4 Perbedaan Organ Gerak Hewan Vertebrata dan Avertebrata
Jika kita berbicara mengenai keanekaragaman hayati yang ada di dunia, maka kita menyebutkan beragam jenis dan nama. Hal tersebut dikarenakan ada banyak sekali macam-macam keanekaragaman hayati yang bisa kita temukan di muka bumi ini. Setiap makhluk hidup yang ada memiliki banyak sekali ciri khas yang membedakannya satu dengan yang lain. Perbedaan itulah yang membuat keragaman makhluk hidup menjadi sangat kaya. Pada dasarnya keragaman makhluk hidup yang ada di muka bumi dapat kita bagi menjadi dua bagian utama, yaitu Hewan dan tumbuhan. Kedua golongan tersebutlah yang memang mendominasi jumlah makhluk hidup yang ada di bumi.
Meskipun hewan dan tumbuhan adalah dua jenis yang sangat berbeda jauh. Akan tetapi, terdapat jenis dari keduanya yang memiliki sifat hampir sama. pada dunia tumbuhan terdapat pula jenis tanaman yang memakan serangga, sama hanya seperti hewan pemakan serangga. Begitu juga pada dunia hewan terdapat beberapa jenis yang memiliki sifat hampir sama seperti beberapa jenis tumbuhan. Pada dasarnya kedua jenis golongan ini saling mempengaruhi satu sama lain, dan memiliki ketergantungan yang tak bisa dipisahkan.
Namun, kali ini kita tak akan membahas mengenai perbedaan antara tumbuhan dan hewan. Kali ini kita akan membahas mengenai beberapa perbedaan organ gerak hewan vertebrata dan avertebrata. Ada beberapa perbedaan yang bisa kita ketahui dan pahami mengenai kedua jenis hewan tersebut. beberapa perbedaan yang membuatnya bisa dibedaakan secara langsung. Adapun perbedaan tersebut adalah.
1. Penyusun Organ Gerak
Perbedaan organ gerak hewan vertebrata dan avertebrata yang pertama akan kita bahas adalah keberadaan dari alat gerak. Alat gerak ini sendiri sangat berhubungan erat dengan sistem gerak vertebrata dan sistem gerak avertebrata. Salah satu perbedaan yang mendasar adalah keberadaan dari tulang dan otot. Pada hewan vertebrata sistem geraknya dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu alat gerak pasif dan alat gerak aktif.
Pada alat gerak pasir yang dimaksud adalah tulang, sedangkan pada alat gerak aktif yang dimaksud adalah otot. Kontraksi pada otot dapat menyebabkan bergeraknya tulang sesuai denagn apa yang kita inginkan. Sedangkan pada hewan avertebrata, jenis alat gerak yang digunakan sangat bermacam-macam. Ada beberapa yang memanfaatkan getaran dari bulu-bulu halus seperti yang digunakan oleh protozoa. Maupun beberapa jenis serangga yang menggunakan bantuan eksoskeleton untuk dapat bergerak bebas.
2. Jenis Organ gerak
Salah satu ciri-ciri dari hewan vertebrata yang berhubungan dengan organ gerak adalah adanya tungkai kaki. Tungkai kaki ini bisa ditemukan pada hampir semua jenis hewan vertebrata. Meskipun ada beberapa hewan vertebrata yang tidak memiliki tungkai kaki, dan bergerak dengan memanfaatkan bagian tubuhnya, seperti ular. Sedangkan pada ciri-ciri pada hewan avertebrata adalah tidak adanya tulang yang menopang tubunya. Hal tersebut juga memiliki efek pada pergerakan mereka. Sebagian besar hewan avertebrata akan menggunakan kontraksi tubuhnya otot tubuhnya untuk bergerak langsung. Meskipun ada beberapa jenis hewan invertebrata yang memiliki tungkai kaki untuk dapat bergerak dengan leluasa.
3. Proses Bergerak
Pada hewan vertebrata proses terjadinya pergerakan yang pertama adalah dengan adanya rangsangan yang masuk kedalam tubuh. Rangsangan tersebut kemudian akan diteruskan oleh sistem saraf yang ada. Oleh sistem saraf kemudian di terjemahkan kepada otot yang brekasi dengan memberikan kontraksi. Dari kontraksi tersebutlah yang kemudian akan menggerakan tulang, sehingga terjadilah proses pergerakan yang ada.
Sedangkan pada hewan avertebrata bisa dikatakan akan jauh lebih sederhana. Mereka akan menggunakan bagian tubuh mereka sendiri sebagai alat gerak aktif dan juga alat gerak pasif. Sebagian besar hewan avertebrata bergerak dengan memanfaatkan kontraksi dari tubuh mereka sendiri.
Kontraksi tersebut akan menyebakan tubuh hewan tersebut menjadi memendek dan memanjang. Moment tersebutlah yang dimanfaatkan oleh hewan invertebara guna bergerak. Sedangkan pada beberapa hewan lain akan menggunakan bantuan dari kaki semu. Proses kontraksi pada hewan avertebrata ini sendiri sangat berbeda jauh dengan proses melata yang terjadi pada ular. Sehingga keduanya tidak bisa disamakan.
4. Ada tidaknya Organ gerak
Perbedaan organ gerak hewan vertebrata dan avertebrata selanjutnya adalah ada tidaknya organ gerak itu sendiri. Hal ini dikarenakan pada beberapa jenis hewan yang masuk kedalam golongan avertebrata tidak memiliki organ gerak sama sekali. Hal tersebut dapat kita temukan pada beberapa Fillum yang masuk kedalam golongan Avertebrata, seperti Fillum Ceolenterata dan Fillum Porifera. Sedangkan pada hewan vertebrata sendiri semua filum yang masuh kedalam golongan ini memiliki sistem gerak sejati yang bisa kita amati dengan jelas.
Itulah tadi beberapa perbedaan organ gerak hewan vertebrata dan avertebrata yang bisa kalian ketahui. Setiap golongan hewan tersebut memiliki caranya masing-masing untuk dapat bergerak dan berpindah. Meskipun mereka yang tidak memiliki organ gerak, tetap memiliki cara adaptasi yang sesuai dan pas. Semoga informasi tadi bermanfaat.