Sponsors Link

7 Macam-macam Hipotesis dan Contohnya

Sponsors Link

Seorang yang ingin melakukan sebuah penelitian harus melalui berbagai tahapan. Memikirkan sebuah judul dari permasalahan-permasalahan yang ada dan mulai mencari landasan teori untuk mendukung judul tersebut merupakan hal yang penting. Teori memberikan sebuah konsep, berupa fenomena-fenomena relevan yang sistematis, diklasifikasikan, dan saling berhubungan.

Teori sangat penting sebagai jawaban sementara sebuah penelitian atau dikenal dengan hipotesis. Permasalahan dari sebuah penelitian kemudian dibuat jawaban sementara yang berlandaskan teori-teori. Dengan kata lain sebuah hipotesis hanya bisa dirumuskan dengan benar jika seorang peneliti benar-benar mengkaji teori dalam landasan teori dengan baik dan kebenarannya masih harus di uji melalui serangkaian metode penelitian.

Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti pendapat, pendirian. Hipotesa merupakan  sebuah pendapat atau penjelasan sementara dari sebuah pertanyaan atau jawaban dari rumusan masalah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, teliti, dan sistematis.

Sebelum mengenal macam-macam hipotesis ada baiknya kita mengenal dulu ciri-ciri atau kriteria sebuah hipotesis. Kriteria hipotesis yaitu:

  • Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
  • Hipotesis harus menyatakan adanya hubungan diantara variabel-variabel
  • Hipotesis harus dapat diuji dan konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada
  • Hipotesis bersifat sederhana dan seringkas mungkin

Penelitian memiliki metode yang berbeda-beda, sama halnya juga dengan hipotesis. Berikut ini macam-macam hipotesis dan contohnya.

Berdasarkan Hubungan antara Variabel-variabel dari Kategori Rumusannya

Terdapat 2 macam hipotesis ini yaitu hipotesis nol (H0) dan alternatif (Ha) yang merupakan bagian dari hipotesis statistik karena penggunaannya tidak terlepas dari simbol-simbol statistik. Lain halnya dengan hipotesis penelitian biasa yang disusun dalam bentuk pernyataan. Namun keduanya saling berhubungan karena hipotesis statistik merupakan penjabaran dari hipotesis penelitian.

1. Hipotesis nol (H0)

Hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan, hubungan, interaksi, atau pengaruh antara dua variabel.  Hipotesis ini selalu diformulasikan untuk ditolak atau keberadaanya tidak ada.

Sehingga rumusan hipotesis nol yaitu:

  • Tidak ada perbedaan antara…dengan…dalam
  • Tidak ada pengaruh…terhadap

Contohnya:

H0= Tidak ada hubungan antara pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan kaktus.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Hipotesis ini menyatakan bahwa terdapat suatu variabel yang mempunyai pengaruh, hubungan, atau perbedaan dengan variabel lainnya. Hipotesis ini merupakan harapan berdasarkan teori. Terdapat 2 macam hipotesis alternatif yaitu hipotesis terarah dan tidak terarah. Hipotesis terarah yaitu hipotesis yang secara tegas sudah dirumuskan/diprediksi variabel independen oleh peneliti. Sedangkan hipotesis tidak terarah merupakan kebalikan dari hipotesis terarah. Artinya peneliti tidak memprediksikan arah hasil penelitian.

Rumusan hipotesis alternatif (Ha) yaitu:

  • Ada perbedaan antara…dan…dalam…(hipotesis tidak terarah)
  • …lebih baik dari…(hipotesis terarah)
  • Ada pengaruh…terhadap…
  • Jika…maka

Contoh:

Ha = Pengaruh pemberian konsentrasi X unsur nitrogen pada tanah lebih baik dibandingkan konsentrasi Y  terhadap pertumbuhan kacang tanah  (Hipotesis terarah)

Ha = Ada perbedaan pemberian konsentrasi X unsur nitrogen pada tanah dengan konsentrasi Y terhadap pertumbuhan kacang tanah (Hipotesis tidak terarah)

Dalam penggunaanya, hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan sehingga dapat ditentukan dengan tegas mana variabel yang nantinya akan ditolak dan diterima.

Berdasarkan Hubungan Tingkat Eksplanasi yang akan Diuji

1. Hipotesis Deskriptif

Merupakan hipotesis yang memiliki variabel mandiri artinya tidak terdapat hubungan atau perbandingan. Dalam hipotesis deskriptif dikenal dengan uji satu pihak (one tail) dan dua pihak (two tail). Uji satu pihak (one tail) memprediksikan salah satu variabel lebih tinggi daripada variabel lain. Sedangkan uji dua pihak (two tail) memprediksikan bahwa tidak ada variabel yang lebih tinggi dengan variabel lain. Berikut ini contoh dari hipotesis deskriptif:

  • Contoh Hipotesis uji satu pihak (one tail):

Bakteri X memiliki suhu pertumbuhan optimum tidak lebih dari 35oC. Maka rumusan hipotesisnya adalah

Ho : μ ≤ 35 (lebih kecil atau sama dengan)

Ha : μ  > 35 (lebih besar)

  • Contoh Hipotesis uji dua pihak (two tail):

Tinggi tanaman kacang tanah umur x hari pada daerah terang rata-rata adalah 5 cm, dan daerah gelap adalah 10 cm.

Daerah terang:

Ho : μ = 5 cm

Ha : μ ≠ 5 cm

Daerah gelap:

H0 : μ = 10 cm

Ha : μ ≠ 10 cm

2. Hipotesis Komparatif

Hipotesis ini menunjukkan dugaan nilai dalam satu atau lebih variabel pada sampel yang berbeda, contoh rumusan masalah dan hipotesisnya:

Apakah terdapat perbedaan rata-rata berat badan ayam broiler yang diberi pakan X dan Y ?

Hipotesisnya:

  • Tidak terdapat perbedaan nyata antara rata-rata berat badan ayam broiler yang diberi pakan X dan Y

Ho : μ1 = μ2

Ha : μ1 ≠ μ2   (Rumusan uji hipotesis dua pihak)

  • Rata-rata berat badan ayam broiler yang diberi pakan Y lebih kecil sama dengan pakan X

Ho : μ1 ≥ μ2

Ha : μ1 < μ2 (Rumusan uji hipotesis pihak kiri)

  • Rata-rata berat badan ayam broiler yang diberi pakan Y lebih tinggi sama dengan pakan X

Ho : μ1 ≤ μ2

Ha : μ1 > μ2 (Rumusan uji hipotesis pihak kanan)

3. Hipotesis Asosiatif

Hipotesis ini menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Contohnya: Adakah hubungan antara panjang dan berat biji nangka?

Hipotesis ini dapat dibentuk seperti dibawah ini:

Ho : ρ = 0 (tidak ada hubungan)

Ha : ρ ≠ 0 (tidak sama dengan nol, mungkin lebih atau kurang, menujukkan suatu hubungan)

Berdasarkan Keluasan Variabel yang Diuji

1. Hipotesis Mayor 

Hipotesis  mayor adalah hipotesis ini mencakup seluruh variabel yang saling berkaitan (hubungan yang kompleks). Contohnya: “Ada pengaruh antara faktor abiotik/biotik terhadap penyebaran hewan di benua Australia.”

2. Hipotesis Minor

Hipotesis minor adalah hipotesis yang berupa bagian-bagian atau perincican dari hipotesis mayor yang menyatakan hubungan keseragaman. Contohnya jika mencari pengaruh faktor-faktor abiotik/biotik terhadap penyebaran hewan di benua Australia, maka hipotesisnya bisa dijabarkan sebagai berikut:

  • Ada hubungan ketersediaan makanan dengan ciri khas fauna Australia dan penyebarannya
  • Ada hubungan kondisi topografi dengan penyebaran hewan di benua Australia

Demikian penjelasan macam-macam hipotesis. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Biologi