Sponsors Link

Vulkanisme: Pengertian – Proses dan Dampaknya

Sponsors Link

Vulkanisme merupakan sebuah fenomena terjadinya letusan bebatuan cair atau magma di permukaan bumi, planet atau bulan yang memiliki permukaan padat dimana lava, gas vulkanis serta struktur batuan piroklastik akan meletus lewat pecahan bumi bernama lubang angin.

Ini adalah fenomena yang mengakibatkan magma dalam kerak atau mantel tubuh bergerak naik lewat kerak kemudian membentuk batuan vulkanik pada permukaan bumi.

Pengertian Vulkanisme

Vulkanisme merupakan seluruh kejadian yang berkaitan dengan magma yang keluar hingga akhirnya sampai ke permukaan bumi lewat retakan dalam kerak bumi atau dari pita sentral yang dinamakan dengan terusan kepundan atau juga disebut dengan diatrema. Sedangkan untuk magma yang keluar hingga mencapai permukaan bumi dinamakan dengan lava.

Vulkanisme diartikan sebagai tempat keluarnya batu lelehan dari gunung api dari dalam bumi atau kegiatan magma yang berlangsung. Magma nantinya akan bergerak naik sebab suhunya yang tinggi serta mengandung gas yang bisa menghasilkan energi untuk mendorong bebatuan ke arah atas.

Proses Terbentuknya Vulkanisme

Pada litosfer, magma akan ada di sebuah kantong yang disebut dengan magma. Sedangkan kedalaman dari dapur magme tersebut yang nantinya menghasilkan kekuatan letusan pada gunung api. Jika dapur magma semakin dalam dari permukaan bumi, maka kekuatan letusan yang dihasilkan juga akan semakin besar.

Untuk berapa lama aktivitas gunung api yang sumbernya berasal dari magma akan ditentukan dari seberapa besar atau kecil volume dapur magma tersebut dan dapur magma yang menjadi sumber utama dari aktivitas vulkanik. Gunung berapi yang ada di dasar laut nantinya akan menghasilkan ekstrusi magma yang dibagi menjadi 3 jenis, yakni:

1. Erupsi Eksplosif atau Letusan

Terjadi pada saat letak dapur magma cukup dalam serta volume gas yang besar dengan magma yang bersifat asam. Material yang nantinya dikeluarkan merupakan piroklastik mengandung S102 tinggi seperti lapili, bongkah, pasir, bom, debu, abu dan juga pasir dengan bentuk Volkan berbentuk Sharp Cone.

2. Erupsi Effusif atau Lelehan

Ini bisa terjadi sebab letak dari dapur magma yang dangkal, volume gasnya kecil dengan magma bersifat basa. Untuk material yang dikeluarkan berbentuk lava mengandung S102 serta bentuk Volkan rounded cone.

3. Erupsi Campuran

Ini terjadi akibat letak variasi dapur magma, volume gas serta sifat magma yakni intermedier namun umumnya cenderung basa dengan bentuk Volkan Strato.

Gejala Vulkanisme

Magma yang merupakan massa silikat cair pijar selalu melakukan gerakan ke semua arah dari mulai vertikal, atau horizontal yang bergerak di permukaan bumi atau di dalam bumi. Bagian bumi sebagai tempat magma keluar dinamakan dengan gunung berapi. Sementara pergerakan magma yang bisa mengangkat bebatuan akan cembung ke atas serta mengikis ruangan dengan beberapa gejala sebagai berikut:

1. Instruksi Magma

Ini merupakan proses penerobosan magma ke litosfer namun tidak bisa sampai ke permukaan bumi. Nantinya, magma akan menghasilkan bentuk pada dapur magma, seperti:

  • Batolit: Magma yang membeku di bagian dalam dapur magma.
  • Lakolit: Ciri batuan beku yang bisa terbentuk dari resapan magma kemudian membeku diantara dua lapisan batuan dengan bentuk lensa cembung.
  • Sill atau keeping intrusi: Batuan beku yang terbentuk di antara dua lapisan batuan dengan bentuk melebar serta pipih.
  • Gang: Magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak atau miring berbentuk melebar serta pipih.
  • Apofisa: Contoh batuan beku luar yang terbentuk pada cabang gang dengan ukuran kecil.

2. Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma merupakan gerakan dari magma yang sampai ke permukaan bumi berbentuk letusan atau erupsi. Erupsi sendiri bisa dibagi menjadi 3 macam, yakni:

  • Erupsi linear: Keluarnya magma lewat retakan atau celah.
  • Erupsi sentral: Keluarnya magma lewat terusan kepundan.
  • Erupsi areal: Keluarnya magma di satu area sebab dekat dengan dapur magma dan permukaan bumi.

Macam Macam Vulkanisme

Vulkanisme sendiri terdiri dari beberapa macam, yakni tipe hawaii, stromboli, vulkano, merapi, perret dan juga pelle:

1. Tipe Hawaii

Jenis vulkanisme ini memiliki ciri menghasilkan larva yang cair serta tipis yang dalam perkembangannya akan membentuk gunung api perisai. Jenis vulkanisme ini bisa terjadi di gunung api perisai Hawaii seperti Kilauea serta Maunaloa. Contohnya dari vulkanisme tipe Hawaii yang ada di Indonesia adalah terbentuknya plato lava pada kawasan Dieng, Jawa Tengah.

2. Tipe Stromboli

Untuk tipe ini memiliki kekhasan tersendiri yakni magma yang cair dan pada permukaannya biasanya terjadi letusan pendek yang diikuti dengan ledakan. Sedangkan bahan yang dikeluarkan berbentuk bom, abu, lapili serta setengah padatan bongkah lava.

Contoh dari letusan tipe vulkanisme ini di Indonesia adalah Gunung Raung di Jawa yang menyemburkan lava jenis baratik akan tetapi ada erupsi erupsi pendek bersifat eksplosif yang menyemburkan batuan piroklastik tipe lapili serta bom.

3. Tipe Vulkano

Ini adalah jenis vulkanisme yang khas yakni terjadi pembentukan awan debu berbentuk seperti bunga kol. Ini terjadi akibat gas yang ditembakan ke atas meluas sampai jauh di atas kawah. Jenis vulkanisme ini memiliki tekanan gas yang sedang serta lava tidak terlalu cair. Selain itu, tipe vulkanisme ini nantinya juga akan mengeluarkan awan debu serta juga menghasilkan lava.

Dai kekuatan letusan, jenis ini dibedakan menjadi tipe vulkanisme yang kuat seperti gunung Vesuvius serta Gunung Etna serta tipe vulkano lemah seperti Gunung Bromo serta Gunung Raung. Peralihan diantara kedua tipe ini juga bisa ditemui di Indonesia seperti di Anak Gunung Bromo serta Gunung Kelud.

4. Tipe Merapi

Untuk jenis vulkanisme ini memiliki ciri lava yang cair dan kental sebab dapur magma dangkal serta rendahnya tekanan gas. Contoh dari jenis vulkanisme ini adalah Merapi di Indonesia dengan awan pijar yang tertimbun pada lereng dan mengakibatkan aliran lahar dingin yang terjadi setiap tahun. Sedangkan contoh lainnya adalah Gunung Galunggung yang ada di Jawa Barat.

5. Tipe Perret atau Tipe Plinian

Letusan dari gunung berapi tipe perret ini akan mengeluarkan lava cair serta tekanan gas tinggi. Terkadang, lubang kepundan akan tersumbat yang mengakibatkan gas serta uap berkumpul pada tubuh bumi dan akhirnya sering terjadi getaran sebelum letusan terjadi.

Sesudah meletus, material seperti lapili, abu serta bom akan terlempar dengan kuat ke atas. Contoh dari tipe perret yang ada di Indonesia adalah Gunung Krakatau yang sudah meletus dengan hebat di tahun 1873 yang kemudian hilang dari permukaan laut kemudian menghasilkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.

6. Tipe Pelle

Jenis vulkanisme ini akan menyemburkan lava yang kental serta mengurasnya pada bagian leher kemudian menahan lalu lintas dari uap dan juga gas. Inilah yang kemudian menyebabkan guncangan terjadi di bawah tanah dengan kuat untuk mengeluarkan lapili, abu vulkanik, uap gas, bom dan juga abus. Contoh dari jenis ini juga ada di Indonesia yakni Gunung Kelud yang ada di Jawa Timur.

Dampak Vulkanisme

Dampak dari vulkanisme dibagi menjadi 2 yakni dampak yang menguntungkan dan dampak yang merugikan:

Dampak Menguntungkan dari Vulkanisme

  • Abu vulkanis yang berasal dari gunung berapi nantinya bisa membuat tanah pertanian menjadi subur sebab kandungan unsur hara yang dibutuhkan cukup banyak.
  • Material yang dikeluarkan gunung api  bebentuk kerikil, pasir serta bebatuan besar yang bisa digunakan sebagai bahan bangunan.
  • Magma yang dikeluarkan ke permukaan bumi akan membawa banyak mineral logam serta barang tambang yang bisa digunakan dalam industri pertambangan.
  • Gunung api yang berukuran tinggi bisa menyebabkan hujan orografis yang membuat area sekitarnya memperoleh hujan yang banyak.
  • Daerah gunung api umumnya adalah daerah yang tinggi sehingga bisa dijadikan hutan lindung, daerah wisata dan juga perkebunan.

Dampak Merugikan Vulkanisme

  • Vulkanisme bisa mengeluarkan lava pijar yang bisa sangat berbahaya.
  • Bisa mengeluarkan gas yang sangat panas.
  • Lava pijar nantinya bisa bercampur dengan air danau kawah yang kemudian membentuk lahar panas berbahaya.
  • Lahar dingin yakni campuran dari lava dan air hujan akan membentuk aliran batu, pasir jenuh serta kerikil yang akan mengalir menuruni lereng.
  • Letusan gunung api yang ada di bawah laut bisa menyebabkan tsunami.
Sponsors Link
,
Oleh :
Kategori : Geografi