Sponsors Link

10 Contoh Larutan Non-Elektrolit dalam Kehidupan Sehari-hari

Sponsors Link

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti dihadapkan pada suatu fenomena yang menimbulkan pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana. Ilmu kimia adalah ilmu yang menjelaskan suatu fenomena tersebut mulai dari struktur, komponen,  sifat, susunan, perubahan, sebab-akibat, hubungan, dan sebagainya. Salah satu materi dari ilmu kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari ialah larutan. Larutan tersebut dibagi dua yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit. Apa sebenarnya perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit? Seperti apa contohnya?

Larutan adalah campuran bersifat homogen yang terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut (solut) adalah zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan. Sedangkan zat pelarut (solven) adalah zat yang jumlahnya lebih banyak dari zat-zat lainnya dalam larutan. Contoh larutan pada umumnya adalah berupa padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam dan gula. Larutan-larutan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.

Larutan elektrolit adalah larutan atau suatu zat berbentuk ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Sedangkan zat-zat di dalam air yang larut membentuk ion-ionnya adalah zat elektrolit. Semakin banyak ion, semakin kuat daya hantar yang dihasilkan. Larutan elektrolit memiliki kandungan partikel-partikel yang bermuatan listrik positif (kation) dan negatif (anion). Jumlah muatan ion positif dan negatif akan sama, maka muatan ion-ion dalam larutan bersifat netral.

Berikut adalah contoh larutan elektrolit, antara lain:

  • Asam – HCl: Asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+. Air yang telah ditambahkan oleh zat asam merupakan larutan asam. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (hydrogen).
  • Basa – NaOH: Basa adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan ke dalam air akan melepaskan ion hidroksida.
  • Garam – NaCl: Garam adalah suatu senyawa netral yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Reaksi asam dan basa membentuk garam.

Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan atau suatu zat berbentuk ion-ion yang tidak dapat menghantarkan listrik. Zat-zat di dalam air yang tidak larut atau terurai dalam membentuk ion-ionnya disebut zat non elektrolit. Larutan-larutan yang termasuk non elektrolit adalah larutan urea, larutan glukosa, larutan sukrosa, dan larutan alkohol. Gejala yang menunjukkan bahwa sebuah larutan termasuk non elektrolit adalah tidak adanya gelembung dalam larutan atau lampu yang tidak menyala pada alat uji.

Berikut adalah contoh-contoh larutan non elektrolit, antara lain:

  • Gula

Gula adalah suatu sumber energi yang berupa karbohidrat sederhana. Senyawa yang terdapat pada gula adalah senyawa kovalen dan tidak terdapat senyawa ion. Sebagai contoh, larutan NaCl, di dalam larutannya akan terurai menjadi Na+ dan Cl . Sedangkan dalam larutan gula seperti glukosa C6H12O6, saat dilarutkan akan tetap dan berupa molekul-molekul serta tidak terurai menjadi ion-ion, oleh karena itu larutan gula tidak dapat menghantarkan listrik. Beberapa jenis gula yang termasuk larutan non elektrolit adalah glukosa, sukrosa, fruktosa dan maltosa.

  • Glukosa – C6H12O6

Glukosa adalah jenis gula berbentuk sederhana yang dapat disalurkan melalui darah dan disimpan di dalam sel otot dan sel hati. Glukosa tidak dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya dan tidak dapat terionisasi dalam larutan.

  • Sukrosa – C12H22O11

Sukrosa adalah jenis gula yang belum sederhana seperti glukosa dan fruktosa. Sukrosa ini akan dipecah dahulu dengan bantuan enzim yang bernama beta-fruktosidase. Lalu, dipecah menjadi glukosa dan fruktosa yang mana masuk ke dalam jalur metabolisme. Sukrosa tidak dapat membentuk ion-ion dan molekul-molekulnya tidak terionisasi di dalam larutan, sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.

  • Fruktosa – C6H12O6

Fruktosa adalah jenis gula yang paling sederhana dibanding glukosa dan sukrosa. Fruktosa tidak akan dialirkan ke dalam darah sehingga kadar gula darah akan stabil. Sama seperti glukosa dan sukrosa, fruktosa tidak dapat membentuk ion-ion daalam pelarutnya dan molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, maka tidak tergolong larutan elektrolit.

  • Urea – CON2H4

Urea merupakan suatu senyawa organic yang tersusun dari unsur  karbon, oksigen, hydrogen, dan nitrogen dengan kadar yang tinggi. Kandungan nitrogen ini adalah zat hara yang digunakan sebagai pupuk tanaman. Bentuk dari urea ini seperti butiran-butiran kristal berwarna putih. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis yang dibuat dari senyawa anorganik. Urea tidak dapat terionisasi dan bukan merupakan senyawa ion, maka dari itu urea tidak dapat menhantarkan listrik.

  • Etanol – C2H5OH

Etanol (etil alkohol) atau alkohol murni adalah sebuah cairan yang mudah terbakar, mudah menguap dan tidak berwarna. Etanol termasuk larutan non elektrolit dan tidak dapat menghantarkan listrik karena merupakan senyawa kovalen polar. Larutan ini juga tidak dapat terionisasi di dalam air.

  • Metanol – CH3OH

Metanol (metil alkohol) adalah jenis alkohol yang paling sederhana. Metanol berbentuk cairan yang ringan, mudah terbakar, mudah menguap, dan tidak berwarna hampir sama seperti etanol, namun ia beracun. Di dalam metanol tidak terdapat ion. Maka larutan tersebut tidak termasuk larutan elektrolit, melainkan non elektrolit.

  • Propanol – CH3CH2CH2OH

Propanol adalah senyawa yang digunakan untuk pelarut dalam industri farmasi seperti ester selulosa dan resin. Cairan ini tidak berwarna dan terbentuk dalam jumlah yang kecil. Sifatnya seperti alkohol primer, maka termasuk larutan non elektrolit.

  • Pentanol – C5H11OH

Pentanol (amil alkohol) adalah jenis alkohol organik yang beracun. Cairan pentanol tidak berwarna dan beraroma tidak menyenangkan. Pentanol dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yaitu bio-pentanol. Seperti etanol, metanol, dan propanol, senyawa ini tidak dapat membentuk ion-ionnya dan tidak terionisasi.

  • Air Suling

Air suling atau air murni adalah air yang tidak terdapat larutan apapun di dalamnya. Bisa dikatakan bahwa air suling adalah air murni dengan tingkat yang tinggi. Oleh karena itu, air suling tergolong larutan non elektrolit. Air suling juga dapat digunakan untuk larutan elektrolit yaitu dengan diberi campuran senyawa.

Itulah beberapa contoh dari larutan non elektrolit. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Kimia