Iklim di suatu wilayah terkadang tidak sama dengan wilayah yang lain di dunia ini. Lebih lanjut apabila hal ini kita telusuri kita akan mengetahui bahwa jenis iklim yang ada di dunia ini berbeda-beda. Sebelumnya kita telah membahas klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson dimana klasifikasi iklim tersebut dibuat secara khusus sesuai musim yang ada di Indonesia (musim panas dan musim hujan). Akan tetapi kali ini kita akan membahas pengklasifikasian yang telah sangat umum dan banyak digunakan di berbagai negara termasuk Indonesia, yaitu klasifikasi iklim menurut Koppen.
Pengklifikasian ini dikembangkan oleh Wadlimir Koppen yang berasal dari Jerman. Wadlimir Koppen merupakan seorang ahli iklim. Awal mula klasifikasi ini dikembangkan sekitar tahun 1884 diikuti dengan pembaruan pada tahun 1918 dan 1936. Selanjutnya Koppen bekerja sama dengan seorang ahli iklim lain bernama Rudolf Geiger untuk mengubah sistem klasifikasi, akibatnya klasifikasi iklim ini juga dapat disebut sistem klasifikasi Koppen-Geiger.
Berbagai klasifiksi iklim memiliki arti dan tujuannya. Sama halnya dengan klasifikasi iklim menurut Koppen, hasil dari klasifikasi ini dapat digunakan untuk menentukan batas-batas iklim wilayah sehingga dapat sesuai dengan zona vegetasi atau bioma baru pertama kali dipetakan.
Sistem klasifikasi iklim Koppen menggunakan simbol huruf besar dan kecil. Ada 5 kelompok utama beserta subdivisi yang telah dikenal saat ini. Dimana huruf besar untuk menentukan batas-batas daerah beiklim yang memiliki temperatur bulan terdingin dan bulan terpanas. Sedangkan, huruf kecil digunakan untuk membedakan ciri-ciri berdasar curah hujan sampai temperaturnya. Berikut kode dalam sistem iklim Koppen:
Itulah simbol-simbol yang terdapat dalam sistem klasifikasi iklim Koppen. Huruf besar dan kecil tersebut selanjutnya akan digabungkan menjadi jenis-jenis iklim yang telah diklasifikasi oleh Koppen. Selanjutnya kita akan membahas divisi utama serta subdivisi jenis iklim yang telah diakui.
Pada wilayah yang memiliki iklim hujan tropis akan memiliki temperatur bulanan kurang lebih 18 derajat Celcius, yang mana artinya tidak ada musim dingin di wilayah ini. Wilayah yang termasuk iklim ini memiliki suhu panas. Di dalam iklim ini terdapat 3 subdivisi yaitu hutan hujan tropis (Af), monsoon tropika (Am), dan Savana (Aw). Dimana penjelasan ke-3 subdivisi iklim ini akan dibahas dengan lebih detail, sebagai berikut:
Iklim kering atau juga dapat disebut subtropis, merupakan iklim dengan curah hujan sepanjang tahunnya lebih rendah dibanding tingkat penguapan (evaporasi). Wilayah ini hanya memiliki temparatur terdingin mencapai 18,3 derajat Celcius. Kehidupan tanaman akan sulit karena persediaan air di wilayah ini tidak mendukung. Subdivisi pada iklim ini terbagi menjadi 2 tipe yaitu gurun (Bw) dan stepa atau disebut juga semi gersang (Bs). Perbedaan kedua iklim ini terletak pada curah hujan tahunannya, apabila perhitungan menghasilkan bahwa curah hujan tahunan lebih dari separuh hasil akhir maka termasuk dalam iklim stepa begitu juga sebaliknya. Tanaman yang dapat hidup di wilayah ini contohnya kaktus.
Iklim selanjutnya iklim hujan sedang. Wilayah ini akan memiliki suhu rata-rata bulan terdingin dibawah 18 derajat Celsius dan diatas -3 derajat Celsius. Iklim ini terbagi dalam 3 subdivisi, antara lain:
Iklim dingin atau juga dapat disebut iklim benua tidak ada di wilayah selatan bumi. Memiliki ciri khas musim dingin yang keras, dengan suhu rata-rata bulan terdingin mencapai -3 derajat Celsius bisa lebih rendah dan rata-rata bulan terpanas kurang lebih 10 derajat Celcius. Pada iklim ini terbagi menjadi 2 subdivisi, yaitu:
Iklim kutub memiliki jumlah rata-rata pada bulan terhangat di bawah 10 derajat Celsius. Wilayah dengan iklim ini tidak memiliki musim panas sehingga memiliki salju abadi. Terdapat 2 subdivisi pada iklim kutub, yaitu:
Itu dia yang dapat saya informasikan mengenai klasifikasi iklim koppen. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan yang teman-teman miliki. Terima kasih.
Pengertian Sublimasi Sublimasi merupakan proses perubahan bentuk dari yang bermula berwujud zat padat menjadi gas, begitu…
Salah satu ciri dari tumbuhan monokotil atau berbiji tunggal adalah memiliki bentuk akar serabut. Pada…
Dalam kerajaan tumbuhan atau plantae, tersusun atas beberapa klad atau tumbuhan yang memiliki satu leluhur…
Di dalam sistem reproduksi pria terdapat sebuah kelenjar bernama kelenjar prostat. Kelanjar prostat memiliki peran…
Ada beragam jenis hewan yang dapat ditemukan di planet Bumi. Hewan-hewan tersebut tinggal di berbagai…
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah melakukan perkembangbiakan untuk mempertahankan keturunannya agar tidak punah.…