7 Perbedaan DNA dan RNA Terlengkap
Dalam ilmu biologi genetika, DNA dan RNA sering disebut secara berdampingan. Penyebutan yang membuat banyak orang mengira keduanya adalah hal yang sama. Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda. Hanya saja, fungsinya dalam tubuh saling berhubungan dan letaknya berdekatan.
DNA dan RNA merupakan asam amino yang terdiri dari basa nitrogen dan menyimpan informasi biologis makhluk hidup. Makromolekul sederhana ini bertugas mensintesa protein sehingga informasi biologis yang dimiliki makhluk hidup berbeda-beda seperti halnya perbedaan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan.
Agar lebih memahami perbedaan DNA dan RNA, artikel kali ini akan membahas perbedaan keduanya. Sementara proses dan cara kerja DNA dan RNA akan dibahas pada artikel lain. Perbedaan DNA dan RNA tersebut diuraikan dalam beberapa aspek di bawah ini. Sepintas perbedaan keduanya juga terlihat dalam gambar.
1. Nama DNA dan RNA
DNA kependekan dari deoxyribo nucleic acid atau asam deoksiribosa nukleat. Sementara RNA adalah Ribonucleic Acid atau asam ribosa nukleat. Terlihat jelas dari namanya saja, bahwa kandungan DNA dan RNA berbeda.
Rantai DNA dan RNA memiliki perbedaan dimana pada kata pertama DNA menyatakan bahwa rantai atau ikatan yang ada di dalamnya adalah rantai ganda. Pada RNA tidak ada kata atau frasa yang menunjukkan jumlah. Artinya, RNA hanya memiliki satu rantai pada gugus asam amino yang diikat. Rantai tunggal RNA ini kemudian akan melipat ke arah dirinya sendiri
2. Kandungan DNA dan RNA
Pada DNA, asam nukleat bersama protein dan karbohidrat membentuk heliks atau rantai ganda yang disebutkan di atas. Setiap dua DNA membentuk polinukleotida. Dengan demikian polinukleotida terdiri dari banyak satuan nukleotida. Di mana setiap nukleotida terdiri dari satu jenis basa nitrogen. Ini yang kemudian dikenal dengan nama deoksiribosa atau gugus fosfat. Terdapat 3 jenis basa nitrogen pada DNA, yaitu Purin, Pitimidin, dan gugus fosfat.
Purin mengandung asam atau informasi genetik yang disebut Adenin (A) dan Guanin (G). Pirimidin terdiri dari Sitosin / Cytocin (C) dan Timun (T).
Struktur RNA sepintas mirip dengan DNA. Selain rantainya yang tunggal, informasi genetik RNA hanya terletak pada informasi genetik. Informasi genetik yang dihasilkan basa pirimidin RNA adalah sitosin / cytocin (C) dan Urasil (U).
3. Fungsi DNA dan RNA
DNA adalah biomolekul yang fungsinya menyimpan dan menyandikan instruksi-instruksi setiap makhluk hidup. Hasil dari sandi dan kode ini berbeda setiap makhluk hidup. Secara terperinci fungsi DNA tersebut sebagai berikut:
- Membawa materi genetik dari satu generasi ke generasi. Dapat terlihat bahwa setiap generasi makhluk hidup sejenis mempunyai banyak persamaan.
- DNA secara langsung dan tidak langsung mengontrol keberlangsungan kehidupan. DNA menentukan perkembangbiakan dalam rangka makhluk hidup mempertahankan jenisnya.
- DNA berfungsi sebagai katalis atau mempercepat terjadinya reaksi saat penggandaan diri.
- DNA juga berperan sebagai heterogen katalis pada sintesis senyawa lain di dalam sel.
RNA mempunyai peran sedikit berbeda. Setelah mengode, meregulasi, dan mengekspresikan gen, RNA selanjutnya menyalurkan informasi genetik yang disimpannya. Secara rinci fungsi RNA tersebut diuraikan, sebagai berikut.
- Menyimpan informasi genetika yang telah selesai dikode dan diekspresikan.
- RNA berfungsi sebagai perantara DNA dan protein yang berada di dalamnya untuk ekspresi genetik.
4. Letak DNA dan RNA
Sesuai dengan fungsinya, DNA dan RNA terletak di dalam sel. Bayangkan, bahwa setiap sel ini berarti menyimpan kode genetik sendiri sesuai dengan jaringan, organ, sistem organ, dan organisme yang dibangunnya. Jika dihitung entah ada berapa DNA dan RNA yang ada. DNA terletak di bagian inti sel dan mitokondria. Pada tumbuhan, biomolekul ini terdapat juga dalam kloroplas.
RNA terdapat pada inti sel yang disebut m-RNA, sitoplasma atau t-RNA, dan ribosom atau r-RNA. Dalam prosesnya, m RNA (messanger) yang bertugas menyampaikan informasi genetik, di mana pada organisme virus ini dilakukan oleh genom RNA. Informasi genetika yang disampaikan berupa basa nitrogen dengan lambang-lambang C, U, A, dan G. Setelah informasi genetika diterima, RNA bertugas mengekspresikan atau mengomunikasikannya menggunakan t RNA (transfer). T RNA mengarahkan perakitan basa nitrogen pada ribosom (r RNA). Sesampainya di ribosom, r RNA membantu asam amino, komponen dasar makhluk hidup, membentuk protein. Anda juga perlu mengetahui tentang struktur DNA double helix yang banyak ditemukan di alam sekitar.
5.Komponen Gula DNA dan RNA
Pada dasarnya, struktur RNA dan DNA sangat mirip. Keduanya merupakan polimer yang tersusun atas banyak nukleotida. Di mana setiap nukleotiea tersusun dari satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen. Ikatan tersusun berselang selingkuh antara gugus fosfat dengan gugus pentosa dari nukleotida yang berbeda.
Selain perbedaanya (lihat gambar) terletak pada rantai ikatan ganda dan tunggal, nukleotida DNA dan RNA mempunyai kandungan gula berbeda. Gugus pentosa RNA mempunyai satu gugus cincin hidroksil yang disebut ribosa. Sedangkan gugus pentosa atau gula pada DNA mempunyai dua cincin hidroksil yang disebut deoksiribosa.
6.Ukuran DNA dan RNA
Perbedaan DNA dan RNA dari segi ukuran sebenarnya akan terlihat pada gambar. Pada gambar di atas menunjukkan bahwa DNA mempunyai ukuran lebih panjang, berbentuk bulat, dan berpilin (heliks) atau seperti tali yang diputar-putar. RNA mempunyai bentuk yang sedikit lebih pendek meski bentuknya sama-sama memanjang. Selain itu, RNA terlihat lebih tipis (pipih) dan rantai tunggalnya tidak berpilin-pilin.
7.Kadar DNA dan RNA
Di dalam DNA terdapat banyak kromosom, yaitu materi yang berperan dalam penurunan sifat. Oleh karena itu, kadar DNA dapat berubah-ubah sesuai dengan materi yang dibawanya dan kandungan DNA yang mengandung gugus hidroksil lehih banyak. Sementara kadar RNA dalam sel cenderung tidak berubah.
Itulah perbedaan DNA dan RNA secara lengkap. Keduanya saling berkaitan dalam proses terbentuknya makhluk hidup. Dua unting DNA yang bersifat anti paralel akan berpasangan secara berlawanan. Setiap gugus pentosa akan terikat dengan salah satu jenis basa nitrogen.
Dua unting DNA bersifat anti-paralel, yang berarti bahwa keduanya berpasangan secara berlawanan. Pada setiap gugus gula, terikat salah satu dari empat jenis nukleobasa. Urutan basa nitrogen dan gugus pentisa yang berikatanlah yang disebut kode genetik. Kode yang berbeda pada setiap organisme, meski mempunyai jenis yang sama. Melalui proses biokimia, unting DNA menjadi tempat membuat RNA.
Sekian artikel tentang perbedaan DNA dan RNA ini. Semoga dapat menambah informasi pelajaran genetika dan apa peranan protein bagi pengaturan aktivitas sel, khususnya untuk siswa sekolah. Terimakasih.