Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Gerhana merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan dari benda angkasa lainnya. Gerhana sendiri terbagi menjadi 2 jenis yakni gerhana Matahari dan gerhana bulan.
Kedua fenomena alam gerhana tersebut memiliki perbedaan, akan tetapi objek yang terlibat dalam fenomena ini tetaplah sama yakni Matahari, Bulan, dan planet Bumi. Saat terjadi gerhana ketiga objek astronomi ini berada pada posisi yang sejajar dan ini menjadi fenomena yang langka dalam sistem tata sebab tidak dapat terjadi di sepanjang bulan terutama bagi gerhana Matahari.
Rata-rata gerhana Matahari total terjadi setiap 18 bulan sekali pada suatu tempat di planet Bumi. Namun untuk terjadi di tempat yang sama, hanya dapat terjadi lagi antara 360 tahun sampai dengan 410 tahun.
Lalu bagaimana proses terjadinya gerhana matahari ini?
Proses Terjadi Gerhana Matahari
Gerhana Matahari merupakan suatu fenomena alam yang terjadi ketika Matahari sedang menyinari Bumi secara tiba-tiba tertutup oleh Bulan. Akibatnya pada saat gerhana Matahari terjadi, kondisi di Bumi menjadi gelap sesaat.
Proses berlangsungnya gerhana matahari terjadi pada waktu siang hari. Gerhana Matahari terjadi ketika bulan menutupi sebagian ataupun keseluruhan cahaya Matahari.
Seperti yang kita ketahui ukuran Bulan memang lebih kecil dari Matahari, namun Bulan mampu menghalangi sinar Matahari sebab jarak Bulan lebih dekat dengan planet Bumi dibandingkan dengan jarak Matahari.
Saat terjadinya gerhana, posisi planet Bumi, Bulan dan Matahari berada dalam kondisi sejajar membentuk garis lurus. Pada saat yang sama, Bulan akan menutupi Matahari sehingga menghasilkan bayangan yang jatuh di Bumi..
Bayangan Bulan yang jatuh tersebut memiliki dua bagian yaitu umbra atau bayangan inti dan penumbra (bayangan tambahan).
Umbra merupakan suatu bayangan gelap yang menghalangi Matahari sehingga bayangan tersebut menutupi penampakan Matahari dari Bumi. Hal ini terjadi pada saat cahaya Matahari yang seharusnya mengenai Bumi terhalangi oleh Bulan.
Sedangkan penumbra yakni daerah yang berada di sekitar umbra. Sama halnya dengan umbra, hanya saja permukaan bayangan tidak terlalu tebal dan hanya samar-samar.
Untuk wilayah Bumi yang terkena bayangan inti (umbra), tidak akan melihat Matahari dalam kurun waktu beberapa saat, hal ini disebabkan seluruh sumber cahaya Matahari tertutupi oleh Bulan. Sedangkan wilayah yang terletak di kawasan penumbra, tetap dapat melihat sebagian sinar Matahari.
Jenis-Jenis Gerhana Matahari
- Gerhana Matahari Total
Gerhana ini terjadi apabila posisi Bulan berada secara penuh menututupi Matahari. Gerhana Matahari Total tidak selalu tampak dari Bumi sebab terjadinya hanya sekitar 18 bulan sekali.
Bahkan menurut para ahli, di masa lalu posisi Bulan cukup dekat dengan Bumi sehingga saat terjadi gerhana Matahari total, Bulan akan menghapus keseluruhan penampakan Matahari.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu orbit Bulan mengalami perubahan dengan kecepatan lebih dari 2 cm per tahun. Hal ini mengakibatkan orbit Bulan terus melebar dan ada kemungkinan pada 600 juta tahun lagi fenomena gerhana Matahari Total tidak akan terjadi lagi.
2. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari Cincin terjadi jika Bulan terletak lebih jauh dari orbitnya, sehingga tampak terlihat kecil untuk dapat menutupi piringan Matahari secara keseluruhan. Gerhana ini juga dapat disebut sebagai Gerhana Annular yang berasal dari bahasa Latin dengan arti “cincin”. Gerhana Matahari Cincin hanya berlangsung selama 12 menit.
3. Gerhana Matahari Sebagian (Parsial)
Gerhana Matahari Sebagian atau Parsial terjadi saat Bumi bergerak melalui bagian penumbra Bulan ketika Bulan bergerak di antara Bumi dan Matahari.
4. Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana Matahari ini merupakan jenis gerhana yang bergeser antara gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin. Pada kondisi tertentu di permukaan Bumi, gerhana hibrida dapat terlihat sebagai gerhana Matahari total, sedangkan di titik lainnya muncul sebagai gerhana Matahari cincin.
Sama halnya dengan gerhana Matahari total, gerhana Matahari hibrida cukup jarang terjadi pada suatu tempat di planet Bumi.
Fakta Gerhana Matahari
- Gerhana Matahari total (GMT) termasuk fenomena langka yang terjadi setiap 18 bulan sekali.
- Gerhana Matahari yang terjadi dalam periode 18 tahun sekali, dikenal dengan sebutan Siklus Sakros.
- Diperkirakan ada dua dari lima fenomena gerhana Matahari yang terjadi setiap tahun.
- Kecepatan Bulan ketika bergerak melintasi Matahari mencapai 2.250 km per jam.
- Di Bumi, hanya Kutub Utara dan Kutub Selatan sajalah yang tidak pernah mengalami gerhana Matahari total. Di kedua kawasan tersebut hanya gerhana Matahari sebagian yang sering terjadi.
- Saat gerhana Matahari total (GMT) berlangsung, durasinya maksimal hanya berkisar 17 menit 30 detik.
- Gerhana Matahari memiliki jenis lain seperti Gerhana Hibrida yang bergeser di antara Gerhana Total dan Cincin, tergantung dari posisi pengamat di Bumi.