Sponsors Link

Lahar: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya

Sponsors Link

Negara Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia. Tidak heran jika masyarakat Indonesia haruslah selalu waspada terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan gunung berapi.

Saat gunung berapi sedang aktif atau sedang meletus, sudah tentu material yang berada di dalam perut gunung akan dikeluarkan menuju permukaan bumi. Material-material inilah yang harus diwaspadai karena sangat berbahaya dan dapat menyebabkan korban jiwa.

Dalam mempelajari gunung berapi, terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui dan salah satunya yakni lahar. Mungkin banyak yang sudah tahu apa itu lahar. Dan pada kesempatan kali ini akan dijelaskan lebih jauh mengenai jenis dan proses pembentukannya hingga cara mengatasi atau menghindari lahar.

Pengertian Lahar

Lahar berasal dari bahasa Jawa yakni lahar dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lahar adalah lumpur batu yang keluar dari dalam kawah gunung berapi. Lahar berbentuk cair yang telah bercampur dengan air hujan ataupun air panas dari dalam kawah, yang nantinya mengalir masuk ke lembah atau sungai.

Lahar juga dapat diartikan sebagai aliran material vulkanik yang umumnya berupa campuran pasir, batu, dan juga kerikil akibat adanya aliran air serta terjadi pada kawasan lereng gunung berapi. Di Indonesia, aliran lahar dapat mengalami peningkatan seiring bertambahnya intensitas curah hujan ataupun sumber air lainnya.

Sehingga aliran lahan yang tinggi sangat berbahaya terutama bagi masyarakat yang tinggi tidak jauh dari gunung berapi seperti lereng gunung ataupun dekat dengan aliran lahar.

Diketahui jika kecepatan lahar saat mengalir dapat mencapai beberapa puluh meter per detik dengan jarak hingga beberapa kilometer. Energi yang dihasilkan juga sangat besar sehingga pada daerah yang sering dilewati lahar dibuatkan saluran khusus bernama sobo.

Jenis Dan Proses Terbentuknya Lahar

Proses terbentuknya lahar berawal dari magma yang keluar dari perut bumi akan berubah menjadi lava. Di atas permukaan bumi lava tersebut bercampur dengan material lain seperti lumpur dan air sehingga berubah menjadi lahar.

Akibat bercampur dengan lumpur dan air, maka sifat panas lava telah menghilang dan berubah menjadi cairan yang turun melewati lereng gunung menuju tempat yang lebih rendah.

Berdasarkan jenisnya, lahar dibedakan menjadi dua jenis yakni lahar panas dan lahar dingin. Keduanya tentu memiliki sifat yang berbeda.

Lahar Panas

Lahar panas merupakan sebuah aliran lava yang telah tercampur dengan air panas. Air panas ini biasanya berasal dari hasil endapan air hujan yang ada di sekitar gunung. Air hujan tersebut mengendap hingga membentuk danau di dasar kepundan yang memiliki dua sifat yakni anti air dan menyerap air.

Kepundan anti air akan menyangga air hujan dan menampungnya. Dan ketika akan meletus, magma bergerak menyebabkan air yang tersimpan berubah menjadi panas. Sehingga lava yang mengalir bersatu dengan air panas dan berubah menjadi lahar panas.

Lahar panas berwarna merah jingga karena lava yang bersatu dengan air panas. Jika diperhatikan warna lahar panas mirip seperti besi yang dilelehkan dengan suhu tidak lebih dari 100 derajat celcius.

Materi yang dibawa oleh lahar panas tidak banyak sehingga tidak terlalu menyebabkan kerusakan. Namun cukup menyebabkan luka bakar jika terkena karena suhunya yang cukup tinggi.

Lahar Dingin

Lahar dingin merupakan lava yang mengalir dan bercampur dengan air ataupun lumpur dingin, membawa materi seperti debu, lumpur, batuan besar, hingga bom vulkanik.

Memiliki sifat yang sama dengan air yakni mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Lahar dingin berasal dari percampuran lava dengan air dingin, sehingga lava kehilangan sifat panas dan berubah menjadi dingin. Oleh karena itu, lahar dingin memiliki warna abu-abu dan teksturnya kental.

Umumnya pada saat gunung berapi meletus, lava sengaja dialirkan ke sungai untuk berubah menjadi lahar dingin. Berbeda dengan lahan panas, material yang dibawa oleh lahan dingin sangatlah banyak dan dapat menyebabkan kerusakan.

Dampak dan Cara Mengatasi Lahar

Lahar Panas

Lahar panas pasti akan bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah karena sifatnya yang cair cenderung kental. Tidak heran jika pergerakan dari lahar panas juga tidak terlalu cepat sehingga bahaya atau dampak yang ditimbulkan oleh lahar panas tidak terlalu besar.

Cara mengatasinya dengan cara membuat aliran yang langsung mengarah ke sungai. Sungai tersebut juga harus lebar sehingga mampu menampung aliran lahar panas.

Lahar Dingin

Berbeda dengan lahar panas, dampak yang diakibatkan oleh lahar dingin sangat parah. Terutama jika intensitas curah hujan tinggi, maka aliran lahan dingin juga semakin cepat.

Jika sudah begitu, lahar dingin dapat berubah menjadi banjir bandang. Banjir bandang menyebabkan kehancuran di suatu lokasi yang dialiri banjir. Ditambah lahar dingin biasanya bercampur dengan batuan besar, air, lumpur, serta pasir. Inilah mengapa dampak lahar dingin sangat besar dibandingkan dengan lahar panas.

Salah satu cara mengatasi lahar dingin yakni dengan membuat saluran dan mengarahkannya ke sungai besar. Namun hal ini juga menimbulkan masalah baru yakni terjadi pendangkalan sungai sehingga tidak dapat menampung aliran lahan dingin.

Adapun pasir yang terbawa saat lahar dingin bukanlah pasir yang berkualitas. Tidak heran jika pasir tersebut tidak dimanfaatkan oleh manusia.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Geografi