Sponsors Link

2 Macam Sifat Materi Kimia dan Contohnya

Sponsors Link

Kimia adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang materi, energi dan interaksi yang terjadi diantara keduanya. Seperti yang telah kamu ketahui, materi adalah segala sesuatu yang menempati suatu ruang dan memiliki massa dan volume. Bisa diartikan seluruh zat yang ada di muka bumi ini yang bisa kamu lihat, raba, rasa dan dengar serta bisa kamu cium baunya adalah sebuah materi.

Setiap materi pasti memiliki sifat-sifat tertentu. Kamu dapat mengenali suatu materi atau zat bisa jadi dari sifat-sifat yang dibawanya. Misalkan, ketika kamu melihat ada suatu serbuk berwarna hitam didalam sebuah gelas. Karena penasaran kamu lalu mengambil serbuk tersebut seujung jari dan mencicipinya. Dari sana akhirnya kamu tahu kalau serbuk itu adalah serbuk kopi. Rasa pahit yang dibawa oleh serbuk kopi adalah salah satu cara yang bisa membuat kamu mengidentifikasi suatu materi.

Sifat-sifat materi dapat dibedakan berdasarkan jumlah materi dan perubahan materi tersebut. Mari kita bahas satu persatu sifat materi tersebut.

1. Sifat Materi Berdasarkan Jumlah Materi

Sifat materi ada yang dipengaruhi oleh jumlah materi. Jumlah materi disini maksudnya adalah banyak dan ukuran dari materi tersebut. Berdasarkan jumlah materi, sifat materi dapat kalian bedakan menjadi dua, yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif.

  • Sifat Ekstensif

Sifat ekstensif dapat diartikan sebagai sifat materi yang bergantung pada jumlah dari materi tersebut. Sebagai contohnya, bila kamu menemukan dua buah bola besi dengan jenis yang sama namun memiliki ukuran yang berbeda. Hal pertama yang bisa kamu amati dari kedua bola besi tersebut adalah, bola tersebut memiliki volume yang berbeda, yang satu besar dan yang satu kecil.

Kemudian ketika kamu mengangkat satu persatu bola tersebut, tentunya kamu akan bisa menarik satu kesimpulan bahwa bola besi yang kecil lebih ringan daripada bola besi yang besar. Atau, massa dari bola besi yang kecil lebih ringan daripada massa bola besi yang besar. Ukuran volume dan massa inilah yang dinamakan sebagai sifat ekstensif. Besar kecilnya suatu benda mempengaruhi ukuran dari volume dan massanya.

  • Sifat Intensif

Sifat intensif adalah kebalikan dari sifat ekstensif. Bagaimana contohnya? Kita kembali kepada kedua bola besi tadi. Bola yang besar dan bola besi yang kecil. Kedua bola ini sama-sama terbuat dari besi, hanya berbeda ukurannya saja. Kamu mengukur volume kedua bola besi tersebut dengan cara menenggelamkannya kedalam air di sebuah gelas, lalu dicatat berapa kenaikan volumenya. Lalu kamu mengukur berat masing-masing bola tersebut.

Dari hasil pengukuran volume dan berat tersebut, lalu kamu mencari suatu nilai yang dinamakan massa jenis. Dengan cara membagi massa dengan volumenya, sehingga kamu akan menemukan satu nilai yang sama. Nilai massa jenis suatu benda tidak akan berubah hanya karena ukurannya diperbesar atau diperkecil.

Contoh lainnya adalah massa jenis air. Berapun volume dan massanya yang tertimbang, massa jenis air murni tetap akan sama yaitu 1000 kg/m3. Beberapa sifat intensif lainnya adalah, warna, titik didih, bau, rasa dan lain sebagainya.

2. Sifat Materi Berdasarkan Perubahan Materi

Selain pengelompokan berdasarkan jumlah materi, kamu juga bisa mengelompokan sifat materi berdasarkan perubahan materi tersebut. Dalam pengelompokan ini kamu akan mengenal dua sifat materi, yaitu sifat fisis dan sifat kimia. Ayo kita bahas satu persatu.

  • Sifat Fisis

Sifat fisis adalah sifat materi berdasarkan perubahan materi yang dapat diukur atau diamati tanpa mengubah sifat kimia suatu materi. Sifat fisis bisa juga diartikan sebagai sifat materi yang tidak berhubungan dengan pembentukan materi yang baru.

Contoh dari sifat fisis bisa dilihat berdasarkan pada sifat ekstensif suatu materi yaitu massa dan volume. Dan bila dilihat dari sifat intensifnya adalah titik didih, titik lebur, massa jenis, warna, rasa, bau dan lain sebagainya.

  • Sifat Kimia

Sifat kimia adalah sifat materi berdasarkan perubahan materi yang perlu diamati perubahannya, karena perubahannya akan semakin jelas selama terjadi reaksi kimia. Sifat kimia adalah semua sifat yang berhubungan dengan interaksi yang terjadi antar materi. Contoh dari sifat kimia adalah proses pembakaran kayu, berkaratnya besi dan pembusukan yang terjadi karena mikrobakteri.

Mengapa Harus Belajar Kimia?

Ada banyak alasan mengapa kamu harus belajar kimia. Ilmu kimia berasal dari cara manusia dalam memahami fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Karena bahan-bahan kimia dan segala prosesnya ada disekitar kita. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia akan bersinggungan dengan ilmu kimia.

Dalam makanan yang kamu makan ada ilmu kimia yang digunakan, bagaimana terjadinya transfer panas dari api, ke wajan, lalu ke makanan yang dimasak. Dalam ilmu kesehatan ada juga penerapan kimia. Dalam obat-obatan, dalam cairan pembersih, dalam deterjen yang biasa kamu gunakan untuk mencuci juga menggunakan ilmu kimia dalam mengurangi tegangan permukaan. Bahkan dalam diri kamu sendiri ada proses pencernaan makanan yang menggunakan senyawa kimia.

Bahkan hampir semua ilmu bisa digabungkan dengan ilmu kimia. Kamu akan menemukan ada beberapa cabang dalam ilmu kimia yang merupakan penggabungan ilmu kimia dengan ilmu-ilmu lainnya. Karena pentingnya ilmu kimia, maka kimia di namakan ibu dari seluruh ilmu pengetahuan yang ada.

Manfaat dari mempelajari ilmu kimia adalah membuat kamu lebih memahami apa yang terjadi terhadap dunia sekitar dan berbagai proses yang terjadi di dalamnya. Dengan belajar ilmu kimia, kamu dapat mengubah sesuatu menjadi produk lain yang lebih berguna dalam kehidupan manusia. Berbagai manfaat yang bisa kamu dapat dari belajar kimia adalah:

  1. Memahami proses alam yang terjadi di sekitar kamu. Banyak fenomena alam yang terjelaskan dengan adanya ilmu kimia. Bagaimana tumbuhan berfotosintesis, bagaimana besi bisa berkarat, atau mengapa air laut bisa menjadi garam. Semua bisa kamu temui jawabannya dalam ilmu kimia.
  2. Dapat memahami kegunaan bahan-bahan kimia, dan paham bagaimana menanganinya. Banyak bahan kimia yang ada disekitar kamu. Dengan memahami fungsi dan kegunaannya, kamu dapat memanfaatkannya dengan lebih optimal. Kamu juga bisa lebih waspada terhadap bahan-bahan yang berbahaya.
  3. Melatih rasa ingin tahu. Karena akan banyak hal-hal baru yang akan kamu ketahui dengan semakin mendalami ilmu kimia, sehingga kamu dituntut untuk selalu ingin tahu.

Semoga dengan membaca artikel ini menambah ilmu dan pengetahuan kamu dalam mendalami ilmu kimia. Salam sukses selalu.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Kimia