Astronomi

4 Macam Teori Pembentukan Bulan

Bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi dan bulan menempati urutan kelima dalam susunan tata surya. Dari semua satelit yang alami, bulan menjadi satelit kedua terpadat.

Bulan menempati lokasi rotasi yang sangat sinkron dengan bumi dan selalu memperlihatkan sisi yang sama pada bumi. Bulan memiliki sisi yang dekat dengan bumi, karena ditandai dengan mare vulkanik gelap yang berada di antara kerak dengan kawah.

Bulan menjadi benda langit yang sangat terang, hanya kalah dari terangnya matahari dan bulan yang nampak putih, sebetulnya memiliki permukaan yang sangat gelap. Tingkat kecerahan permukaan bulan hampir sama dengan kecerahan aspal yang cair dan sejak jaman dulu, posisi bulan sangatlah menonjol di langit.

Dalam sejarahnya bulan berasal dari bahasa inggris yaitu moon dan bahasan ini dikemukakan sejak tahun 1380. Dalam bahasa inggris modern bulan disebut dengan lunar dan bulan disebut juga sebagai selenic dalam bahasa yunani.

Bulan juga menjadi benda langit yang sifatnya diferensiasi dan secara geokimia memiliki komposisi kerak, inti dengan mantel. Bulan juga kaya akan kandungan besi yang padat dengan radius sekitar 240 km dan fluida berada di bagian inti luar.

Lapisan pembatas yang berada di bagian inti bulan berbentuk cair dan struktur ini diperkirakan terbentuk akibat adanya kristalisasi.

Asal mula terbentuknya bulan merujuk berbagai kajian para ilmuan yang membahas mengenai proses terbentuknya bulan disertai alasan mengenai bulan sebagai satelit bumi dan teori yang paling populer mengenai pembentukan bulan adalah hipotesis tubrukan besar.

Berbagai teori mengenai pembentukan bulan terlahir dengan berbagai variasi dan setiap teori memiliki kelebihannya masing-masing. Teka-teki mengenai asal-usul terbentuknya bulan memang sangatlah sulit untuk terpecahkan dan berbagai penelitian masih dijalankan hingga sekarang.

Teori pembentukan bulan menjadi hal penting yang selalu masuk dalam kajian akademis dan selalu dibahas dalam kurikulum pelajaran di sekolah.

Berikut ini macam-macam teori pembentukan bulan:

1. Teori Fisi

Teori fisi adalah teori yang menyatakan bahwa bulan adalah suatu pecahan bumi saat adanya pembentukan dan bulan dengan bumi memiliki komposisi batuan yang hampir sama atau mirip, meski secara keseluruhannya tidak sama.

Teori fisi menyatakan bahwa material pembentuk bulan berasal dari material bumi yaitu kerak bumi. Secara umum proses terbentuknya bulan sangatlah beda dengan proses terbentuknya bumi dan teori fisi diungkapkan oleh seorang ilmuan bernama George Darwin yang merupakan anak dari ilmuan lain yang bernama Charles Darwin.

Teori fisi menyebutkan bahwa bentuk bulan sangat mirif dengan bentuk bumi, karena memiliki titik yang sama dalam sejarah bumi.

Dalam teori fisi disebutkan bahwa bumi telah melakukan putaran dengan sangat cepat yang membuat ada berbagai planet yang terlepas dan berputar ke angkasa, karena adanya dorongan gravitasi bumi.

Teori fisi juga menganggap bahwa bahan pembuatan bulan berasal dari samudera pasifik dan teori fisi menimbulkan berbagai perdebatan di kalangan ilmuan.

2. Teori Tangkapan

Teori tangkapan adalah teori yang menunjukan bahwa bulan sebenarnya berasal dari suatu tempat yang berada di galaksi bima sakti yang keberadaannya sangat independen di bumi dan pada suatu titik, maka bulan sangat dekat posisinya dengan bumi.

Teori tangkapan dihasilkan dari langkah-langkah penelitian yang panjang dan teori ini menyebutkan bahwa bulan akan didapatkan dengan gravitasi bumi.

Secara umum materi bumi dengan bulan sangatlah berbeda dan disebutkan bahwa jaman dulu, lahirnya bumi bertabrakan dengan suatu benda seukuran planet mars. Tabrakan bumilah yang menghasilkan piringan materi yang berubah menjadi bulan.

Teori tangkapan kurang disukai oleh para ilmuan lainnya, karena proses pembentukannya harus melewati satu sama lain dan bulan disebutkan kehilangan energi saat mendekat dengan bumi.

Berdasarkan berbagai jenis metode penelitian dijelaskan bahwa teori tangkapan mengalami banyak penolakan, karena jika bulan ditangkap maka bulan akan dibebaskan di titik yang sama dan bumi juga tidak memiliki energi yang cukup untuk bisa menangkap bulan.

Teori tangkapan berhasil menjelaskan perbedaan antara kepadatan dan komposisi antara bulan dengan bumi.

3. Teori Kondensasi

Teori kondensasi adalah teori yang menyebutkan bahwa bulan terbentuk bersamaan dengan bumi dan keduanya dinyatakan berasal dari nebula yang asli dalam sistem tata surya.

Teori kondensasi menyatakan bahwa ukuran bumi dengan bulan sebanding dan sistem bumi dengan bulan dijuluki dengan sebutan planet ganda.

Gaya gravitasi yang dimiliki bumi akan menimbulkan bulan menjadi bagian dari planet bumi, karena bukan sebagai satelit yang alami.

Teori kondensasi mengalami banyak penolakan, karena tidak adanya sifat yang mirif antara bulan dengan bumi dan teori ini juga menyebutkan bahwa bulan menjadi bagian dari planet bumi.

4. Teori Tubrukan Besar

Teori tubrukan besar menyebutkan bahwa bulan terbentuk dari berbagai puing yang tersisa saat adanya tubrukan antara bumi dengan benda yang berukuran sebesar planet mars dan tubrukan terjadi sekitar 4,5 milar tahun yang lalu.

Secara umum teori tubrukan besar adalah teori yang paling banyak diakui oleh para ilmuan, karena teori ini memiliki bukti pendukung seperti orbit bulan yang memiliki orientasi yang sama dan adanya putaran bumi.

Ada juga batuan bulan yang menunjukkan bahwa permukaan dari bulan pernah memiliki bentuk yang cair dan bulan juga memiliki ukuran inti besi yang relatif kecil. Bumi dianggap memiliki kepadatan yang lebih baik dibandingkan dengan bulan dan ada juga bukti tabrakan yang hampir sama di sistem bintang.

Teori tubrukan besar juga konsisten dengan proses terbentuknya tata surya dan rasio isotop juga dinyatakan stabil antara batu bulan dengan batu bumi, hal ini menyiratkan bahwa asal mula bumi dengan bulan hampir sama.

Hasil dari tubrukan besar menimbulkan energi yang dapat memanaskan bumi dan akan menghasilkan lautan magma. Tidak ada bukti yang cukup jelas mengenai materi yang lebih berat dari mantel yang dimiliki bumi dan sampai saat ini belum ada lagi teori yang sama dengan teori tubrukan besar.

Sekian ulasan lengkap mengenai teori pembentukan bulan dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Recent Posts

Sublimasi: Pengertian, Proses, dan Contoh

Pengertian Sublimasi Sublimasi merupakan proses perubahan bentuk dari yang bermula berwujud zat padat menjadi gas, begitu…

2 years ago

5 Contoh Tumbuhan Berakar Serabut

Salah satu ciri dari tumbuhan monokotil atau berbiji tunggal adalah memiliki bentuk akar serabut. Pada…

2 years ago

Cycadophyta: Ciri-Ciri, Cara Perkembangbiakan, dan Contohnya

Dalam kerajaan tumbuhan atau plantae, tersusun atas beberapa klad atau tumbuhan yang memiliki satu leluhur…

2 years ago

Kelenjar Prostat: Fungsi, Letak, dan Penyakitnya

Di dalam sistem reproduksi pria terdapat sebuah kelenjar bernama kelenjar prostat. Kelanjar prostat memiliki peran…

2 years ago

6 Contoh Hewan yang Hidup di Dua Alam

Ada beragam jenis hewan yang dapat ditemukan di planet Bumi. Hewan-hewan tersebut tinggal di berbagai…

2 years ago

3 Contoh Hewan yang Berkembang Biak dengan Fragmentasi

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah melakukan perkembangbiakan untuk mempertahankan keturunannya agar tidak punah.…

2 years ago