Sponsors Link

Zona Intertidal: Pengertian, Pembagian Zona, Organisme

Sponsors Link

Laut menjadi bagian paling luas yang dimiliki oleh planet Bumi. Untuk itu berdasarkan oseanografi, laut dibedakan menjadi 4 zona laut apabila dilihat dari atas ke bawah, yakni zona litoral, zona neritik, zona batial, dan zona abisal.

Masing-masing zona laut tersebut tentu mempunyai perbedaan antara satu dengan lainnya. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai salah satu zona laut yang keberadaannya dekat dengan daratan yakni zona litoral.

Pada zona litoral sendiri terdapat zona lain bernama zona intertidal. Tidak banyak orang tahu mengenai zona intertidal, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai zona intertidal.

Pengertian Zona Intertidal

Zona intertidal atau juga dapat disebut sebagai pantai (tepi pantai) merupakan suatu daerah yang berada di atas permukaan air, tepatnya di daerah rentang pasang surut. Terkadang zona intertidal juga dapat disebut sebagai zona litoral tentunya dengan pengertian suatu kawasan yang lebih luas.

Zona intertidal menjadi sebuah ekosistem yang cukup ekstrim sebab secara terus menerus mengalami perubahan yang sangat drastis. Zona ini berada di garis pantai laut, termasuk di dalamnya pantai berpasir dan pantai berbatu.

Zona intertidal mengalami dua kondisi, pertama ketika air surut dan zona ini terpapar udara dan kedua saat air pasang sehingga terendam oleh air laut. Pasang air laut dapat terjadi sekali atau dua kali dalam sehari.

Pembagian Pada Zona Intertidal

Menurut ahli biologi kelautan, zona intertidal terbagi menjadi 3 zona, antara lain:

  1. Zona intertidal rendah, merupakan zona yang berbatasan dengan zona subtidal dangkal. Dapat terlihat di permukaan ketika air surut cukup rendah, saat pasang air cendrung memiliki rasa asin (berasal dari laut).
  2. Zona intertidal tengah, secara bertahap dapat terlihat dan tenggelam oleh pasang surut rata-rata.
  3. Zona intertidal tinggi, zona yang tertutup oleh pasang tertinggi serta sebagian besar zona ini berupa daratan. Zona intertidal tinggi dapat berbatasan dengan zona splash (zona yang berada di atas level tertinggi, namun masih terkena percikan gelombang).

Beberapa jenis pantai masuk ke dalam zona intertidal. Pantai sendiri dibagi menjadi beberapa tipe jika dilihat dari material penyusun dasar perairan, antara lain:

  • Pantai Tipe Berpasir

Pantai ini banyak ditemukan berada jauh dari pengaruh sungai besar atau pada pulau kecil yang terpencil. Hewan makroorganisme tidak terlalu padat sebab beberapa diantaranya cendrung menguburkan diri ke dalam substrat.

Pantai ini banyak dimanfaatkan manusia sebagai tempat melakukan berbagai kegiatan.

  • Pantai Tipe Berbatu

Pantai ini terbentuk dari batu granit dengan berbagai ukuran akibat pecahan ombak. Pada umumnya pantai berbatu ini tidak jauh atau bersama-sama dengan pantai berdinding batu.

Kepadatan makoorganisme di pantai batu cukup tinggi dengan keragaman flora dan fauna paling besar. Di Indonesia pantai bertipe batu banyak ditemukan pada bagian selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku.

  • Pantai Bertipe Lumpur

Pantai tipe lumpur memiliki substrat dengan ukuran butiran sedimen yang sangat halus. Pantai lumpur terbentuk di sekitar muara-muara sungai dan berasosiasi dengan estuari. Ketebalan lumpur dapat mencapai 1 meter atau lebih. Kondisi tanah yang amat lembek membuat fauna di pantai lumpur sangat sedikit. Selain itu, gelombang yang tiba di pantai sangat kecil.

Organisme Pada Zona Intertidal

Kondisi lingkungan di zona intertidal termasuk ekstrim, oleh karena itu organisme yang tinggal di zona intertidal harus dapat beradaptasi dengan sangat baik. Zona ini menjadi tempat tinggal dari beberapa spesies dengan filum berbeda yakni Coelenterata, Mollusca, Annelida, Porifera, Arthropoda dan lainnya.

Hewan invertebrata menjadi hewan yang paling banyak dijumpai di zona intertidal salah satunya yakni beragam kerang (Mytilus californianus) dan jenis tritip (Balanus carisus dan Balanus glandula). Baik kerang dan tritip ini diketahui selalu bersaing untuk memperebutkan makanan dan juga tempat tinggal.

Untuk wilayah pantai yang terdiri atas batu-batuan, menjadi tempat tinggal bagi hewan dan tumbuhan yang menempel, khususnya dari golongan gastropoda, molusca, dan tumbuhan berukuran besar. Tectarius malaccensis dan Littorina undulate (sejenis keong laut) banyak ditemukan pada bagian batas atas dari pantai bagian bawah, Monodonta labio, Nerita undata, Turbo intercostalis, Cerithium molrus dan lambis-lambis.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Ekologi