Sponsors Link

Penjelasan Struktur Tubuh Porifera dan Fungsinya

Sponsors Link

Hewan merupakan salah satu bagian dari makhluk hidup yang memiliki jumlah terbanyak di bumi ini. ada banyak sekali pengelompokan hewan yang dapat kita temukan. Setiap hewan memiliki jenis dan keunikannya masing-masing. Banyak hal yang dapat dijadikan sebagai point penting untuk dapat menggolongkan hewan menjadi golongan-golongan tertentu. sampai saat ini kita mengenal dua golongan besar dari dunia hewan, yaitu invertebrata dan vertebrata. Keduanya digolongkan berdasarkan ada dan tidaknya tulang belakang. Ketidakadaan tulang belakang ini sangat berpengaruh pada ciri-ciri hewan vertebrata dan ciri-ciri hewan invertebrata. Keduanya memegang peranan penting dalam setiap sendi kehidupan manusia.

Jika kita membicarakan mengenai hewan invertebrata maka, ada banyak hal yang dapat kita temukan sebagai sebuah bahasan yang cukup penting. Beberapa hewan invertebrata mungkin memiliki struktur tubuh yang bisa dikatakan cukup kompleks. Namun, kebanyakan dari hewan invertebrata ini memiliki struktur tubuh yang sederhana. Beberapa jaringan hewan invertebrata terkadang belum berkembang terlalu sempurna. Meskipun ada beberapa bagian yang menyerupai  sistem hewan vertebata. Salah satu hewan golongan invertebrata yang memiliki struktur tubuh dan fungsi yang cukup sederhana adalah porifera.

Porifera merupakan salah satu golongan hewan invertebara yang banyak kita temukan di dalam perairan. Kita bisa menemukan hewan ini, baik diperairan asin maupun tawar, siklus hidupnya pun bisa dikatakan juga cukup sederhana. Kali ini kita akan membahas mengenai struktur tubuh porifera dan fungsinya. Ada beberapa bagian dari hewan ini yang harus kita pahami terlebih dahulu, seperti

Jika membicarakan  mengenai struktur tubuh porifera dan fungsinya maka, kita akan membaginya menjadi tiga bagian utama yang saling mempengaruhi satu sama lain. Struktur tubuh porifera sendiri terdiri dari tiga bagian utama, yaitu

1. Sel

SelJika membicarakan mengenai struktur tubuh suatu hewan, maka kita tak akan bisa lepas dari pembahasan mengenai sel. Hal ini karena sel merupakan salah satu bagian penting dari penyusun tubuh hewan tersebut.

Meskipun sebagaimana yang kita ketahui terkadang terdapat pula hewan yang hanya memiliki satu sel penyusun saja. Sel yang dimiliki oleh porifera sendiri bisa dikatakan belum mengalami diferensifikasi secara sempurna.

Hal ini adalah salah satu poin yang dapat membedakan hewan ini dengan jenis hewan yang lain. Lapisan tubuh porifera sendiri selalu tersusun dari satu jenis sel yang sama, meskipun belum terdiferensifikasi sempurna setiap sel telah memiliki fungsinya yang terstruktur. Beberapa sel yang menyusun porifera sendiri seperti

  • Sel Amebosit

Sel yang satu ini adalah salah satu sel penting dalam tubuh porifera. Kita dapat menemukan sel yang satu ini pada lapisan mesohil atau mesoglea. Sebuah lapisan tubuh porifera yang bergelatin. Seperti namanya sendiri, sel amebosit ini merupakan sebuah sel yang bersifat ameboid. Artinya adalah sel yang satu ini tak memiliki bentuk yang pasti dan mirip seperti amoeba. Sel ini sendiri memiliki fungsi yang tak jauh berbeda dari darah pada manusia. Fungsi seperti mengedarkan makanan ke seluruh bagian tubuh, mengedarkan dan menyebarkan oksigen dari sistem pernapasan. Selain itu sel amebosit ini sendiri juga berperan penting dalam sistem reproduksi porifera, terutama dalam fase vegetatif yaitu berupa pembentukan tunas.

  • Sel Pinakosit

Sel kedua yang menyusun tubuh porifera adalah sel pinakosit. Sel ini banyak kita temukan pada bagian luar dari porifera itu sendiri. Bentuk dari sel-sel yang sau ini pipih dan rapat. Selain itu pada beberapa jenis porifera sel pinakosit memiliki kemampuan yang sangat lentur, hal tersebut sangat berguna untuk penyerapan air laut kedalam tubuh. Sel pinakosit sendiri memiliki beberapa ostium atau pori-pori yang berfungsi untuk poenyerapan air laut kedalam tubuh porifera. Pada beberapa jenis porifera sel pinakosit dapat membentuk duri-duri beracun guna pertahanan diri.

  • Sel Koanosit

Sel yang satu ini terletak di bagian dalam tubuh dari porifera. Sel koanosit juga sering kali disebut sebagai sel leher. Bentuk dari sel yang satu ini bisa dikatakan cukup unik, karena memiliki flagel pada salah satu bagian tubuhnya. Flagel tersebut akan berfungsi untuk mengarahakan arus air keluar dari tubuh porifera melalui oskulum. Selain memiliki falgel yangs angat penting bagi sistem pencernaan porifera dan sistem pernapasan porifera. Sel koanosit juga terhubung langsung kedalam bagian lapisan mesohil. Hal ini dapat mempermudah dalam distribusi zat-zat yang dibutuhkan oleh porifera itu sendiri.

  • Sel oosit dan gametofit

Sturktur tubuh porifera dan fungsinya yang lain dalam bentuk sel adalah sel oosit dan gametofit. Kedua sel ini banyak berfungsi dalam sistem reproduksi porifera terutama pada fase generatif. Kedua sel ini akan menjalani proses kematangan sel pada waktu yang tidak bersamaan.

  • Sel Sklerosit

Sel ini merupakan salah satu sel yang sangat penting bagi porifera. Hal tersebut karena sel ini memiliki tugas untuk untuk mensekresikan Spikula. Perlu kalian ketahui spikula merupakan struktur rangka yang mampu menopang tubuh porifera. Biasanya spikula akan tersusun dari zat silika atau bisa juga terdiri dari zat kapur. Silika merupakan salah satu point penting yang digunakan untuk mmenggolongkan setiap jenis porifera.

2. Bentuk Tubuh

poriferaBentuk atau struktur tubuh merupakan hal lain yang harus kita perhatikan dengan seksama. Tak jarang bentuk dan struktur dari tubuh suatu hewan dapat digunakan untuk menggolongkan hewan tersebut pada jenis-jenis dan golongan tertentu. hal tersebut tentu saja juga sangat berlaku pada porifera. Pada penjelasan struktur tubuh porifera dan fungsinya yang selanjutnya akan kita bahas adalah mengenai bentuk tubuh porifera itu sendiri. Porifera sendiri memiliki banyak sekali bentuk tubuh yang berbeda-beda.

Setiap bentuk tubuh memiliki fungsi, kelebihan, dan kelemahannya masing-masing. Biasanya bentuk tubuh ini akan dipengaruhi oleh lingkungan dan bentuk dari spikula yang dihasilkan oleh porifera. Jika membicarkan mengenai bentuk tubuh, maka ada tiga bentuk tubuh yang utama, yaitu

  • Askonoid

Bentuk tubuh dari porifera yang satu ini merupakan salah satu bentuk tubuh yang bisa dikatakan sangat sederhana. Pada porofera yang memiliki bentuk tubuh askonoid ini akan menyerupai seperti vas atau jambangan. Selain itu ukuran tubuh dari porifera yang memili bentuk ini jauh lebih kecil dari porifera yang lain. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan flagel pada sel koanosit untuk mengalirkan dan menggerakan aliran air. Hal tersebut akan menyebabkan pergerakan aliran air yang lambat. Hal ini dapat juga mempengaruhi proses sistem pencernaan yang berlangsung di dalam tubuh porifera

  • Sikonoid

Porifera yang ada dalam bentuk ini merupakan salah satu bentuk perbaikan dari Askonoid. Salah satu hal yang menjadi point perbaikan adalah jumlah sel koanositnya. Pada bagian porifera yang memiliki bentuk tubuh ini, memiliki jumlah sel koanosit yang jauh lebih besar. Hal ini akan membuat arus aliran air yang masuk kedalam tubuh akan lebih cepat mengalir. Hal tersebut akan sangat membantu dalam proses pencernaan dalam tubuh porifera. Selain itu pada bentuk tubuh yang satu ini memiliki beberapa lipatan dalam bagian tubuhnya. Lipatan dalam tubuh tersebut akan dapat memperlebar dan memperlebar bagian oskulum serta dapat memperlebar ostium.

  • Leukonoid

Bentuk yang satu ini bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk yang paling rumit dan kompleks. Hal ini dikarenakan banyaknya lapisan mesohil yang ada di dalam tubuh porifera. Selain memiliki beberapa ostium yang dapat menyalurkan aliran air laut kedalam tubuh porifera. Tipe bentuk tubuh yang satu ini juga memiliki beberapa saluran penghubung kecil. Saluran tambahan ini dapat membantu dalam proses pengeluaran aliran air dari dalam tubuh. Leukonoid merupakan salah satu  tipe bentuk tubuh yang memiliki siklus pergantian air yang sangat cepat. Maka tak mengherankan dengan setiap sistem yang dimilikinya bentuk tubuh yang satu ini memiliki ukuran yang jauh lebih besar.

3. Rangka

RangkaJika membahas mengenai rangka dari hewan porifera maka kita jangan berpikiran seperti rangka pada umumnya. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa rangka yang dimiliki oleh porifera ini banyak yang dibentuk dan dihasilkan pada bagian lapisan mesohil. Lebih tepatnya dihasilnya oleh sel Sklerosit. Spikula merupakan pembentuk rangka yang utama pada hewan porifera, spikula seniri merupakan zat hasil sekresi dari sel sklerosit. Penyusun dari spikula sendiri biasnya silika atau kalsium karbonat.

Tak jarang juga terkadang kita menemukan kedua jenis zat penyusun tersebut dalam satu tubuh. Kebanyakan kerangka dari porifera sendiri terletak pada bagian dalam atau terbungkus pada lapisan mesohil. Namun, tak jarang juga beberapa jenis porifera memiliki kerangka luar yang cukup keras. Biasanya kerangka luar tersebut banyak ditemukan pada jenis sclerospongia. Pada jenis tersebut sel pinakosit juga dapat menghasilkan spakula penyusun rangka keras.

Itulah tadi tiga bagian utama yang membentuk struktur tubuh porifera dan fungsinya yang bisa kalian ketahui. Setiap bagian penyusun memiliki bagian-bagian lain yang menopangnya. Meskipun tergolong sebagai salah satu hewan invertebrata yang cukup sederhana. Namun, porifera memiliki susunan kompleksnya sendiri yang menyesuaikan dengan perilaku dan lingkungan dimana ia tinggal dan berkembang biak. Semoga informasi tadi bermanfaat.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Hewan