Sponsors Link

6 Perbedaan Kotiledon dan Endosperma Terlengkap

Sponsors Link

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman ialah keberadaan kotiledon dan endosperma dalam tumbuhan. Berikut penjelasan lengkap perbedaan kotiledon dan endosperma :

  1. Pengertian Kotiledon Serta Jenisnya

Kotiledon merupakan bagian dari embrio yang mulanya berawal dari benih sebagai penyimpan makanan. Sebutan lain kotiledon adalah daun lembaga, daun lembaga ini muncul setelah proses dari perkecambahan. Kotiledon ini menjadi daun pertama kali yang tumbuh dari tumbuhan. Kotiledon ini tidak seperti daun sejati dan terkadang dinamai daun benih, karena kotiledon merupakan bagian dari embrio atau benih tanaman.

Sedangkan berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi kotiledon adalah keping biji yang memiliki struktur sangat sederhana ketika dibandingkan terhadap daun yang terbentuk setelahnya, umumnya kekurangan klorofil, memiliki peranan penting dalam perkembangan dari biji menjadi semai.

Pada tanaman, berdasarkan posisi tumbuhnya kotiledon terbagi menjadi dua yaitu hipogeal dan epigeal. Pada tumbuhan jenis epigeal, posisi  kotiledon terletak pada atas dari permukaan tanah. Sebaliknya pada tanaman berjenis hipogeal posisi kotiledon terletak di bawah dari permukaan tanah.

Kotiledon atau daun lembaga berjenis epigeal tetap berada di batang tumbuhan hingga daun sejati pertamanya muncul dan memulai melakukan fotosintesis. Kotiledon membantu memberi energi pertama hingga tanaman dapat memproduksi makanan sendiri melalui fotosintesis.

Begitu pula, kotiledon jenis hipogeal juga tetap berada di bawah permukaan tanah ketika kecambah muncul. Selain itu Kotiledon hipogeal juga menyalurkan energi yang disimpan dari biji dan akan layu jika tidak diperlukan lagi. Pada umumnya, daun lembaga atau kotiledon akan gugur minimal seminggu setelah munculnya daun sejati. Sebagian kotiledon dapat bertahan hingga 2 minggu namun umumnya hilang saat ada dua daun sejati yang muncul.

Kotiledon pada beberapa tanaman merupakan produsen fotosintetis utama selama masa perkecambahan. Ketika menjadi produsen fotosintesis, pada dasarnya kotiledon bisa mensintesis nutrisi organik untuk pertumbuhan tanaman melalui fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses dimana tumbuhan memakai energi yang berasal dari sinar matahari untuk memproduksi glukosa, atau gula dan melepaskan oksigen.

  1. Pengertian Endosperma Serta Jenisnya

Endosperma adalah bagian benih yang terbentuk oleh fusi triple yang berasal dari inti Endosperma primer selama proses pembuahan ganda. Pemupukan ganda ini terjadi pada tumbuhan angiosperma. Inti dari fusi triple pada umumnya triploid. Hal ini disebabkan karena terbentuk oleh fusi dari 3 inti haploid secara bersamaan. Inti yang dibuahi ini membelah dengan cara mitosis, sehingga terbentuk jaringan yang kita sebut Endosperma.

Menurut KBBI endosperma adalah jaringan yang mengandung ketersediaan makanan,  terbentuk dalam kantong embrio pada tanaman berbiji. Endosperma dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan pada perkembangannya.

  • Endospermaa jenis Inti yaitu Endospermaa jenis inti diproduksi oleh bagian inti bebas dari inti Endosperma utama/primer. Misalnya : Air kelapa
  • Endosperma jenis Sel yaitu Sel Endosperma dihasilkan oleh penutup inti Endosperma utama/primer oleh dinding sel. Misalnya : Daging kelapa
  • Endosperma jenis helobial yaitu Endosperma jenis helobial yang dibentuk dengan menggabungkan tipe nuklir serta tipe sel Endospermaa. Misalnya: Kelapa
  1. Fungsi Endosperma

Endosperma mengandung nutrisi seperti protein, minyak atau pati. Nutrisi tersebut memiliki  banyak fungsi, berikut fungsinya :

  • Berfungsi Saat Perkecambahan Biji

Nutrisi di dalam endosperma berfungsi untuk berkembangnya embrio selama masa perkecambahan. Saat perkecambahan, biji terlepas dari tumbuhan induknya. Biji tersebut tidak mengandung klorofil yang digunakan untuk fotosintesis. Sedangan fotosintesis menghasilkan energi, maka tidak ada sumber energi untuk perkecambahan. Sehingga, tumbuhan menyimpan nutrisi – nutrisi di dalam biji untuk membantu embrio berkembang.

  • Sebagai sumber makanan

Tepung di dalam tanaman penghasil sereal bisa dikonsumsi oleh hewan dan manusia sebagai makanan. Misalnya : Tepung gandum utuh yang digunakan di dalam industri roti. Selain itu Endosperma di dalam biji legum mengandung protein untuk nutrisi. Serta, Minyak juga bisa diekstraksi dari endosperma misalnya minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak kelapa, dll.

  1. Fungsi Kotiledon

Bagi tumbuhan, kotiledon menjadi fondasi penting untuk cadangan energi/nutrisi agar biji bisa mengalami pertumbuhan menjadi kecambah hingga bibit muda. Seiring dengan perkembangan tanaman, kotiledon menjadi unsur penting pembentuk jaringan penyusun daun monokotil. Kotiledon bertujuan untuk menyalurkan nutrisi yang terdapat dalam biji, memberi makan sampai daun tumbuhan berkembang dan serta hingga mampu melakukan fotosintesis.

Kotiledon merangsang pertumbuhan daun saat tahap awal tumbuhan hidup. Daun tumbuhan ini penting karena fungsinya sangat penting bagi tumbuhan agar mendapatkan nutrisi untuk  tumbuh serta berkembang. Ketika kotiledon berkembang menjadi daun yang baru, kotiledon berkembang ke permukaan tanah. Namun pada beberapa tanaman seperti kacang polong, kotiledonnya tetap di bawah permukaan tanah dan hanya berfungsi sebagai sumber makanan bagi tumbuhan.

Kotiledon menyalurkan makanan yang disimpan di dalam embrio tanaman yang baru tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa ketika tidak ada kotiledon, tanaman pada dasarnya tidak dapat berkembang dan tumbuh. Dengan dorongan dari kotiledon, tanaman bisa menyebarkan benih dan meningkatkan populasi dengan cepat.

  1. Kotiledon dan Endosperma Pada Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan berbunga terbagi menjadi 2 berdasarkan keping bijinya yaitu dikotil dan monokotil. Pengertian tumbuhan dikotil dan monokotil bisa dilihat dari keping bijinya. Perbedaan utama ialah jumlah kotiledon yang ada di dalam embrio biji. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon di dalam bijinya. Cadangan makanan tanaman dikotil berada pada kotiledon.

Tanaman dikotil mempunyai bentuk lebih lebar. Ketika tanaman dikotil menghasilkan daun pertama kali maka yang akan terlihat ialah dua daun lembaga. Misalnya tanaman kacang-kacangan mempunyai dua kotiledon tebal yang mengambil nutrisi dari biji sebelum berkembang dan tumbuh. Endosperma pada tumbuhan dikotil kurang begitu menonjol, benihnya dinamakan biji non endospermaik.

  1. Kotiledon dan Endosperma Pada Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil memiliki 1 kotiledon atau daun lembaga. Pada umumnya daun tumbuhan monokotil berbentuk sempit dan memanjang. Seperti rumput, daunnya memanjang dan mempunyai kotiledon tunggal tipis yang mengambil nutrisi dari biji ketika berkembang dan tumbuh. Rumput merupakan salah satu contoh tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri.

Cadangan makanan tanaman monokotil berada pada endosperma. Endosperma menjadi bagian paling besar dari biji monokotil. Tumbuhan monokotil memiliki endosperma yang menonjol. Endosperma yang menonjol tersebut bisa dilihat pada bijinya. Tanaman Jagung termasuk salah satu tumbuhan monokotil yang mempunyai endosperma, kotiledon dan embrio tunggal. Cara perkembangbiakan jagung pada awal pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh ada tidaknya endosperma.

Perbedaan kotiledon dan endosperma dapat dilihat berdasarkan cadangan makanan, keping biji, serta fungsinya pada sebuah tanaman. Keduanya berperan penting terhadap awal pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan hidup.

Sponsors Link
, , ,
Oleh :
Kategori : Tumbuhan