Sponsors Link

Peta Kadaster: Pengertian – Fungsi dan Komponennya

Sponsors Link

Kadaster atau biasa disebut dengan pertanahan merupakan sistem administrasi informasi persil tanah yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Land Information System. Isinya adalah tentang kepentingan tanah seperti batasan, hak dan juga tanggung jawab berbentuk uraian geometrik atau peta serta daftar pada sebuah pemerintahan.

Jika dilihat secara umum, maka kadaster memiliki tujuan untuk pengelolaan hak tanah, nilai tanah serta pemanfaatan tanah. Berikut kami berikan penjelasan tentang peta kadaster selengkapnya dari mulai pengertian, fungsi, komponen dan sebagainya.

Pengertian Peta Kadaster

Peta kadaster merupakan pencatatan tanah komperhensif dari real estat atau batas real estat di dalam sebuah negara. Untuk sebagian besar negara, sistem hukum sudah berkembang pada sistem administrasi asli dan memakai peta kadaster ini untuk menentukan dimensi serta lokasi bidang tanah yang dijelaskan dalam bentuk dokumentasi hukum.

Contohnya di Amerika Serikat, kadaster dalam BLM digunakan untuk menyimpan catatan seluruh tanah publik. Survei ini membutuhkan penyelidikan secara terperinci mengenai sejarah pemakaian lahan, akun hukum serta beberapa dokumen lain.

Kadaster merupakan sumber data mendasar di dalam perselisihan serta tuntutan hukum di antara pemilik tanah. Pendaftaran tanah serta kadaster keduanya merupakan jenis pencatatan tanah yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.

Di dalam peta kadaster biasanya akan mencakup perincian mengenai masa jabatan, kepemilikan, lokasi yang tepat, dimensi, budaya apabila di pedesaan serta nilai individu bidang tanah. Kadaster ini dipakai di banyak negara seluruh dunia yang biasanya disatukan dengan catatan lain seperti register judul dan juga Sistem Informasi Geografis.

Sedangkan dari Federasi Surveyor Internasional mengartikan peta kadaster sebagai berikut:

Kadaster merupakan sistem informasi pertanahan berbasis parsel dan terkini yang isinya mencakup catatan kepentingan atas tanah seperti batasan, hak dan juga tanggung jawab. Umumnya, peta ini mencakup tentang deskripsi geometris bidang tanah yang dikaitkan dengan catatan lain yang menggambarkan sifat kepentingan, kepemilikan atau kendali kepentingan tersebut .

Fungsi Peta Kadaster

Peta kadaster merupakan istilah teknis untuk catatan yang menunjukkan tingkat, nilai serta kepemilikan atau beberapa dasar lain untuk pemakaian atau hunian tanah. Sebetulnya, kadaster merupakan catatan area serta nilai tanah dan pemilik tanah yang semula digabungkan dengan tujuan perpajakan. Beberapa fungsi peta kadaster diantaranya adalah:

1. Untuk Menunjukkan Detail Fisik Lahan

Fungsi pertama dari peta kadaster adalah untuk menunjukkan detail fisik dari sebuah lahan. Nantinya, garis yang digambar akan menunjukkan detail fisik dari area tersebut. Pada peta dengan skala 1:50.000 akan mewakili garis selebar 25 meter pada tanah.

Ada banyak negara khususnya negara berbukit dengan bidang yang terpisah lebarnya kurang dari 25 meter. Sebagian peta kadaster umumnya harus berada di skala antara 1:500 dan 1:2.500 meski pada daerah yang lebih padat kemungkinan diperlukan skala yang lebih besar.

Biasanya, peta kadaster hanya membutuhkan peta planimetri yang artinya tidak harus menunjukkan topografinya. Jarak yang akan dicatat adalah jarak horizontal antara titik dan bukan jarak permukaan yang sebenarnya pada tanah. Dengan begitu, area yang dicatat untuk sebidang tanah di lereng bukit yang curam akan menjadi ekuivalen horisontal sehinga jauh lebih kecil dari luas permukaan yang sebenarnya.

2. Menunjukkan Batas Batas Kepemilikan Tanah

Peta kadaster juga berguna untuk menunjukkan jumlah titik yang cukup agar bisa diidentifikasi dengan akurat di lapangan sehingga titik lain di tanah bisa diidentifikasi pada peta atau sebaliknya. Hal ini mengartikan jika salah satu fungsi dari peta kadaster adalah untuk menentukan batas batas kepemilikan tanah dengan cara yang sederhana.

Karena tanda harus mudah dikenali, maka tanda tersebut harus terlihat mencolok. Data tersebut kemudian bisa disimpan di dalam komputer serta dipakai untuk menggambar peta kadaster atau untuk membangun surveyor sehingga bisa membangun kembali tanda batas yang sudah hilang.

3. Untuk Menunjukkan Jarak Sisi, Area dan Nomor Plot

Fungsi dari peta kadaster adalah untuk menunjukkan jarak sisi, area serta nomor plot. Nomor referensi petak tanah bisa dipakai untuk mengidentifikasi plot yang bisa direferensikan silang ke dalam file berisi informasi survei yang lebih terperinci seperti dimensi, data kepemilikan, nilai serta penggunaan.

Sedangkan beberapa manfaat lain dari peta kadaster adalah sebagai berikut:

  • Menyediakan sarana yang siap untuk deskripsi dan identifikasi yang paling tepat dari sebidang tanah tertentu.
  • Untuk catatan berkelanjutan hak atas tanah.
  • Sebagai indeks untuk survei petak tanah lain yang memperlihatkan informasi lebih terperinci atau skala yang cukup besar untuk dimensi masing masing plot yang bisa didapat dari sebuah peta.
  • Untuk menunjukkan batas batas parsel dan juga rincian sumber daya yang berhubungan termasuk struktur fisik seperti tanah, geologi dan vegetasi dan juga cara pemakaian lahan.
  • Membantu dalam penilaian serta perpajakan tanah.
  • Memberikan solusi kustom dari ujung ke ujung untuk citra satelit resolusi tinggi serta menyediakan GIS untuk catatan tanah, penilaian serta lembaga kadaster di seluruh dunia.

Komponen Peta Kadaster

Pada saat data peta disimpan di dalam komputer, maka bisa ditarik di hampir seluruh skala dan bisa memberikan kesan akurasi yang lebih besar dibandingkan kualitas data survei. Dalam peta kadaster biasanya berisi komponen seperti nama atau nomor yang harus diberikan pada setiap bidang tanah yang terpisah.

Referensi tersebut dikenal sebagai pengidentifikasian properti atau nomor referensi paket unik. Sedangkan untuk komponen peta kadaster selengkapnya bisa dilihat sebagai berikut:

  • Nama pemberi atau penerima hibah.
  • Nomor judul yang berurutan.
  • Volume serta nomor folio tempat plot terdaftar.
  • Nama pertanian atau lokalitas lengkap dengan nomor plot individual.
  • Blok pendaftaran serta nomor plot individual.
  • Alamat kantor pos.
  • Referensi indeks jalan serta nomor parsel.
  • Koordinat grid atau geocode.
  • Batas divisi sipil atau kota.
  • Teks yang berhubungan dengan divisi sipil.
  • Batas peta survei bersertifikat.
  • Batas kanan jalan.
  • Teks terkait subdivisi.
  • Fitur vektor berhubungan dengan teks.
  • Fitur hidrologi.

Referensi yang sudah dipilih harus mudah untuk dimengerti serta diingat, mudah digunakan untuk umum serta untuk komputer, bersifat permanen sehingga tidak berubah dengan penjualan properti namun bisa diperbaharui pada saat terjadi pembagian tanah dan sebagainya.

Pada saat angka atau nama tersebut digambar di dalam peta, maka harus dipastikan tidak mengaburkan detail dari peta itu sendiri. Peta kadaster harus bisa memperlihatkan batas batas masing masing bidang tanah serta pada beberapa yurisdiksi yang juga bisa menunjukkan wilayah, panjang dan juga bantalan aktual dari masing masing garis batas.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Geografi