Geologi

Tanah Humus: Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kekurangannya

Humus adalah salah satu komponen pada tanah, merupakan bahan organik yang tersebar di tanah dengan partikel yang kecil dan halus. Humus sangat stabil sehingga dapat bertahan di tanah selama ratusan tahun.

Tanah yang dibudidayakan dengan kandungan humus 2 persen saat ini dianggap sebagai lahan pertanian berkualitas tinggi. Sementara 98 persen sisanya merupakan kandungan lain tergantung pada jenis tanah.

Terdapat pula organisme lain yang menyumbang kurang lebih 8 persen. Lalu sisa-sisa tumbuhan dan hewan sekitar 5 persen, udara, dan air sekitar 15 persen.

Maka dari itu, 70 persen massa tanah lainnya berasal dari mineral murni yaitu dari hasil dekomposisi tanah dan erosi batuan. Pelarutan komponen ini dilakukan oleh organisme yang disebut lithobiont, yaitu mediator antara batu dan kehidupan.

Istilah ini diciptakan oleh Raoul H. Francé yang artinya orang yang hidup di atas batu. Litobion adalah kelompok mikroba yang memulai pembentukan humus. Mereka menghasilkan zat pemberi kehidupan dari mineral tidak hidup. Atas dasar proses ini, makhluk hidup, tanah, tumbuhan, hewan, dan manusia dapat memulai kehidupan.

Ciri-Ciri Tanah Humus

Adapun ciri-ciri dari tanah humus antara lain:

  1. Humus berwarna gelap seperti hitam atau coklat tua dan terdapat bintik-bintik putih yang merupakan akumulasi dari karbon organik dan dijumpai pada lapisan tanah atas.
  2. Terdapat di lapisan atas tanah.
  3. Humus bersifat kolodial dan amorfous yaitu menyerupai tanah liat, namun daya serapnya lebih tinggi dari tanah liat, sehingga memiliki tekstur yang gembur.
  4. Memiliki kemampuan untuk meningkatkan kandungan berbagai unsur hara seperti magnesium, kalsium, dan kalium.
  5. Lebih mudah dijumpai di daerah tropis, terutama yang paling sering mendapatkan hujan.

Humifikasi – Proses Terbentuknya Humus

Humus terbentuk dari interaksi yang rumit seperti mikroba, nematoda, dan cacing tanah. Bahan organik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai molekul termasuk pati, protein, gula, karbohidrat, asam amino, dan lainnya.

Ketika bahan organik mulai membusuk, molekul ini dipecah menjadi molekul yang lebih kecil oleh mikro-organisme di tanah (mayoritas adalah bakteri dan jamur).

Pada titik tertentu, semua bahan yang berguna dalam bahan organik habis dan beberapa molekul tetap ada yang tidak dapat digunakan oleh mikroorganisme atau tumbuhan. Bahan yang tersisa inilah yang disebut humus.

Hanya 10 sampai 30 sentimeter tanah yang mengandung humus dan terletak di kerak bumi bagian atas. Hanya tanah dengan struktur kemiringan yang optimal yang memiliki kandungan humus sekitar 8-10 persen. Tanah yang tidak tersentuh oleh manusia di hutan purba bisa mencapai sampai 20 persen.

Hutan tropis tidak dapat menggunakan semua sampah organik, sehingga dapat menyimpan humus. Semua hutan menumpuk humus, tetapi simpanan humus asli hanya muncul selama ribuan tahun.

Dahulu, akumulasi humus yang dikenal sebagai chernozem (merupakan Bahasa Rusia untuk tanah hitam) dapat di temukan di Ukraina.

Kelebihan Tanah Humus

Humus yang subur sangat berharga bagi petani dan mereka yang melakukan kegiatan berkebun, berikut 7 kelebihan dari tanah humus:

  • Sebagai pasokan nutrisi

Di dalam humus terdapat bahan organik seperti asam amino, jamur, protozoa, bakteri, alga, cacing tanah, dan serangga yang menciptakan ekosistem tanah yang membantu penguraian nutrisi.

  • Menahan kapasitas air di tanah

Bahan organik pada humus, bisa menahan air sampai 90 persen dari beratnya sendiri. Air ini yang digunakan oleh tanaman untuk tumbuh meski tanpa pasokan air tambahan dari luar. Seperti misalnya disiram oleh manusia.

  • Menyebabkan agregasi tanah, meningkatkan struktur tanah, dan mencegah erosi

Tanah yang agregat atau saling melekat,  memperbaiki struktur tanah dan menjadikan ideal untuk dikategorikan tanah yang sehat.

Sebuah data mengatakan bahwa peningkatan humus secara keseluruhan dapat mengurangi erosi sekitar 20 – 30 persen. Humus meningkatkan infiltrasi air dan membantu air keluar ke permukaan lagi.

Selain itu, tanah dengan banyak kandungan humus memiliki tanah yang stabil yang membuat partikel sulit terkikis oleh erosi air dan angin.

  • Mencegah penyerapan

Proses humifikasi pada humus melibatkan aktivitas dari mikroba yang mengeluarkan semacam lendir yang lengket. Hal ini penting untuk merekatkan partikel- partikel tanah agar menjadi satu.

Sehingga karena aktivitas inilah nutrisi yang ada pada humus tidak meresap ke bagian bawah lapisan tanah yang tidak bisa dijangkau oleh akar tanaman.

  • Memiliki efek menyangga

Penelitian menunjukkan bahwa tanah dengan persentase humus yang tinggi mampu memoderasi tingkat pH yang memungkinkan tanaman tumbuh dalam kondisi optimal. Humus memiliki efek menyangga pada tanah dan mencegah terlalu banyak keasaman dan kebasaan yang mempengaruhi pH.

  • Memperbaiki tanah dengan kualitas buruk

Contohnya tanah berpasir, seperti di Dubai, yang tidak memiliki kemampuan menahan air, drainase tinggi, dan lebih nutrisi yang sedikit. Selain itu tanah berliat yang memiliki kemampuan merekat lebih besar dan kapasitas menahan air yang baik, tetapi drainase dan aerasi yang buruk.

Menambahkan humus ke kedua tanah tersebut akan meningkatkan daya tampung air, konsentrasi unsur hara, dan mengurangi proses peresapan nutrisi ke dasar lapisan tanah. Selain itu, humus juga mengurangi kepadatan tanah liat melalui pemisahan partikel dan memungkinkan sirkulasi udara serta perembesan air dari permukaan tanah

  • Humus meningkatkan suhu tanah

Tanah yang baik untuk tanaman bisa mempertahankan suhu yang optimal hal ini tidak terlepas dari warna tanah yang mengandung humus adalah coklat kehitam-hitaman meningkatkan proses penangkapan suhu panas dari matahari. Mikroba juga bekerja secara optimal di tanah yang bersuhu hangat.

Kekurangan Tanah Humus

Dibalik kelebihannya, ternyata tanah humus memiliki kekurangan, antara lain:

  • Mudah terbakar

Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia bisa terjadi oleh banyak sebab, salah satunya tanah humus. Hal ini disebabkan hutan hujan tropis memiliki ketersediaan tanah humus yang banyak, dan apabila terpicu oleh api, tanah humus akan mudah terbakar.

  • Tergolong tanah yang licin

Sifat dari tanah humus yakni licin. Sehingga apabila berdiri ataupun berjalan di atas tanah humus harus berhati-hati, terutama jika tanah humus dalam kondisi basah.

Recent Posts

Sublimasi: Pengertian, Proses, dan Contoh

Pengertian Sublimasi Sublimasi merupakan proses perubahan bentuk dari yang bermula berwujud zat padat menjadi gas, begitu…

2 years ago

5 Contoh Tumbuhan Berakar Serabut

Salah satu ciri dari tumbuhan monokotil atau berbiji tunggal adalah memiliki bentuk akar serabut. Pada…

2 years ago

Cycadophyta: Ciri-Ciri, Cara Perkembangbiakan, dan Contohnya

Dalam kerajaan tumbuhan atau plantae, tersusun atas beberapa klad atau tumbuhan yang memiliki satu leluhur…

2 years ago

Kelenjar Prostat: Fungsi, Letak, dan Penyakitnya

Di dalam sistem reproduksi pria terdapat sebuah kelenjar bernama kelenjar prostat. Kelanjar prostat memiliki peran…

2 years ago

6 Contoh Hewan yang Hidup di Dua Alam

Ada beragam jenis hewan yang dapat ditemukan di planet Bumi. Hewan-hewan tersebut tinggal di berbagai…

2 years ago

3 Contoh Hewan yang Berkembang Biak dengan Fragmentasi

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah melakukan perkembangbiakan untuk mempertahankan keturunannya agar tidak punah.…

2 years ago