Sponsors Link

4 Gejala Alam yang Terjadi di Troposfer

Sponsors Link

Keberadaan atmosfer yang menyelimuti bumi memiliki peran begitu besar dalam kehidupan. Terdiri lima lapisan gas di atmosfer diantaranya toposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer serta eksosfer. Lapisan troposfer merupakan lapisan terendah yang paling dekat dengan permukaan bumi dengan rata-rata ketebalan 11 km (16 km ketebalan di sekitar khatulistiwa dan 7-8 km ketebalan di area kutub). Gejala alam banyak terjadi pada lapisan ini termasuk beberapa contoh fenomena pada lapisan atmosfer lainnya.

Gejala alam banyak terjadi pada lapisan ini dikarenakan pada lapisan ini terjadi penurunan suhu yang menyerap sedikit radiasi gelombang pendek matahari dan permukaan tanah memberikan panas melalui proses konduksi, turbulensi, konveksi, kondensasi dan adveksi. Contoh gejala alam yang umum terjadi pada lapisan ini adalah hujan, petir,  angin, dan efek rumah kaca.

  1. Hujan

hujanHujan merupakan proses turunnya air dari langit. Sepintas nampak sederhana namun ada proses panjang yang perlu dilewati sehingga dapat terjadi hujan. Hujan merupakan klimaks dari suatu siklus hidrologi. Berikut proses yang harus dilalui sebelum terjadinya hujan:

  • Evaporasi. Penguapan air yang ada di bumi akibat panasnya sinar matahari dari jenis bioma di dunia yang terdapat kandungan air baik dari jenis ekosistem air tawar maupun dari sistem ekologi laut tropis
  • Kondensasi. Pembentukan awan dari uap air yang berkumpul jadi satu menjadi padat
  • Presipitasi. Angin akan membawa awan-awan yang terbentuk dan terjadi penggabungan menjadi awan yang lebih besar dan dibawa ke tempat yang lebih tinggi oleh angin. Suhu udara semakin tinggi semakin dingin yang dapat membuat perubahan awan menjadi butiran es atau air. Ketika awan sudah tidak sanggup di tahan air maka butiran es akan jatuh ke bumi.
  • Terjadi hujan/salju. Jika turun di suhu permukaan bumi yang panas maka butiran es akan mencair dan turunlah hujan, jika turun dibelahan bumi yang bersuhu dingin berubah menjadi salju.

Berikut bentuk gejala alam hujan yang terjadi khusus di daerah tropis:

  • Hujan frontal atau hujan badai. Akibat dari dua massa jenis udara yang memiliki temperatur berbeda yaitu massa jenis udara panas dan massa jenis udara dingin sehingga berkondensasi. Massa udara lembab hangat dipaksa bergerak ke tempat yang suhunya lebih rendah dengan kerapatan udara yang lebih besar.
  • Hujan zenithal. Terjadi pada waktu matahari zenit biasanya di daerah tropis antara lintang 23,50 LU – 23,50 Biasanya disebabkan karena udara naik akibat pemasan tinggi.
  • Hujan Orografis. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya juga merupakan pemasok danau, bendungan dan sungai.
  1. Petir

Suatu aliran atau loncatan listrik dalam bentuk cahaya diantara awan dan bumi yang bermuatan listrik berlawanan.

  1. Angin

Angin adalah udara yang bergerak atau berhembus dari daerah yang memiliki tekanan tinggi menuju tekanan yang lebih rendah. Berikut gejala alam angin yang terjadi di bumi:

  • Angin Passat. Angin sepanjang tahun di daerah subtropis ke daerah tropis. Angin passat timur terjadi di wilayah bumi utara, sedangkan angin passat tenggara terjadi di wilayah bumi bagian selatan.
  • Angin Muson. Angin yang berganti arah secara berlawanan setiap tahunnya.
  • Angin Darat. Angin yang berhembus dari darat menuju laut yang sering dimanfaatkan oleh nelayan tradisional pada malam hari untuk mencari ikan.
  • Angin Laut. Angin yang berhembus dari laut menuju darat yang terjadi pada siang hari.
  • Angin Gunung. Angin yang berhembus dari dari gunung menuju lembah pada malam hari.
  • Angin Lembah. Angin yang berhembus dari lembah ke gunung yang terjadi pada siang hari.
  • Angin Fohn. Angin yang panas, kering dan kencang yang terjadi ketika gerakan massa udara yang menaiki pegunungan leboh dari 200 meter yang kemudian mengalami kondensasi dan bergerak menuruni pegunungan dengan kecepatan tinggi. Di Indonesia angin ini memiliki nama berbeda di tiap daerahnya misalnya di Deli dikenal dengan angin bohorok, di Cirebon disebut angin kumbang, di Pasuruan disebut angin gending, di Biak disebut angin wambraw, di Sulawesi Selatan disebut angin brubu.
  1. Efek Rumah Kaca

efek rumah kacaPeristiwa efek rumah kaca menyebabkan bumi menjadi hangat. Proses terjadinya efek rumah kaca berawal dari radiasi matahari yang masuk ke bumi berupa gelombang pendek yang berubah menjadi gelombang panjang dan ketika sampai di permukaan bumi sebagian di pantulkan kembali ke atmosfer dan sebagian ada yang terhadang oleh gas-gas yang berada di atmosfer (gas rumah kaca). Akumulasi dari radiasi matahari yang terjebak di atmosfer menyebabkan suhu bumi menjadi hangat dan lambat laun terjadi pemanasan global. (baca juga: bulan sebagai satelit bumi)

Dampak efek rumah kaca:

  • Mencairnya es dan gletser di seluruh dunia
  • Pergeseran musim.
  • Peningkatan permukaan air laut.
  • Terjadinya angin Elnino

Demikian penjelasan mengenai gejala alam yang terjadi di lapisan troposfer. Semoga dapat bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , , ,
Oleh :
Kategori : Geografi