Sponsors Link

3 Klasifikasi Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable) dan Cara Penanganan

Sponsors Link

Untuk kalian yang telah mendapatkan mata pelajaran IPA, pastinya sering mendengar yang namanya bahan kimia. Sebenarnya apa sih yang dimaksud bahan kimia itu? Lalu pasti kalian sering mendengar juga adanya bahan kimia yang mudah terbakar.

Terlebih bila kalian senang berkunjung ke laboratorium, pastinya sering mengamati adanya satu rak khusus yang dipisahkan dari bahan-bahan kimia lainnya. Dan pertanyaan selanjutnya pasti akan mengarah kepada, mengapa bahan kimia kok ada yang mudah terbakar?

Bahan kimia sendiri sebenarnya bisa didefinisikan sebagai semua zat baik itu organik maupun anorganik yang memiliki identitas molekul kimia tertentu. Termasuk juga didalamnya adalah zat-zat yang tercipta karena hasil reaksi kimia atau tercipta secara alami di alam. Komponen penyusun bahan kimia sendiri bisa berupa senyawa tunggal atau bisa juga kombinasi beberapa senyawa.

bahan kimia mudah terbakar

simbol bahan kimia mudah terbakar

Pengertian bahan kimia mudah terbakar atau Flammable Substance adalah semua bahan, baik padat, cair maupun gas, yang dalam kondisi standar (temperature dan tekanan normal) dapat dengan mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan potensi terjadinya kebakaran.

Zat kimia mudah terbakar merupakan salah satu jenis bahan kimia yang harus ditangani dengan baik. Karena bahan ini memiliki potensi bahaya yang sangat besar. Bayangkan saja, tanpa ada unsur kesengajaan pun, bahan kimia ini bisa terbakar dengan sendirinya dalam kondisi ruangan biasa.

Kalian pasti sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan segitiga api. Segitiga api adalah, tiga hal penting yang harus ada agar dapat menimbulkan terjadinya potensi kebakaran. Ketiga hal tersebut adalah, adanya bahan yang akan dibakar, cukupnya oksigen untuk menyalakan api, dan ada panas yang dapat mematik bahan tersebut.

Bahan kimia mudah terbakar harus mendapatkan perhatian dan penanganan khusus. Hal ini untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan atau bahaya yang semestinya bisa dihindari dan dicegah dengan memahami prosedur yang benar. Potensi kebakaran selain bisa saja menimbulkan korban jiwa, akan menimbulkan kerugian secara materil.

Faktor terbesar terjadinya kecelakaan adalah faktor manusia. Mulai dari kelalaian sampai ketidaktahuan adalah penyebab utama terjadinya kecelakaan. Karenanya sangat perlu adanya pengetahuan mengenai pengelolaan dan pananganan zat kimia mudah terbakar sehingga segala potensi kecelakaan dapat diminimalisir.

Setiap bahan kimia, akan dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDS). Ada baiknya kalian membaca dan mempelajari dengan seksama semua informasi yang ada di MSDS sebelum menggunakan bahan-bahan kimia tersebut. MSDS adalah semacam rangkuman informasi yang berisi antara lain tentang:

  • Identitas bahan, berisi nama umum dan nama lain bahan tersebut, serta rumus kimianya.
  • Kandungan bahaya, berisi semua informasi mengenai apa saja potensi bahaya yang terkandung dalam bahan tersebut.
  • Karakteristik fisik dan kimia, berisi informasi mengenai titik didih, titik beku, berat jenis, tekanan uap, warna, bau dan lain-lain.
  • Tindakan P3K bila terjadi kecelakaan akibat bahan kimia tersebut.
  • Tindakan penanggulangan kebakaran yang melibatkan bahan kimia tersebut.
  • Informasi mengenai tingkat toksisitas bahan tersebut.
  • Petunjuk penggunaan dan pengelolaan bahan secara aman.

Jadi, tidak ada alasan lagi, ya, untuk malas membaca MSDS. Semakin banyak kamu tahu, semakin cepat pula kamu akan mengambil tindakan bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Contoh bahan kimia mudah terbakar dibagi berdasarkan klasifikasi bahan kimia tersebut. Klasifikasinya adalah:

1. Bahan padat yang mudah terbakar (flammable solid)

Bahan kimia padat yang mudah terbakar atau biasa disebut juga flammable solid adalah semua jenis padatan yang mudah terbakar akibat:

  • Terjadinya gesekan, contohnya korek api dan batu api.
  • Merupakan bahan peledak
  • Zat yang dapat bereaksi sendiri akibat reaksi dengan air atau udara, contohnya sulfur dengan air

Contoh bahan padat yang mudah terbakar adalah sulfur atau belerang, fosfor, hidrida logam, dan lain-lain.

2. Cairan yang mudah terbakar

Cairan mudah terbakar atau biasa disebut juga flammable liquids didefinisikan sebagai semua cairan kimia yang mempunyai titik nyala kurang dari 38 derajat Celsius dan tekanan uap tidak melampaui 40 psi (pada temperatur 38 derajat Celcius). Titik nyala atau disebut juga flash point adalah temperatur minimun yang dapat mengakibatkan cairan tersebut mulai berubah menjadi uap (menguap), dan uap tersebut dapat segera terbakar.

Rendahnya angka titik nyala ini menunjukkan mudahnya terjadi potensi bahaya kebakaran dalam keadaan ruangan terbuka jika terdapat sumber api.  Contoh bahan kimia cair mudah terbakar adalah berbagai macam jenis alkohol, eter, aseton, benzena, dan lain-lain. Klasifikasi cairan mudah terbakar dapat dibedakan menjadi :

  • Cairan kelas IA : Cairan dengan titik nyala kurang dari 22,8 derajat Celsius dan titik didih kurang dari 37,8 derajad Celsius. Contohnya adalah n-pentan.
  • Cairan kelas IB : Cairan dengan titik nyala kurang dari 22,8 derajat Celsius dan titik didih pada atau lebih besar dari 37,8 derajad Celsius. Contohnya adalah terpentin dan n-butil asetat.
  • Cairan kelas IC : Cairan dengan titik nyala pada atau lebih dari 22,8 derajat Celsius, tetapi kurang dari 37,8 derajad Celsius. Contohnya adalah fenol, naptalen.

3. Gas yang mudah terbakar

Gas mudah terbakar atau biasa disebut juga flammable gas adalah setiap gas yang pada kondisi standar (temperatur dan tekanan normal) dan kondisi konsentrasi oksigen lingkungan normal, akan terbakar dengan sendirinya. Contohnya gas alam, hidrogen, asetilen, dan lain-lain.

Dalam bahan kimia mudah terbakar perlu di perhatikan penanganan terhadap potensi terjadinya kebakaran dan mungkin saja ledakan dari sifat bahan kimia tersebut. Penanganan dimulai dari penetapan lokasi penampungan yang tepat, proses perpindahan bahan kimia tersebut, sampai kepada cara penggunaan dan proses pembuangannya.

Beberapa hal yang harus menjadi perhatian saat penanganan bahan kimia mudah terbakar adalah sebagai berikut:

  • Pastikan semua bahan kimia telah diberikan label yang berisikan informasi-informasi penting berupa nama bahan kimia, tingkatan bahaya, dan rumus kimia.
  • MSDS bahan kimia tersebut berada di tempat yang mudah diakses.
  • Menghindari timbulnya api atau panas berlebih disekitar zat kimia mudah terbakar.
  • Menghindari menyimpan bahan kimia ditempat yang berpotensi munculnya listrik statis dan terjadi percikan api akibat short circuit.
  • Tidak diperkenankan adanya aktifitas merokok di sekitar tempat penyimpanan zat kimia mudah terbakar.
  • Menjaga temperatur ruangan agar tidak melebihi titik nyala bahan kimia tersebut.
  • Meletakan bahan kimia di ruangan dengan ventilasi yang sesuai.
  • Melakukan instalasi grounding dan bonding.
  • Mempersiapkan prosedur, sarana dan prasarana untuk penanganan bila terjadi tumpahan.
  • Memastikan semua yang akan menggunakan bahan kimia tersebut mengerti prosedur penanganan dan penyimpanan material setelah tidak digunakan.
  • Bila menggunakan tangki portabel untuk menyimpan bahan kimia berupa cairan, harus memenuhi design yang sesuai untuk penanganan zat kimia mudah terbakar.
  • Tersedianya alat pemadam api portable yang mudah digunakan bila terjadi kebakaran.

Demikian penjelasan mengenai zat kimia yang mudah terbakar serta penanganannya. Berhati-hatilah saat menggunakan bahan kimia apapun, utamakan keselamatan kerja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Kimia