Sponsors Link

Kalium (K): Proses Terbentuknya – Kegunaan Reaksi Kimia

Sponsors Link

Dalam ilmu kimia, kalium atau potasium adalah unsur kimia dengan lambang K dan nomor atom 19 yang pertama ditemukan pada tahun 1806 oleh ahli kimia Inggris Sir Humphry Davy. Unsur kimia ini merupakan logam pertama yang diperoleh melalui elektrolisis.

Dalam sistem periodik, kalium berada di kolom pertama dan diklasifikasikan sebagai logam alkali. Atom kalium memiliki 19 elektron dan 19 proton serta satu elektron valensi di kulit paling luar. Logam ini dianggap senyawa yang mirip dengan natrium, yaitu logam alkali lainnya pada kolom atas tabel periodik.

Sifat Kalium

1. Kalium adalah logam dengan warna putih keperakan pada permukaannya dan titik leleh yang rendah. Kalium juga cukup lunak untuk logam, sehingga logam ini mudah dipotong dengan pisau.

2. Ketika kalium dipotong, permukaannya akan teroksidasi dengan cepat di udara, sehingga membentuk lapisan oksida. Karena cepat teroksida dengan udara, logam ini harus disimpan dalam minyak tanah.

3. Kalium merupakan logam yang sangat ringan dan menjadikannya logam yang paling kurang padat setelah litium. Seandainya kalium tidak reaktif, logam ini akan terapung diatasnya.

4. Seperti logam-logam lain, kalium mendekomposisi air dan menghasilkan gas hidrogen. Logam ini juga mudah terbakar jika dalam air. Jika terbakar, kalium dan garam-garamnya akan menghasilkan warna ungu pada lidah api. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kalium memiliki titik leleh yang sangat rendah, sehingga api dari lilin dapat menyebabkan logam ini mencair.

Proses Terbentuknya Kalium

Kalium murni tidak dapat ditemukan karena sifatnya yang terlalu reaktif dan tidak larut dalam air, sehingga sangat sulit diambil dari mineral-mineral bumi. Namun, dalam kerak bumi sendiri terdapat 2.4% kalium.

Maka dari itu, kalium hanya dapat ditemukan dalam bentuk senyawa. Logam tersebut diperoleh secara komersial melalui elektrolisis hidroksida dari kalium hidroksida atau kalium klorida.

Selain di kerak bumi, kalium juga dapat ditemukan di samudra, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan natrium.

Kegunaan Kalium

1. Untuk pertumbuhan tanaman

Ada berbagai fungsi kalium pada tanaman, terutama untuk pertumbuhannya. Pertama, tanaman menggunakan kalium untuk mensintesis protein, maka unsur ini diperlukan untuk membuat pupuk untuk tanaman.

Dalam tanamannya sendiri, unsur kalium diserap dari dalam tanah ke tanaman itu sendiri dalam bentuk ion K+. Selain itu, kalium dapat ditemukan dalam abu seperti abu daun teh muda yang mengandung 50% K2O. Jika tanaman tidak diberikan kalium sama sekali, asimilasi dalam tanaman akan berhenti.

2. Sebagai bahan kimia industri

Ketika kalium bereaksi menjadi kalium hidroksida, hasil ini akan menjadi basa yang kuat dan menjadi bahan kimia industri yang penting. Logam tersebut digunakan untuk membuat sabun lunak serta sebagai elektrolit dalam baterai alkalin. Campuran natrium dan kalium (NaK) juga biasa digunakan sebagai media perpindahan panas.

3. Sebagai bahan peledak

Dalam bubuk mesiu, logam kalium digunakan sebagai bahan peledak utama. Bubuk mesiu sendiri terbuat dari campuran belerang, arang, dan kalium nitrat. Campuran tersebut dapat membakar dengan sangat cepat, sehingga menjadi bahan pendorong pada senjata api dan kembang api.

4. Untuk fungsi tubuh manusia

Dalam tubuh manusia, kalium berperan sebagai elektrolit yang dapat menjaga keseimbangan cairan serta mengendalikan tekanan darah. Kalium diekskresikan melalui urin, sehingga asupan kalium yang berlebihan dari makanan tidak menjadi masalah. Namun, jika logam ini masuk ke pembuluh darah, jantung bisa berhenti berdetak.

Kalium juga memiliki fungsi penting dalam menjaga fungsi otot dan saraf yang mengendalikan jantung. Kalium dapat diperoleh dengan mengonsumsi jenis-jenis makanan seperti kacang-kacangan, brokoli, ubi, buah pisang, dada ayam, dan daging ikan.

Jika seseorang mengalami kekurangan kalium atau hipokalemia, beberapa gejalanya adalah mual atau muntah, hilangnya nafsu makan, konstipasi, tubuh terasa lemah, kram oto, atau jantung berdebar.

Reaksi Kalium

1. Dengan air

Ketika kalium bereaksi dengan air, kereaktifan kalium akan bertambah besar sesuai dengan bertambahnya jari-jari atom. Kalium akan melebur dan kemudian membentuk larutan KOH. Dibandingkan reaksi natrium dengan air, panas yang dihasilkan oleh reaksi kalium dengan air akan lebih cepat dan cukup panas untuk membakar hidrogen.

Reaksi kalium dengan air akan menghasilkan ledakan berwarna ungu. Persamaan reaksi tersebut adalah sebagai berikut:

2K (s) + 2H2O(l) → 2KOH(aq) + H2(g)

2. Dengan oksigen

Ketika kalium bereaksi dengan oksigen, kalium tersebut akan terbakar oleh oksigen sehingga membentuk kalium peroksida dan superoksida. Reaksi ini akan menghasilkan warna pink-biru. Namun, jika kalium dibakar di udara, kalium superoksida menjadi produk yang lebih dominan dengan warnanya yang kuning-jingga.

3. Dengan klorin

Kalium yang bereaksi dengan klorin akan menghasilkan kalium klorida. Persamaan reaksi antara kedua unsur tersebut adalah sebagai berikut:

 2K(s) + Cl2 (g) → 2KCl(s)

4. Dengan hidrogen

Kalium yang bereaksi dengan hidrogen akan membentuk senyawa hidrida, yaitu senyawa ionik kristal yang berwarna putih. Reaksi antara kedua unsur tersebut adalah sebagai berikut:

 2M(s) + H2(g) –> 2MH(s)

Dalam kehidupan sehari-hari kita, unsur kalium memiliki berbagai fungsi penting. Hasil-hasil dari reaksi kalium dapat menghasilkan produk yang biasa kita gunakan sehari-hari, maka tanpa kalium tentunya kehidupan sehari-hari kita akan berbeda.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Kimia