jika biokatalisator adalah agen berupa enzim dan katalisator adalah zat yang dapat mempercepat reaksi kimia.

Secara umum perbedaan keduanya dapat dilihat dari:

  1. Jika enzim sebagai agen biokatalisator bertugas mengkatalis suatu sintesis dengan membentuk senyawa kompleks dari molekul sederhana ataupun mengkatalisis degradasi berupa molekul kompleks yang dirombak menjadi unit sederhana dengan cara hidrolisis. Sedangkan katalisator merupakan zat yang menyebabkan reaksi kimiawi, berlangsung di dalam sel, kemungkinan dapat berlangsung ratusan reaksi yang masing-masing membutuhkan enzim tertentu.
  2. Biokatalisator bersifat lebih spesifik atau hanya digunakan untuk satu reaksi saja atau dengan kata lain satu enzim hanya untuk satu reaksi.
    Untuk katalisator lebih bersifat umum yakni dapat mempercepat reaksi serta dapat dilakukan secara berulang-ulang. Satu katalisator dapat mereaksikan 2, 3 atau lebih reaksi kimia.
  3. Biokatalisator lebih efisien jika dibandingkan dengan katalisator reaksi kimia biasa. Hal ini disebabkan molekul enzim (biokatalisator) lebih spesifik. Sedangkan untuk katalisator mempunyai daya yang lebih efisien serta dapat berfungsi di dalam kondisi konsentrasi ion higrogen (pH) dan suhu normal.
  4. Berdasarkan asalnya, biokatalisator berasal dari bahan-bahan organik. Sedangkan katalisator dapat berasal dari bahan organik ataupun anorganik.
  5. Biokatalisator dibuat hanya untuk spesifik substrat, sedangkan katalisator dapat digunakan untuk apapun.
  6. Penggunaan katalisator pada suatu reaksi kimia dapat mempercepat reaksinya tanpa mengganggu kesetimbangan reaksi sehingga memberikan keuntungan karena membuat suatu reaksi berubah menjadi lebih efektif tanpa mempengaruhi hasil reaksi. Tidak heran jika katalis tidak akan ikut bereaksi sehingga selalu tersisa.
  7. Biokatalisator digunakan untuk mengkatalis proses kimia dalam tubuh, mulai dari proses pencernaan, pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak, serta penggunaan energi di dalam ATP.
Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Kimia