Sponsors Link

Rantai Makanan Ekosistem Hutan

Sponsors Link

Hutan merupakan sebuah area yang ditumbuhi pepohonan hijau dan lebat. Hutan juga memegang kendali dalam pengaturan dan menjaga kesehatan bumi dan menjadi indikator planet yang kita tinggali ini sehat atau tidak. Sumber utama oksigen di bumi. Oleh karena itu hutan dikenal dengan sebutan “ paru-paru bumi”. Selain sebagai paru bumi (sumber oksigen), hutan pun memiliki beberapa fungsi diantaranya:

  • Sarana hidrologis. Pepohonan yang berada di hutan mampu menyimpan air hujan di dalam tanah dan mengalirkannya ke sungai atau danau. Sehingga pada musim kemarau masih terdapat air.
  • Pengunci tanah. Maksud dari ekosistem hutan mampu sebagai pengunci tanah adalah pohon dalam hutan mampu mencegah tanah longsor atau erosi.
  • Habitat dan perkembangbiakan flora dan fauna. Hutan merupakan habitat atau tempat hidup bagi sebagian besar flora dan fauna atau bisa dikatakan rumah bagi mereka. Tempat cikal bakal flora fauna untuk hidup dan berkembang, tempat perkembangbiakan atau produksi embrio.
  • Sumber makanan bagi manusia. Beberpapepohonan buahnya dapat dikonsumsi langsung dan beberapa pula bisa dijadikan bahan baku makanan untuk diolah menjadi makanan. Hutan kaya akan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk tumbuh subur.
  • Mengurangi polusi yang ada di udara. Hutan mampu menetralkan udara yang tercemar atau berpolusi. Udara di hutan menjadi segar karena karbondioksida di udara mampu diubah jadi oksigen, sehingga udara di hutan menjadi lebih segar ketika kita berada di hutan.

Itulah fungsi hutan yang bisa kita ketahui. Sebenarnya masih banyak lagi fungsi hutan yang kalian bisa rasakan akan keberadaan hutan, coba apalagi?.

Hutan merupakan ekosistem darat alami yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan ekosistem darat lainnya. di dalamnya terdapat pola hubungan yang kompleks antara  lingkungan dan organisme. Termasuk di dalamnya pola susunan rantai makanan dan aliran energi makhluk hidup di dalamnya.

Sebelum membahas contoh rantai makanan pada ekosistem hutan alangkah baiknya kita mengetahui ciri ekosistem hutan tersebut (khususnya di daerah tropis seperti negara kita Indonesia):

  • Mempunyai Pohon Tinggi dan Berdaun Lebat. Sinar matahari di negara tropis ada sepanjang tahun sehingga pepohonan mampu tumbuh dengan maksimal dengan batang yang tinggi,daun yang lebat yang mampu membentuk berbagai tingkatan kanopi.
  • Kelembapan udara tinggi. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dan air yang melimpah, juga banyaknya uapair yang berasal dari evaporasi dedaunan yang berada dihutan yang menguap ke atmosfer.
  • Vegetasi tanaman berlapis. Pepohonan di hutan memiliki ketinggian yang berbeda-beda namun tidak dapat menemukan celah kosong. memiliki variasi ketinggian mulai dari strata A sampai E.
  • Sinar matahari tidak tembus sampai dasar hutan. Struktur pepohonan yang berlapis menyebabkan sinar matahari sulit menembus dasar hutan. Sehingga tanah di dlaam hutan menjadi sangat lembap dan banyak ditumbuhi lumut dan jamur.
  • Daya regenerasi tinggi. Kerusakan pepohonan akibat angin atau badai bukan ulah manusia mampu ditanggulangi kerusakannya dengan mudahnya tumbuh semak karena matahari, unsur hara tanah melimpah dan anakan pohon tersebar yang akan menjadikan generasipohon yang baru.
  • Keanekaragaman  flora dan fauna tinggi. Tempat yang nyaman bagi flora dan fauna karena makanan melimpah ruah dan teduh.

rantai makanan ekosistem hutanEkosistem hutan tropis yang kaya akan keberadaan fora dan fauna menyebabkan rantai makanan atau peristiwa makan dimakan antar komponen biotik sangat beragam pula. Dibawah ini terdapat 15 contoh rantai makanan yang mengalirkan energi biokimia dari organisme ke organisme lainnya yang berada di hutan:

  1. Energi matahari – tumbuhan – tikus – ular – elang – pengurai/dekomposer
  2. Energi matahari – rumput – kelinci – serigala – pengurai/dekomposer
  3. Energi matahari – tumbuhan buah – monyet – ular phiton – pengurai/dekomposer
  4. Energi matahari – rumput – kambing – harimau – pengurai/dekomposer
  5. Energi matahari – Rumput – belalang – katak – ular – jamur
  6. Energi matahari – tumbuhan – rusa – harimau – pengurai/dekomposer
  7. Energi matahari – tumbuhan – rusa – singa – pengurai/dekomposer
  8. Energi matahari – tumbuhan – zebra – singa – pengurai/dekomposer
  9. Energi matahari – tumbuhan – zebra – macan – pengurai/dekomposer
  10. Energi matahari – tumbuhan – panda – harimau – pengurai/dekomposer
  11. Energi matahari – tumbuhan – rusa – serigala – pengurai/dekomposer
  12. Energi matahari – tumbuhan – rusa – ular phyton – pengurai/dekomposer
  13. Energi matahari – tumbuhan – ayam hutan – ular pyton – pengurai/dekomposer
  14. Energi matahari – tumbuhan – babi hutan – harimau – pengurai/dekomposer
  15. Energi matahari – tumbuhan – kancil – harimau – pengurai/dekomposer

Peranan komponen biotik dalam ekosistem hutan yaitu ada yang bertindak sebagai produsen dan konsumen. Berikut tingkatan rantai makanan dan contoh pengelompokan hewan ataupun tumbuhan yang menempati tingkatan tersebut

  1. Produsen

Produsen dalam rantai makanan merupakan komponen organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri tanpa bergantung organisme lain yang dikenal dengan organisme autotrof. Makanan dihasilkan dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis. Organisme yang termasuk kedalam golongan produsen adalah rumput dan tumbuhan hijau yang disukai hewan herbivora. Populasi pada tingkat produsen cukup melimpah karena mereka merupakan sumber utama energi makanan untuk makhluk hidup lain bertahan hidup.

  1. Konsumen I

Tingkat tropik kedua yaitu pemakan produsen tingkat pertama. Konsumen tingkat pertama merupakan herbivora atau pemakan tumbuhan. Pada ekosistem hutan yang merupakan tipe konsumen tingkat I yaitu Tikus, kelinci, monyet, kambing, belalang, rusa, zebra, panda, ayam hutan, babi hutan, kancil

  1. Konsumen II

Orgnisme tingkat tropik ketiga yaitu pemakan konsumen tingkat ke dua.  Biasanya tergolong karnivora atau pemakan daging. Pengelompokan hewan yang menempati ekosistem hutan dengan tipe konsumen tingkat II yaitu Ular, serigala, phyton, harimau/macan, singa. Populasi ini lebih sedikit dibandingkan dengan hewan konsumen tingkat I.

  1. Konsumen III

Orgnisme tingkat tropik ketiga yaitu pemakan konsumen tingkat ke tiga. Pada ekosistem hutan yang merupakan tipe konsumen tingkat III biasanya karnivora besar seperti elang dan predator lainnya.

  1. Pengurai atau Dekomposer

Pengurai merupakan konsumen akhir yang mampu menguraikan senyawa organik yang mati. Pada ekosistem hutan yang merupakan tipe pengurai yaitu  bakteri, jamur dan berbagai jenis cacing. Ketiganya termasuk kedalam mikroba yang dapat bekerja pada makhluk hidup yang mati, sehingga energi mampu di kembalikan ke lingkungan berupa nutrisi yang mampu menyuburkan tanah dan karbondioksida pada udara.

Pembahasan artikel mengenai rantai makanan pada ekosistem hutan ini bisa dijadikan referensi bacaan penambah wawasan kita mengenai rantai makanan yang terjadi di ekosistem hutan beserta contohnya. Selain itu dapat membantu proses pembelajaran. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Sampai jumpa lagi di tulisan tie kuteta berikutnya.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Ekologi