Sponsors Link

Teknik Sampling: Pengertian – Langkah dan Jenis

Sponsors Link

Teknik sampling yang dilakukan dalam penelitian merupakan teknik yang dilakukan untuk menentukan sebuah sampel. Untuk itu, jenis metode penelitian yang benar harus memakai serta memperhatikan teknik ketika ingin menetapkan sampel yang akan diambil untuk subjek penelitian.

Pengertian Teknik Sampling

Menurut Sugiyono, teknik sampling adalah teknik mengambil sampel. Sedangkan menurut Matgono, teknik sampling merupakan cara menentukan sampel dengan jumlah yang sesuai serta ukuran sampel yang nantinya akan dijadikan sebagai sumber data yang sebenarnya. Ini dilakukan dengan memperhatikan sifat serta penyebaran populasi supaya didapatkan sampel representatif.

Langkah Untuk Teknik Pengambilan Sampel

Dalen berpendapat jika ada beberapa buah langkah yang harus diperhatikan para peneliti ketika akan menentukan sampel, yakni:

  • Mencari data unit populasi yang akurat.
  • Menentukan populasi.
  • Memilih sampel representative.
  • Menentukan jumlah dari sampel yang memadai.

Jenis Teknik Penentuan Untuk Sampel

Untuk menentukan sebuah sampel pada penelitian, ada banyak teknik untuk mengambil sampel yang bisa dipakai. Teknik sampling atas dasar randomisasi adalah pengambilan subjek acak dari kumpulannya. Ini bisa dikelompokkan menjadi dua yakni sampling nonprobobilitas serta sampling probabilitas.

Sugiyono berpendapat jika untuk menentukan sampel yang akan dipakai dalam penelitian ada beberapa teknik sampling yang bisa dipakai. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Probability Sampling

Probability sampling merupakan salah satu dari teknik pengambilan sampel yang bisa memberikan peluang sama untuk masing masing unsur atau anggota populasi dan nantinya akan dipilih menjadi anggota sampel.

Dengan adanya probability sampling ini, maka pengambilan sampel secara random atau acak dilakukan dari populasi yang ada. Beberapa teknik sampel probability sampling diantaranya meliputi:

2. Simple Random Sampling

Simple random sampling disebut simple atau sederhana sebab pengambilan sampel sebab pengambilan sampel anggota populasi dilaksanakan acap tanpa lagi memperhatikan strata di dalam populasi tersebut.

Simple random sampling merupakan teknik untuk memperoleh sampel yang langsung dilakukan di unit sampling. Untuk itu, setiap unit sampling sebagai sebuah unsur populasi terpencil mendapatkan peluang yang sama untuk dijadikan sampel atau untuk mewakili populasi. Cara ini dilakukan jika anggota populasi dianggap homogen.

Teknik random ini bisa dipakai jika jumlah unit pada sebuah populasi memang tidak terlalu besar. Cara mengambil sampel dengan teknik ini bisa dilakukan memakai metode ordinal, undian atau tabel bilangan random. Untuk menentukan sampel dengan cara ini caranya sederhana. Namun ketika dipraktekkan, ternyata cukup menyita waktu khususnya jika jumlahnya besar, maka sampelnya juga akan besar.

2. Proportionate Stratified Random Sampling

Proportionate Stratified Random Sampling umumnya dipakai pada populasi yang memiliki susunan bertingkat atau berlapis. Teknik tersebut dipakai ketika populasi memiliki unsur atau anggota yang tidak homogen serta berstrata proporsional.

Namun kekurangan dari cara ini adalah tidak terdapat investigasi tentang daftar subjek sehingga tidak bisa membuat strata.

3. Disproportionate Sratified Random Sampling

Disproportionate Stratified Random Sampling dipakai untuk menentukan jumlah dari sampel jika populasinya memiliki strata akan tetapi tidak terlalu proporsional.

4. Cluster Sampling [Area Sampling]

Cluster sampling atau area sampling juga merupakan cluster random sampling. Teknik sampling ini dipakai jika populasi tidak terdiri dari individu namun kelompok individu atau cluster. Tekni sampling daerah ini dipakai untuk menentukan sampel ketika objek yang akan diteliti atau sumber datanya luas.

Kekurangan dari teknik sampling ini adalah tingkat error dari samplingnya. Apabila lebih banyak dibandingkan pengambilan sampel berdasarkan strata sebab sangat sulit memperoleh cluster yang benar sama tingkat heterogenitas dengan cluster lain dalam populasi.

Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling merupakan salah satu teknik mengambil sampel yang tidak memberi kesempatan atau peluang sama untuk setiap unsur atau anggota populasi supaya bisa dipilih menjadi sampel. Beberapa jenis dari nonprobability sampling diantaranya adalah:

1. Sampling Sistematis atau Systematic Sampling

Sampling sistematis merupakan sebuah teknik untuk menentukan sampel atas dasar urutan dari anggota populasi yang sudah diberi nomor urut.

2. Sampling Kuota atau Quota Sampling

Sampling kuota merupakan teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu hingga kuota atau jumlah yang diinginkan. Dalam teknik ini, jumlah populasi tidak akan diperhitungkan namun diklasifikasikan pada beberapa kelompok.

Sampel akan diambil dengan memberikan quorum atau jatah tertentu pada kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling dan sesudah jatah terpenuhi, maka pengumpulan data juga akan dihentikan.

Biasanya, teknik ini dipakai dalam penelitian yang ingin lebih sedikit sampel sebab setiap kasus akan dipelajari secara lebih mendalam. Namun kekurangan dari teknik sampling ini adalah jika sampelnya terlalu sedikit, maka juga tidak bisa mewakili populasi.

3. Sampling Aksidental atau Accidental Sampling

Sampling aksidental merupakan sebuah teknik untuk menentukan sampel atas dasar kebetulan. Nantinya, siapa saja orang yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bisa dipakai sebagai sampel.

Pada teknik ini, pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dulu. Para peneliti nantinya akan langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang sudah ditemui.

4. Sampling Purposive

Sampling purposive merupakan teknik untuk menentukan sampel dengan beberapa pertimbangan tertentu. Pemilihan kelompok subjek pada purposive sampling ini didasari dengan ciri tertentu yang dianggap bersangkutan dengan ciri populasi yang sebelumnya telah diketahui.

Dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi akan disesuaikan dengan beberapa kriteria tertentu yang diterapkan atas dasar tujuan dari penelitian atau masalah dari sebuah penelitian.

5. Sampling Jenuh

Sampling jenuh merupakan teknik menentukan sampel jika seluruh anggota populasi dipakai sebagai sampel. Ini biasanya sering dipakai untuk jumlah populasi yang kecil sekitar kurang dari 30 orang. Sampel jenuh dinamakan juga dengan sensus yakni seluruh anggota populasi akan dijadikan sebagai sampel.

6. Snowball Sampling

Snowball sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang awalnya berjumlah kecil. Sesudah itu, sampel akan diminta untuk memiliki beberapa teman untuk dijadikan sampel dan begitu seterusnya sehingga akan semakin banyak.

Bisa diibaratkan ini seperti bola salju yang menggelinding sehingga semakin lama akan semakin besar. Di penelitian kualitatif banyak memakai sampel purposive ini dan juga snowball.

Pemilihan Jenis Teknik Penetapan Sampel

Pemilihan dari jenis teknik pengambilan sampel probabilitas serta nonprobabilitas didasari dengan adanya randomisasi atau keacakan. Dalam randomisasi sendiri, semua subjek penelitian punya kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel sejalan dengan anggapan jika pada dasarnya probabilitas distribusi kejadian ada pada semua bagian.

Tujuan Teknik Pengambilan Sampel

Tujuan dari pengambilan sampel menurut para ahli diantaranya adalah:

  • Untuk mengurangi orang atau objek yang diteliti, waktu yang dibutuhkan, tenaga yang terlibat serta biaya yang harus dikeluarkan.
  • Membuat ringkasan atau kesimpulan dari fenomena yang berjumlah banyak.
  • Lebih mengedepankan sifat umum populasi dan ciri khas individual yang diabaikan.
Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Geografi