Sponsors Link

Sedimentasi: Pengertian – Penyebab dan Jenisnya

Sponsors Link

Sedimentasi merupakan proses pengendapan material batuan yang dibawa sebuah tenaga seperti angin atau air. Nantinya setelah batuan terkikis, maka hasil dari pengikisan tersebut akan hanyut terbawa air danau dan sungai yang kemudian bermuara ke laut.

Ketika sebuah kekuatan pengangkut mulai berkurang atau semakin lemah, maka material hasil dari pengikisan tersebut akan mengendap yang bisa terjadi di danau, sungai atau laut.

Pengertian Sedimentasi

Sedimentasi merupakan proses pemisahan antara campuran padatan dan cairan atau slurry menjadi cairan bening dan sludge yakni slurry yang jauh lebih pekat dalam hal konsentrasinya. Sedimentasi merupakan peristiwa berpisahnya suspensi secara mekanik menjadi 2 bagian yakni slurry serta supernatant.

Slurry merupakan bagian yang memiliki konsentrasi partikel terbesar dan supernatant merupakan bagian cairan bening pada suhu yang sama untuk mencegah pergeseran fluida akibat konveksi.

Proses tersebut akan menggunakan proses gravitasi yakni dengan caa mendiamkan suspensi sampai membentuk endapan terpisah dari yang bening. Pemisahan tersebut bisa terjadi akibat gaya gravitasi pada butiran tersebut.

Faktor Penyebab Sedimentasi

Sedimentasi atau pengedapan merupakan proses alam yang terjadi berulang ulang. Sesudah sekian lama, sedimentasi akan menghasilkan banyak bentukan dan ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sedimentasi terbentuk, seperti:

  • Terdapat material seperti tanah, pasir atau debu yang kemudian akan menjadi bahan mengendap.
  • Ada lingkungan pengendapan yang sesuai untuk darat, laut serta transisi.
  • Terjadi pengangkutan sumber material atau transportasi oleh air, es dan angin.
  • Pengendapan yang berlangsung akibat gaya berat material sedimen yang kemudian memaksa volume lapisan sedimen semakin berkurang.
  • Lithifikasi adalah akibat dari kompaksi yang terjadi terus menerus dan semakin lama membuat sedimen mengeras.

Proses Terjadinya Sedimentasi

Sedimentasi adalah sebuah proses yang terjadi karena banyak faktor luar. Beberapa faktor tersebut adalah erosi, angkutan atau transportasi, pengendapan atau deposition serta compaction atau pemadatan.

Jika dilihat secara umum, proses sedimentasi bisa dibedakan menjadi dua jenis yakni proses sedimentasi geologis serta sedimentasi yang dipercepat.

  • Proses Sedimentasi Secara Biologis

Proses sedimentasi secara geologis adalah proses erosi tanah yang terjadi secara normal. Ini mengartikan jika proses pengendapan berlangsung masih pada batasan atau masih pada keseimbangan alam dari proses agradasi serta degradasi di perataan kulit muka buka karena adanya pelapukan.

  • Proses Sedimentasi yang Dipercepat

Proses sedimentasi yang dipercepat adalah proses sedimentasi yang terjadi dalam waktu singkat. Proses sedimentasi ini menyimpang serta beda dari proses sedimentasi secara biologis.

Untuk proses sedimentasi yang dipercepat ini bisa berdampak buruk seperti menjadi penyebab tanah tidak subur, bersifat merusak atau merugikan serta mengganggu keseimbangan pada alam. Proses sedimentasi dipercepat ini umumnya terjadi karena ulah manusia ketika mengolah tanah.

Kesalahan ketika mengolah tanah kemudian menyebabkan erosi tanah terjadi serta tingkat sedimentasi tinggi. Hasil dari sedimentasi tersebut nantinya berbentuk batuan breksi serta batuan konglomerat yang mengendap tidak jauh dari sumbernya.

Jenis Sedimentasi

Sedimentasi terdiri dari beberapa jenis yakni sedimen fluvial, sedimen limnis dan juga sedimen marin serta beberapa jenis sedimen lainnya.

1. Sedimen Fluvial

Jenis sedimentasi ini merupakan proses pengendapan hasil erosi di sungai yang kemudian membentuk sedimen fluvial yang menjadi salah satu faktor penghambat persebaran flora dan fauna. Hasil dari pengendapan pada sungai tersebut umumnya berbentuk pasir, batu giling, lumpur dan kerikil yang menutupi air sungai.

Sedimen fluvial tersebut umumnya akan digunakan sebagai bahan bangunan atau untuk aspal jalan. Banyak penduduk yang mempunyai mata pencaharian sebagai pengumpul kerikil, pasir atau batu dari hasil sedimen fluvial ini karena memiliki nilai jual.

2. Sedimen Limnis

Sedimen limnis merupakan salah satu jenis sedimen yang mengendap hasil dari erosi yang terjadi di danau kemudian membentuk sedimen limnis tersebut. Hasil dari pengendapan danau ini nantinya akan berbentuk delta, pasir, batu kerikil serta lumpur.

3. Sedimen Marin

Sedimen marin merupakan pengendapan hasil dari erosi yang banyak terjadi di laut. Pengendapan hasil dari erosi di laut ini nantinya akan membentuk sedimen marin. Salah satu bentuk dari sedimen marin adalah gumuk pasir atau sand dunes.

Gumuk pasir tersebut berasal dari pasir yang terangkat ke udara ketika ombak di pantai terpecah. Kemudian, pasir akan terbawa angin ke arah darah kemudian mengendap dan membentuk timbunan pasir.

4. Sedimentasi Aeris

Sedimentasi aeris adalah jenis sedimentasi yang pemindahan materialnya dibantu dengan kekuatan angin. Angin nantinya akan membawa beberapa material yang kemudian jatuh dan terjadi secara berulang sehingga muncul beberapa bentukan tertentu. Sedangkan jenis material yang dibawa biasanya berbentuk tanah pasir.

5. Sedimentasi Gletser

Sedimentasi gletser adalah sedimentasi yang pengangkutan mterialnya dilakukan kekuatan es atau gletser. Sedimentasi yang juga disebut dengan glasial ini terjadi akibat moraine yakni pasir, kerikil, pasir dan beberapa materi lain yang terbawa es atau gletser dan kemudian mengendap.

Dampak Sedimentasi

Ada cukup banyak dampak yang bisa terjadi akibat sedimentasi. Beberapa dampak tersebut diantaranya adalah:

1. Delta

Dampak pertama dari sedimentasi adalah terbentuknya delta. Delta ini bisa terbentuk pada muara sungai dengan laut yang dangkal dimana aliran sungai akan membawa banyak bahan dari endapan.

Daerah delta umumnya sangat subur dan dari bentuk fisiknya, delta bisa memiliki bentuk seperti busur segitiga, kaki burung serta kapak. Lahan delta ini biasanya digunakan untuk peternakan, pertanian serta perikanan.

2. Tanggul Alam

Tanggul alam bisa terbentuk pada tepi sungai karena timbunan material yang terbawa oleh banjir. Material ini akan diendapkan pada kanan dan kiri sungai yang kemudian akan semakin tinggi dengan bentuk seperti tanggul.

3, Meander

Meander merupakan beberapa kelokan alur sunga yang bisa terbentuk akibat proses pengikisan serta pengendapan di bagian dalam atau luar lekukan sungai. Di bagian sungai dengan aliran deras akan terjadi sebuah pengikisan. Sedangkan di bagian sungai dengan aliran yang lambat akan terjadi pengendapan. Proses tersebut terjadi terus menerus hingga akhirnya meander bisa terbentuk.

4. Danau Tapal Kuda atau Oxbow Lake

Danau tapal kuda atau oxbow lake bisa terbentuk karena proses sedimentasi yang terjadi secara terus menerus pada meander sungai. Akibat dari proses pengendapan tersebut, material sedimen nantinya akan memotong alur sungai sehingga membuatnya menjadi lurus. Cekungan alur sungai yang terpotong tersebut, nantinya akan membentuk genangan air yang kemudian akan menjadi danau.

5. Gumuk Pasir

Gumuk pasir bisa terbentuk dari hasil pengendapan yang disebabkan angin. Tiupan angin yang kuat di gurun atau pantai nantinya akan membentuk gumuk pasir. Gumuk pasir tersebut ada di sepanjang pantai barat Belanda yang kemudian dijadikan tanggul laut negara itu dan pada pantai Parangtritis Yogyakarta. Sedimentasi tersebut kemudian akan terlihat sangat indah sehingga sering dijadikan sebagai objek wisata.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Geografi