Sponsors Link

Hewan Diploblastik : Pengertian – Jenis dan Contohnya

Sponsors Link

Jika kita berbicara mengenai dunia hewan, maka kita akan dapat membahas mengenai berbagai hal yang berhubungan erat dengan tingkah perilaku dan cara hidup dari hewan-hewan tersebut. Sampai saat ini jumlah fauna atau hewan yang telah tercatat terperinci ada lebih dari 7 juta jenis. Setiap jenis tersebut pastinya akan memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Pengelompokan hewan tersebut akan memiliki dasar-dasar yang berbeda-beda. Bisanya pengelompokan tersebut berdasarkan salah satu ciri khas yang jelas dimiliki oleh hewan tersebut.

Namun, terkadang tak jarang ada juga hewan yang akan mengalami perubahan pengelompokan. Hal ini akan terjadi jika ke depannya ditemukan ciri khusus yang ternyata lebih spesifik. Salah satu contoh yang dapat dijadikan alasan untuk pengelompokan adalah siklus daur hidup kadal. Jika kita mengetahui tahapan siklus hidup yang ada, maka kita bisa menentukan jenis kadal apa yang akan di amati.

Begitu juga dengan pembahasan kita kali ini yang akan menjelaskan mengenai salah satu unsur yang digunakan guna membedakan hewan tertentu. Kali ini kita akan membahas mengenai macam-macam hewan diploblastik. Hewan yang masuk kedalam jenis ini memiliki sebuah keunikannya sendiri yang sangat jelas membedakannya dari hewan lain. Ada beberapa hal yang bisa kita ketahui mengenai hewan ini, seperti

Secara garis besar hal terpenting yang menyusun setiap makhluk hidup adalah sel. Keberadaan sel ini merupakan titik awal dari pertumbuhan dan perkembangan dari suatu makhluk hidup. Selain menjadi komponen terpenting dalam penyusunan makhluk hidup, sel juga merupakan salah satu bagian yang penting dalam pengklasifikasian golongan makhluk hidup tertentu. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa suatu sel secara umum akan terdiri dari tiga bagian yaitu:

  1. Ektoderm yang merupakan lapisan terluar dari makhluk hidup tertentu. Namun, ada beberapa jenis makhluk hidup yang ektodermnya berubah menjadi sistem saraf pusat.
  2. Endoderm yang merupakan lapisan terdalam dari sel atau embrio. Pada perkembangannya lapisan ini akhirnya akan berubah menjadi organ pencernaan pada hewan Vertebrata.
  3. Mesoderm yang merupakan lapisan antara endoderm dan ektoderm. Pada perkembangannya lapisan ini akan berubah menjadi otot dan beberapa organ lain.

Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan utama yang ada pada embrio awal. Namun, pada hewan diploblastik tidak memiliki lapisan-lapisan tersebut secara lengkap. Hewan diploblastik hanya memiliki dua lapisan utama yaitu lapisan ektoderm dan endoderm.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa ciri utama dari hewan diploblastik ini sendiri adalah pada susunan sel yang dimilikinya. Namun, untuk dapat melihat susunan tersebut kita akan diharuskan untuk mengunakan peralatan khusus. Secara garis besar hewan diploblastik ini adalah hewan yang tergolong primitif.

Perkembangbiakan yang masih bisa dikatakan tergolong sederhana. Hewan seperti ini masih dapat kita temukan pada beberapa ekosistem yang ada saat ini. Ada macam-macam hewan diploblastik yang pada dasarnya sangat mudah untuk kita amati dan kita lihat. Salah satu ekosistem yang memiliki banyak sekali jenis hewan golongan ini adalah ekosistem laut. Selain itu ciri lain yang biasa dimiliki oleh golongan hewan diploblastik adalah tidak adanya organ sejati. Hewan diploblastik sendiri memiliki tubuh yang simetri radial. Hal ini berarti hewan ini akan dapat dibagi menjadi dua dan memiliki bagian yang sama.

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa hewan diploblastik ini banyak di temukan pada ekosistem laut. Hal ini dikarenakan salah satu jenis hewan diploblastik adalah Phylum Coelenterata  yang pada sistem taksonomi masuk kedalam subkingdom Eumetazoa. Secara bahasa Coelenterata ini berasal dari dua suku kata yunani kuno. Kata “koilos” yang bisa berarti kosong dan “enteron” yang berarti usus atau saluran cerna. Dari kedua kata tersebut dapat diterjemahkan bahwa Coelenterata merupakan salah satu hewan yang tidak memiliki saluran cerna. Meskipun hewan ini masih bisa dan dapat mencerna makanan, tapi cara mereka mencerna makanan tersebut akan memiliki perbedaan yang cukup mendasar jika dibandingkan dengan hewan jenis lain.

Phylum Coelenterata ini sendiri dapat dibagi menjadi dua golongan utama yaitu Cnidaria dan Ctenophora. Kedua golongan ini memang lebih sering kita temukan di kawasan  perairan laut. Namun, tak jarang ada juga beberapa jenis hewan dari golongan ini kita temukan di perairan tawar. Meskipun kedua jenis golongan hewan ini masih tergolong dalam phylum Coelenterata tapi masih kedua jenis hewan tersebut memiliki bentuk dan susunan yang cukup berbeda.

Dari sekian banyak macam-macam hewan diploblastik yang ada kita ambil contoh beberapa hewan saja. Aurelia Aurita yang merupakan salah satu jenis dari Cnidaria yang bisa kita temukan secara luas di banyak perairan. Jenis Cnidaria memang lebih banyak di dominasi oleh hewan-hewan menyengat seperti ubur-ubur, anemon laut, koral, ubur-ubur kotak. Sistem taksonomi dari Aurelia aurita seperti,

  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Cnidaria
  • Kelas : Scyphozoa
  • Ordo :   Semaeostomeae
  • Famili : Ulmaridae
  • Genus : Aurelia
  • Species : Aurelia aurita

Ctenophora merupakan salah satu dari beberapa macam-macam hewan diploblastik yang bisa kita temukan. Hewan ini sering juga disebut sebagai ubur-ubur sisir, meskipun sama-sama disebut sebagai ubur-ubur, akan tetapi kedua jenis ubur-ubur ini memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Seperti namanya yang membedakan ubur-ubur ini dengan ubur-ubur secara umum adalah keberadaan sisir atau filia-filia halus yang berada di setiap sisi badannya. Salah satu jenis dari Ctenophora adalah Mertensia Ovum yang memiliki sistem taksonomi,

  • Kingdom : Animalia
  • Filum : Ctenophora
  • Kelas : Tentaculata
  • Ordo : Cydippida
  • Famili : Mertensiidae
  • Genus : Mertensia
  • Spesies : Mertensia ovum

Itu tadi beberapa informasi mengenai macam-macam hewan diploblastik yang bisa kalian ketahui. Hewan jenis ini dapat secara umum dapat kita temui di perairan baik tawar maupun asin. Namun, beberapa jenis hewan ini memiliki sistem pertahanan diri yang cukup berbahaya bagi manusia. Karena itu, terdapat beberapa jenis yang sangat dihindari oleh manusia. Semoga informasi ini bermanfaat.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Hewan