Sponsors Link

Senyawa Hidrokarbon – Jenis – Sifat dan Tata Namanya

Sponsors Link

Senyawa hidrokarbon adalah salah satu dari sumber daya alam di Pulau Kalimantan dan beberapa pulau lainnya yang sangat penting untuk bumi serta berguna bagi kehidupan manusia.

Sekarang ini dari mulai energi listrik dunia sampai energi panas yang berasal dari pembakaran memang melibatkan senyawa hidrokarbon tersebut.

Karena senyawa ini sangat penting, maka keberadaannya harus selalu dijaga agar keseimbangan alam juga bisa terjaga dengan baik.

Pengertian Senyawa Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon merupakan penyusun utama fraksi minyak bumi serta gas alam. Bahan ini biasanya ditemukan dalam proses pertambangan serta bisa juga diolah dari permukaan bumi.

Minyak bumi sendiri adalah campuran dari hidrokarbon cair, sementara gas alam terdiri dari senyawa metana. Fosil yang sudah terpendam di dalam tanah menjadi sumber utama dari hidrokarbon di dalam tanah.

Fosil yang sudah melewati banyak proses atau fase organik membuatnya membentuk molekul yang lebih kompleks serta bervariasi yang dinamakan dengan hidrokarbon. Agar bisa membentuk senyawa hidrokarbon di dalam tanah, maka fosil fosil ini mengalami aktivitas biologis serta penataan ulang reaksi kimia.

Sementara dalam proses pengambilannya, hidrokarbon sendiri sudah melewati banyak proses panjang sampai akhirnya membentuk senyawa hidrokarbon yang dikehendaki.

Hasil tambang berbentuk bahan mentah kemudian akan melewati proses distilasi sehingga beberapa fraksinya akan terpisah berdasarkan titik didihkan. Sesudah itu, minyak mentah bisa disintesis memakai bahan itu.

Jenis Senyawa Hidrokarbon

Pada dasarnya, senyawa hidrokarbon bisa diklasifikasikan menjadi 2 jenis besar yakni senyawa hidrokarbon alifatik dan juga hidrokarbon aromatik. Berdasarkan dari jenis dan juga cara atom karbon ini saling berikatan, maka hidrokarbon bisa dibagi menjadi 3 jenis yakni alkana, alkena alkuna.

1. Alkana

Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang masuk pada golongan senyawa alifatik. Ini dikatakan sebagai hidrokarbon jenis karena di alkana tidak ada ikatan rangkap di antara atom karbon, sehingga jumlah dari atom sangat banyak atau disebut dengan jenuh.

Senyawa alkana yang paling sederhana adalah metana [CH4]. Senyawa ini adalah atom karbon yang mengikat 4 hidrogen secara ikatan kovalen. Pada hidrokarbon, alkana ini menggunakan ikatan yang seluruhnya adalah ikatan dengan hibridasi molekul sp3, sehingga masing masing atom karbon akan mengikat 4 atom lain yang ada di sekitarnya.

Senyawa alkana banyak digunakan untuk bahan bakar dan bahan baku industri seperti contohnya petrokimia. Penamaan senyawa alkana tersebut mempunyai akhiran –ana yang memperlihatkan jika ini adalah alkana.

2. Alkena

Alkena adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap dua. Ini dinamakan dengan hidrokarbon tak jenuh sebab ada ikatan rangkap dua yang berarti alkena mengandung hidrogen lebih sedikit jika dibandingkan dengan alkana. Ikatan rangkap dua ini bisa terjadi antara atom karbon dengan atom karbon yang lainnya.

Alkena memakai ikatan dengan arti hibridasi orbital sp2 yang mengartikan atom karbon bisa mengikat atom lain dengan ikatan rangkap. Ini mengakibatkan atom tersebut hanya bisa mengikat 3 jenis atom lainnya yang ada di sekelilingnya.

Senyawa alkena umumnya dipakai untuk bahan polimer seperti bahan mentah pada pembuatan plastik dan juga peralatan lain. Penamaan senyawa alkena mempunyai aturan yang sama seperti alkana, namun pada akhiran nama diubah menjadi -ena yang menandakan jika senyawa itu adalah hidrokarbon alkena.

3. Alkuna

Alkuna juga menjadi senyawa hidrokarbon tak jenuh yang punya ikatan dengan rangkap tiga. Ini menandakan alkuna mengandung atom hidrogen lebih sedikit dalam jumlah atom karbon yang sama seperti alkena atau alkana.

Ikatan pada alkuna ini terjadi karena hibridasi orbital secara sp, sehingga bisa membentuk ikatan rangkap tiga antara atom karbon. Pada saat atom karbon membentuk ikatan rangkap tiga, maka hanya mempunyai satu orbital kosong agar berikatan dengan atom lain yang ada di sekelilingnya.

Senyawa alkana banyak digunakan untuk gas karbit yang berguna untuk banyak hal. Penamaan senyawa alkuna juga sama seperti alkena dan alkana, namun untuk akhiran nama diganti dengan –una yang menandakan jika senyawa tersebut punya ikatan rangkap tiga. 

Sifat Senyawa Hidrokarbon

Karena struktur senyawa molekul berbeda, maka untuk rumus empiris antara hidrokarbon juga berbeda. Jumlah karbon yang diikat untuk alkena dan juga alkuna tentunya lebih sedikit karena atom karbon berikatan rangkap.

Kemampuan hidrokarbon untuk berikatan dengan diri sendiri dinamakan dengan katenasi dan mengakibatkan hidrokarbon dapat membentuk senyawa yang jauh lebih kompleks seperti sikloheksana atau benzena. Kemampuan ini terjadi karena karakteristik ikatan antara atom karbon bersifat non polar.

Sama seperti teori ikatan valensi, atom karbon harus bisa memenuhi aturan 4 hidrogen yakni jumlah atom maksimum yang bisa berikatan dengan karbon sebab karbon memiliki 4 elektron valensi. Jika dilihat dari elektron valensi, maka karbon memiliki 4 elektron yang dapat membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.

Hidrokarbon ini memiliki sifat hidrofobik seperti contohnya lipid. Beberapa hidrokarbon sudah ada di tata surya dengan jumlah yang melimpah. Pada danau terdapat metana dan etana cair yang sudah ditemukan pada titan, satelit alam terbesar Saturnus yakni salah satu planet yang mengelilingi bumi seperti yang sudah dinyatakan Misi Cassini Huygens.

Sumber Senyawa Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon adalah golongan senyawa yang memang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Indonesia sendiri menghasilkan minyak bumi dengan nilai ekonomi tinggi yang kemudian diolah menjadi bahan bakar untuk motor, aspal dan juga minyak pelumas.

Sedangkan sebagai bahan pencemar udara, hidrokarbon bisa bersumber dari proses industri yang diemisikan ke udara serta sumber fitokimia dari ozon. Hidrokarbon adalah polutan primer sebab dilepaskan ke udara secara langsung. Kegiatan industri juga menyebabkan cemaran berbentuk hidrokarbon seperti industri resin, plastik, zat warna, pigmen, pestisida dan juga pemrosesan karet.

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon

Tata nama senyawa hidrokarbon sendiri terdiri tiga yakni alkana, alkena dan juga alkuna.

Alkana

Tata nama senyawa alkana mempunyai akhiran –ana dan berikut adalah tata nama alkana secara IUPAC lengkap dengan rumus strukturnya:

  • Metana: Rumus molekul CH4 dan rumus struktur CH4.
  • Etana: Rumus molekul C2H6 dan rumus struktur CH3 – CH3.
  • Propana: Rumus molekul C3HS dan rumus struktur CH3 – CH2 – CH3.
  • Butana: Rumus molekul C4H10 dan rumus struktur CH3 – CH2 – CH2 – CH3.
  • Pentana: Rumus molekul C5H12 dan rumus struktur CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3.

Alkena

Tata nama senyaa alkena aturannya sama dengan alkana, akan tetapi pada akhiran diubah menjadi –ena dan berikut adalah tata nama alkena sesuai aturan IUPAC:

  • Etana: Rumus molekul C2H4 dan rumus struktur CH3 = CH3.
  • Propena: Rumus molekul C3H6 dan rumus struktur CH3 = CH – CH3.
  • 1 – Butena: Rumus molekul C4H8 dan rumus struktur CH3 = CH – CH2 – CH3.
  • 1 – Pentena: Rumus molekul C5H10 dan rumus struktur CH3 = CH – CH2 – CH2 – CH3.

Alkuna

Untuk tata nama senyawa alkuna sama seperti alkena dan alkana, namun akhirnya nama diganti dengan –una dan berikut adalah tata nama senyawa alkuna berdasarkan aturan IUPAC:

  • Etuna: Rumus molekul C2H2 dan rumus struktur CH CH.
  • Propuna: Rumus molekul C3H4 dan rumus struktur CH C – CH3.
  • 1 Butana: Rumus molekul C4H6 dan rumus struktur CH C – CH2 – CH3.
Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Kimia