Sponsors Link

Polusi Cahaya: Penyebab, Dampak, dan Penanggulangan

Sponsors Link

Seiring berkembangnya zaman, telah terjadi banyak perubahan di segala tempat akibat telah ditemukannya teknologi dan ilmu pengetahuan baru. Perubahan tersebut terjadi di beragam sektor mulai dari sektor pertanian hingga sektor industri.

Hampir sebagian besar bentuk perubahan mengarah pada sisi positif. Akan tetapi perubahan tersebut ternyata memberikan dampak lain dari sisi lingkungan, yakni polusi.

Hampir sebagian besar dari kita tentu tidak asing dengan istilah tersebut. Bahkan polusi menjadi suatu permasalahan serius apa bila tidak ditangani secara serius, sebab mengancam keberlangsungan hidup banyak pihak.

Salah satu polusi yang juga harus mendapat perhatian lebih yakni polusi cahaya. Apa itu polusi cahaya? Berikut penjelasannya.

Penyebab Terjadinya Polusi Cahaya

Polusi cahaya merupakan salah satu polusi yang disebabkan adanya cahaya berlebih atau penggunaan cahaya buatan tidak tepat sasaran atau tidak sesuai dengan aturan. Hampir sebagian besar polusi cahaya banyak terjadi di kawasan perkotaan.

Hal ini berkaitan dengan banyaknya sumber cahaya artifisial yang terdapat di kawasan perkotaan. Cahaya-cahaya tersebut banyak ditemukan di gedung bertingkat, papan iklan, lampu jalan, dan lain sebagainya.

Sebenarnya sumber-sumber cahaya buatan tersebut tidaklah salah. Namun dapat menjadi penyebab terjadinya polusi cahaya apabila dipasang secara keliru atau tidak sesuai dengan aturan. Sehingga perlu adanya pengawasan untuk mencegah terjadinya polusi cahaya terutama di kawasan perkotaan.

Menurut Sumber penyebab terjadinya polusi cahaya dapat berasal dari:

  • Glare atau cahaya silau

Yakni suatu kondisi seseorang apabila terdapat sebuah cahaya menyimpang, yaitu cahaya di bidang visual lebih besar dari pada cahaya yang digunakan oleh mata. Besarnya cahaya silau ini tergantung dari intensitas, persepsi warna dan lainnya.

Singkatnya glare merupakan cahaya yang berlebihan dan menimbulkan ketidaknyamanan pada mata.

  • Clutter

Merupakan pengelompokkan sumber cahaya buatan yang berasal dari wilayah perkotaan. Hal ini membuat kebingungan dan mudah mengalihkan pandangan terhadap objek di sekitar. Clutter dapat berasal dari lampu taman, lampu jalanan, lampu pada papan reklame dan lainnya.

  • Light Trespass atau cahaya tumpah

Adalah cahaya yang tidak diperlukan atau tanpa sengaja masuk dan menerangi rumah atau tempat lain. Cahaya ini tersorot ke arah yang tidak sesuai tempat atau menjadi cahaya yang tidak dibutuhkan.

Cahaya tumpah ini tergolong bentuk polusi cahaya yang subjektif, sebab tidak memiliki aturan untuk menentukan kapan, di mana, atau berapa banyak cahaya yang tidak diinginkan.

  • Sky glow

Merupakan cahaya yang dipancarkan secara langsung ke atmosfer, baik disengaja maupun tidak. Akibatnya cahaya tersebut tersebar secara difusi melalui debu atau molekul gas, sehingga tercipta cahaya berwarna jingga atau orange mirip kubah menutupi langit saat malam hari.

Sky glow banyak ditemukan pada kawasan perkotaan atau wilayah dengan jumlah populasi penduduk yang tinggi.

Dampak Polusi Cahaya Bagi Makhluk Hidup

Berdasarkan penelitian, polusi cahaya tertinggi terjadi pada wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk dan kegiatan industri yang tinggi. Photopollution atau polusi cahaya memberikan dampak negatif terutama bagi makhluk hidup yang berada di sekitarnya.

Para ahli menyatakan jika dampak dari polusi cahaya mempengaruhi perilaku dan jumlah populasi di alam liar. Berikut dampak polusi cahaya bagi makhluk hidup:

Pada wilayah yang mengalami polusi cahaya parah, masih dapat didengar kicauan burung meskipun pada malam hari. Sebab banyak burung mengira jika hari telah menjelang pagi yang menjadi pertanda dimulainya aktivitas untuk mencari makan. Justru hal ini membuat burung menjadi incaran bagi para predatornya.

Bahkan di Inggris populasi burung hantu mengalami penurunan akibat tikus yang berperan sebagai makanan utamanya, bersembunyi di dalam lubang. Padahal burung hantu termasuk hewan nokturnal, sedangkan tikus lebih memilih bersembunyi jika berada di lingkungan banyak cahaya.

  • Reproduksi Hewan Terganggu

Polusi cahaya membuat katak betina menjadi kurang selektif dalam memilih pasangan untuk kawin bahkan keinginan untuk kawin semakin meningkat. Sebab biasanya ketika katak kawin terutama daerah minim cahaya, mereka cendrung dapat dimangsa oleh predator.

  • Terjadi Kompetisi Makanan

Bagi hewan terdapat waktu tertentu dalam mencari makanan. Penentuan waktu mencari makan berbeda-beda untuk setiap spesies, hal ini berkaitan dengan kebutuhan pencahayaan yang dikenal dengan istilah lux.

Untuk hewan yang aktif di siang hari, akibat adanya polusi cahaya membuat durasi aktivitas mencari makan menjadi lebih panjang. Hal ini membuat hewan-hewan yang aktif di malam hari harus dapat bersaing dengan hewan diurnal (aktif di siang hari).

Tidak heran jika di kawasan yang telah mengalami polusi cahaya dapat ditemukan reptil, burung, dan laba-laba berkeliaran di malam hari.

  • Komunikasi Antar Hewan Terganggu

Beberapa jenis hewan menggunakan cahaya alami dari tubuhnya untuk saling berkomunikasi. Seperti kunang-kunang yang menjadi kesulitan mencari pasangan untuk kawin apabila terdapat cahaya buatan.

Padahal setiap kunang-kunang menggunakan bioluminescent yang lebih redup dari lampu untuk dapat menemukan pasangannya.

  • Terhambatnya Proses Penyerbukan Bagi Tanaman

Para ahli menemukan bahwa polusi cahaya dapat mempengaruhi proses penyerbukan pada tanaman. Beberapa jenis tanaman melakukan proses penyerbukan pada malam hari yang dibantu oleh serangga malam.

Namun dengan adanya polusi cahaya, banyak serangga yang seharusnya keluar saat matahari mulai terbenam mengalami penurunan jumlah. Sebuah penelitian menemukan bahwa tanaman yang mendapat cahaya di malam hari menghasilkan 13 persen lebih sedikit biji dibandingkan dengan tanaman yang berada di tempat gelap alami.

  • Sulit Untuk Melihat Bintang

Bagi para astronom waktu yang paling tepat untuk melakukan pengamatan bintang dan benda-benda langit lainnya yakni pada malam hari. Namun adanya sky glow terutama di kawasan perkotaan membuat para astronom kesulitan untuk dapat melakukan pengamatan.

Sehingga bagi para astronom amatir, mereka memilih pergi ke luar kota untuk mencari tempat gelap agar dapat dengan mudah mengamati langit tanpa kesulitan akibat adanya polusi cahaya.

  • Gangguan Kesehatan Pada Manusia

Adanya perubahan siang dan malam sangat dibutuhkan bagi tubuh manusia dalam mempertahankan produksi hormon, menjaga jam tubuh untuk meningkatkan fungsi sel tubuh dan otak.

Akan tetapi adanya cahaya berlebih pada malam hari menimbulkan gangguan pada tubuh manusia, salah satunya kesulitan tidur. Cahaya yang terlalu menyilaukan berdampak pada kemampuan adaptasi mata terhadap gelap dan terang.

  • Pemicu Terjadinya Obesitas

Dalam siklus gelap terang kondisi normal, laju pembakaran kalori tubuh meningkat drastis pada saat siang hari. Sedangkan pada malam hari (gelap) sistem fisiologis untuk pembakaran energi, hormon metabolik, dan pencernaan menurun drastis.

Apabila terjadi kekacauan siklus terang-gelap di luar tubuh, maka terjadi ketidakseimbangan pada tubuh. Akibatnya pada malam hari energi yang seharusnya dikeluarkan pada siang hari tertimbun pada tubuh, hingga mengakibatkan kenaikan berat badan yang menjadi pemicu obesitas.

Cara Penanggulangan Polusi Cahaya

Ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk membantu penanggulangan polusi cahaya, terutama bagi hewan-hewan yang peka terhadap rangsangan cahaya:

  • Gunakan Lampu Sesuai Kebutuhan

Kondisi gelap saat malam hari merupakan suatu yang wajar. Untuk itu diciptakan cahaya buatan agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Ternyata pencahayaan yang berasal dari dalam ruangan turut berkontribusi sebagai polusi cahaya.

Ada baiknya matikan lampu apabila terdapat ruangan yang tidak terpakai atau tidak perlu menyalakan lampu sepanjang malam.

  • Menggunakan Pengaturan Cahaya Pintar

Dengan adanya perkembangan teknologi, saat ini kita dapat dengan mudah mengatur lampu dan juga seberapa besar cahaya yang dibutuhkan dari jarak jauh sekalipun. Bahkan beberapa lampu memiliki pengaturan waktu dan juga terdapat sensor gerak.

Adanya teknologi tersebut dapat membantu penggunakan cahaya seminimal mungkin apabila tidak sedang digunakan.

  • Lampu Intensitas Rendah

Ketika memilih lampu ada baiknya pertimbangkan pula intensitas cahaya yang dikeluarkan (lumen) daripada besarnya energi yang dibutuhkan (watt). Seperti contoh lampu LED yang dianggap ramah lingkungan serta efisiensinya dalam menghasilkan cahaya dua hingga lima kali lebih terang dari lampu bolam dengan energi sama.

Namun LED dapat menjadi penyebab terjadinya polusi cahaya apabila internsitasnya terlalu tinggi dan sangat berdampak pada hewan, jika tidak dikelola dengan baik.

  • Gunakan Cahaya Dengan Mengurangi Filter

Hampir sebagian besar hewan peka terhadap cahaya gelombang pendek yakni warna biru, violet dan ultra violet. Gelombang pendek tersebut dapat menekan produksi melatonin yang dapat mengganggu tidur dan ritme sirkadian dari hewan bahkan manusia.

Cara terbaik dengan memilih cahaya bukan gelombang pendek (400-500 nanometer), yakni dengan tidak menggunakan lampu neon atau LED dengan jumlah gelombang cahaya pendek lebih tinggi dibandingkan dengan lampu sodium tekanan rendah atau tinggi, lampu halogen dan logam halida.

Selain cara-cara di atas, ada cara lain yang dapat dilakukan sebagai bentuk penanggulangan terhadap polusi cahaya:

  • Memastikan Cahaya Lampu Menghadap Ke Tanah, Terarah dan Terlindungi

Cahaya yang bocor atau keluar dari area spesifik menjadi salah satu penyebab terjadinya polusi cahaya. Untuk menghindari hal tersebut yakni dengan memberi pelindung cahaya agar membuat cahaya jatuh ke bawah sehingga mengurangi sinar ke arah langit.

  • Gunakan Lampu Bersertifikat

Ada baiknya untuk menggunakan lampu Dark Sky Lighting yang memiliki sertifikat IDA (International Dark-Sky Association). Lampu ini dirancang dengan meminimalisir silau, tumpahan cahaya, dan cahaya langit. Sebagai pelengkap yang telah disetujui dapat berupa flush mount, liontin, chandelier, dan sconce dinding.

Bagi rumah yang berada di pantai, ada baiknya untuk menggunakan model Lighting Turtle bersertifikat. Perlengkapan lampu ini tidak hanya aman, namun juga memiliki cahaya gelombang panjang, tidak mudah tersebar meskipun harus dipasang rendah sekalipun.

  • Mematikan Lampu

Saat malam hari kita pasti membutuhkan cahaya untuk dapat melihat sekitar. Sebagai bentuk penanggulangan terhadap polusi cahaya ada baiknya untuk mematikan lampu pada ruangan yang tidak terpakai.

Hal ini untuk mencegah penggunaan lampu hingga pagi hari nanti. Selain mengurangi polusi cahaya, mematikan lampu yang tidak berguna juga menghemat energi.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Biologi