Simbiosis Parasitisme : Penjelasan – Jenis dan Contohnya Secara Lengkap
Bertahan hidup adalah salah satu hal yang bisa dikatakan merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh makhluk hidup. Bahkan dari kemampuan inilah kemudian bermunculan berbagai macam jenis kemampuan-kemampuan lain yang beragam. Setiap kemampuan atau perilaku yang dilakukan oleh sebuah individu pada dasarnya memiliki tujuan untuk dapat bertahan hidup.
Maka tak mengherankan jika kemudian ada banyak sekali definisi-definisi bertahan hidup yang berbeda-beda. hal tersebut karena ketika ketika membicarakan proses bertahan hidup dari suatu makhluk hidup maka kita juga akan membicarakan mengenai berbagai macam faktor yang mempengaruhinya. Banyak sekali faktor-faktor baik eksternal maupun internal yang mampu mempengaruhi perilaku bertahan hidup. Setiap makhluk hidup memiliki kemampuannya sendiri-sendiri dalam hal tersebut.
Perbedaan kemampuan dan perilaku dalam mempertahankan hidup mereka menimbulkan keberagaman hayati yang berbeda pula. Perbedaan kemampuan tersebut secara langsung atau pun tidak juga dipengaruhi oleh faktor fisiologi maupun morfologi dari makhluk hidup tersebut. Perbedaan kemampuan tersebut bahkan tak hanya muncul antar jenis saja.
Namun, tak sedikit perbedaan tersebut juga muncul dalam jenis makhluk hidup yang sama dan memiliki perilaku yang sama pula. Ada beberapa makhluk hidup yang mampu bertahan hidup dengan mengandalkan dirinya sendiri. Namun, tak sedikit pula makhluk hidup yang kadang mengandalkan makhluk hidup lain untuk dapat bertahan hidup. Perilaku tersebut kadang menimbulkan hubungan tersendiri.
Apa yang akan kita bahas kali ini adalah salah satu jenis kemampuan dari makhluk hidup untuk bertahan hidup. Lebih tepatnya apa yang akan kita bahas adalah hubungan khusus yang digunakan makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup. Ada beberapa hal yang bisa dikatakan harus kita pahami terlebih dahulu mengenai hubungan tersebut, seperti
Simbiosis Parasitisme
Sebelum kita membahas lebih jauh maka sebaiknya kita memahami terlebih dahulu mengenai simbiosis itu sendiri. Pada dasarnya simbiosis adalah sebuah perilaku dari makhluk hidup yang bisa dikategorikan dari beberapa jenis adaptasi yang dapat ditemukan. Simbiosis sendiri dapat diartikan hidup bersama, dari pengertian tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa simbiosis ini terjadi akibat adanya hubungan khusus antar dua jenis makhluk hidup yang berbeda.
Untuk setiap makhluk hidup yang terlibat dalam hubungan simbiosis ini disebut sebagai simbion. Simbiosis ini sendiri bisa dikatakan cukup unik dan menarik. Karena setiap simbion yang berhubungan dalam hubungan simbiosis memiliki tingkatan berbeda –beda. Setiap simbion mampu bergantung sepenuhnya dari hubungan simbiosis tersebut atau yang biasa disebut sebagai obligat. Namun, ada juga beberapa simbion yang tidak sepenuhnya menggantungkan hidup mereka dari hubungan simbiosis tersebut atau yang bisa disebut juga sebagai opsional.
Ada beberapa jenis simbiosis yang dapat kita temukan di muka bumi ini. Salah satu jenis simbiosis ini adalah simbiosis parasitisme. Jenis simbiosis ini merupakan salah satu jenis simbiosis yang cukup merugikan. Hal tersebut dikarenakan dalam prosesnya hubungan simbiosis tersebut hanya menguntungkan salah satu pihak saja.
Sedangkan pihak lain akan mengalami kerugian atau bahkan tidak mendapatkan apa-apa. Dalam simbiosis ini dapat terjadi hubungan ektosimbiosis yang mana parasait tersebut akan hidup di luar tubuh dari inangnya. Namun, ada juga yang dapat berperilaku seperti endosimbiosis yang mana parasit akan hidup di dalam sel tubuh dari inang. Sel yang menjadi inang ini sendiri dapat berasal dari jaringan tumbuhan maupun jaringan hewan.
Simbiosis parasitisme ini sendiri akan berakibat terhadap berkurangnya asupan nutrisi yang diterima oleh inang. Meskipun masih terdapat nutrisi yang diterima oleh tumbuhan inang, tapi jumlahnya akan jauh lebih berkurang dari yang secara normal dapat di dapatkan. Salah satu hal yang cukup menarik adalah, setiap parasit yang hidup di dalam tubuh inang, memiliki kemampuan reproduksi yang cukup cepat. Bahkan tak sedikit dari beberapa jenis simbisos parasitisme yang berujung dengan kematian dari si inang itu sendiri. Pada kasus tersebut kadang parasit akan melepaskan diri dari tubuh inang, untuk kemudian mencari inang baru untuk melanjutkan siklus mereka.
Jenis – jenis Simbiosis Parasitisme
Dalam dunia pendidikan sendiri jenis-jenis dari simbiosis parasitisme bisa dikatakan sangat beragam. Jika kita liat dari baik dari perilaku maupun proses terjadinya simbiosis tersebut kita dapat menemukan beberapa jenis simbiosis parasitisme yang berbeda-beda. beberapa jenis simbiosis tersebut adalah
- Hyperparasitism
Jenis simbiosis yang satu ini bisa dikatakan cukup unik dan menarik. Hal tersebut dikarenakan simbiosis ini terjadi di dalam tubuh parasit itu sendiri. Hubungan ini terjadi ketika sebuah parasit hidup di dalam tubuh parasit lain. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa parasit yang menjadi inang dapat sepenuhnya di kontrol oleh parasit yang hidup di dalam tubuhnya.
- Social parasitism
Jenis simbiosis parasisme yang satu ini dilakukan dengan memanfaatkan hubungan sosial yang terjadi dalam sebuah struktur kehidupan makhluk hidup lain. Biasanya beberapa jenis makhluk hidup akan memiliki bentuk tubuh yang bisa dikatakan cukup menyerupai makhluk hidup lain. Dari bentuknya yang serupa inilah kemudian akan akan memanfaatkan perilaku makhluk hidup yang dia tiru untuk memanfaatkan keuntungan secara penuh.
- Brood parasitism
Jenis hubungan yang satu ini bisa terjadi ketika sebuah makhluk hidup yang membesarkan makhluk hidup lain secara penuh. Beberapa jenis makhluk hidup terkadang meletakan generasi penerus mereka di tempat hewan lain untuk dibesarkan oleh makhluk hidup tersebut. Beberapa jenis burung terkadang masih melakukan jenis simbiosis yang satu ini. Dimana seekor borong membesarkan jenis burung lain yang tidak berhubungan sama sekali.
- Kleptoparasitism
Seperti yang telah disebutkan namanya bahwa jenis parasitisme yang satu ini dilakukan dengan mencuri makanan yang dikumpulkan oleh individu lain. Dalam hal ini jenis simbiosis parasisme yang satu ini merupakan salah satu jenis simbiosis yang cukup sering diketemukan.
- Sexual parasitism
Jenis parasitisme yang satu ini dapat kita temukan pada beberapa jenis hewan. proses parasitisme yang satu ini terjadi ketika salah satu lawan jenis menempel pada pasanganya secara penuh. Dimana pasangan tersebut tidak memberikan keuntungan apa-apa, selain dalam hal reproduksi.
- Adelphoparasitism
Hubungan parasitme ini terjadi dalam satu jenis yang sama. Pada masalah ini biasanya hewan dalam jenis yang sama akan memanfaatkan perilaku dari jenis yang sama pula.
Contoh – Contoh Simbiosis Parasitisme
Pada kehidupan sehari-hari secara normal kita dapat menemukan beberapa contoh jenis simbiosis parasitisme. Beberapa contoh jenis simbiosis parasitime yang dapat kita temukan adalah
- Hubungan antara tumbuhan benalu dengan inangnya
- Hubungan antara cacing pita yang tinggal dalam organ pencernaan manusia, dan mengambil nutrisi secara langsung dari tubuh inangnya.
- Tumbuhan tali putri yang memanfaatkan tumbuhan lain untuk mendapatkan asupan nutrisi
- Hubungan antara kutu dengan inangnya.
- Raflesia arnoldi yang hidup dan berkembang dalam akar inangnya untuk dapat menyuplai kebutuhan nutrisi.
- Hubungan lalat buah dengan beberapa jenis buah-buahan sebagai tempat tinggal telur dan larva mereka.
- Ant Mimicry merupakan sebuah simbiosis parasitisme dimana hewan parasit akan memiliki bentuk yang sama dengan semut dan memanfaatkan bentuk mereka untuk mencuri makanan dari koloni semut.
Itulah tadi beberapa penjelasan lengkap mengenai simbiosis parasitisme yang dapat kita temukan. Dari beberapa jenis simbiosis yang mungkin dapat kita temukan jenis simbiosis yang satu ini bisa dikatakan cukup berbahaya dan sangat merugikan. Pada beberapa jenis hubungan simbiosis parasiteme dapat mengakibatkan kematian pada inangnya sendiri karena kemampuan untuk bertahan hidup sangat kecil. Semoga informasi tadi bermanfaat