Sponsors Link

4 Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern

Sponsors Link

Sebagian besar dari kita tentu sudah tidak asing dengan istilah bioteknologi. Bioteknologi berasal dari tiga kata dalam bahasa Latin yakni “bios” yang berarti hidup, “tekno” yaitu penerapan, dan “logos” yang memiliki arti ilmu.

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan jika bioteknologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari prinsip pemanfaatan atau penerapan makhluk hidup (misal fungi, bakteri, dan lainnya) dengan menggunakan teknik modern untuk mengubah bahan mentah melalui transformasi biologi menjadi suatu produk yang bermanfaat.

Sebenarnya keberadaan bioteknologi sendiri telah ada sejak ribuan tahun yang lalu yakni dengan menghasilkan produk pengembangan dari mikroorganisme. Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, penerapan bioteknologi juga turut mengalami kemajuan.

Tidak heran jika saat ini bioteknologi telah terbagi menjadi dua jenis menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Lalu apa perbedaan antara keduanya? Berikut penjelasannya!

Pengertian

Bioteknologi Konvensional

Merupakan suatu proses bioteknologi sederhana dengan memanfaatkan mikroba, genetika secara alami, dan proses biokimia. Dapat dikatakan jika bioteknologi konvensional telah ada dan dimanfaatkan oleh masyarakat sejak zaman dahulu kala.

Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern adalah proses bioteknologi dengan menggunakan rekayasa DNA di samping prinsip biokima dan mikrobiologi. Bioteknologi modern dilakukan dengan cara melakukan modifikasi gen-gen spesifik dan menyisipkannya kepada organisme lain misal hewan, tumbuhan, dan mikroba.

Bioteknologi ini mulai berkembang sejak ditemukannya struktur DNA dan dapat diaplikasikan di berbagai bidang seperti kesehatan, pertanian dan pangan.

Ciri-Ciri

Bioteknologi Konvensional

Adapun ciri-ciri dari bioteknologi konvensional antara lain:

  1. Masih menggunakan teknologi yang sederhana.
  2. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah.
  3. Tidak menghasilkan sifat organisme yang baru.
  4. Proses pemanfaatan masih menggunakan makhluk hidup secara langsung.

Bioteknologi Modern

Ciri-ciri dari bioteknologi modern yakni:

  1. Menggunakan teknologi yang sangat modern.
  2. Biaya yang dibutuhkan relatif lebih mahal.
  3. Memanfaatkan prinsip dari rekayasa genetika dan teknik kulturinitro.
  4. Menghasilkan produk dengan sifat baru pada organisme.
  5. Hanya memanfaatkan sedikit bagian dari organisme.

Kelebihan Dan Kekurangan

Bioteknologi Konvensional

Kelebihan dari bioteknologi konvensional yaitu menggunakan bahan-bahan dengan harga yang relatif murah serta mudah diperoleh. Tidak hanya itu saja, teknologi yang digunakan termasuk sederhana dan tidak mempunyai dampak negatif dalam jangka waktu lama, bahkan dapat meningkatkan nilai gizi pada suatu jenis makanan.

Sedangkan kekurangan dari bioteknologi konvensional adalah tidak terdapat perbaikan pada masalah genetik dan juga tidak dapat mengatasi masalah genetik yang telah ada sebelumnya. Tidak hanya itu saja, selama proses bioteknologi masih mudah dipengaruhi oleh kondisi alam seperti suhu udara dan juga hama yang berada di lingkungan.

Bioteknologi Modern

Kelebihan bioteknologi modern cukup banyak, mulai dari:

  • Menghasilkan bibit dengan sifat unggul saja.
  • Mengatasi permasalahan genetik.
  • Mengatasi permasalahan lingkungan.
  • Menghasilkan produk-produk kesehatan.
  • Mampu memberantas hama secara biologis.
  • Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi lebih cepat.

Sedangkan kekurangan dari bioteknologi modern yakni menggunakan teknologi yang mahal, mengurangi plasma nutfah, mengganggu keseimbangan alam, hingga menimbulkan reaksi alergi yang dapat berasal dari produk bioteknologi.

Produk

Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional dilakukan dengan cara sederhana tanpa adanya rekayasa genetika. Dalam hal ini proses fermentasi paling sering dilakukan. Produk-produk dari hasil bioteknologi konvensional antara lain:

  1. Tempe, kedelai yang ditumbuhi jamur Rhizopus oryzae.
  2. Tauco, menggunakan jamur Aspergilus oryzae.
  3. Tape, singkong atau ketan yang diberi jamur Saccharomyces cereviceae.
  4. Kecap, kedelai hitam yang difermentasi menggunakan jamur Aspergillus Wentii.
  5. Oncom, menggunakan jamur Neurospora crassa.
  6. Keju, susu yang diberi bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
  7. Yogurt, menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus.
  8. Mentega, bakteri Streptococcus lactis dan Leuconostoc diberikan pada susu.
  9. Nata de coco, air kelapa diberi bakteri Acetobacter xyllium.

Bioteknologi Modern

Ada beragam produk bioteknologi modern yang telah dihasilkan, antara lain:

  • Antibodi monoklonal

Yakni sejenis antibodi yang diproduksi dengan menggabungkan dua jenis sel yang sama atau berbeda. Antibodi monoklonal dapat disebut juga sebagai teknologi hibridoma atau DNA rekombinan.

  • GMO (Genetically Modified Organism)

Salah satunya yakni menghasilkan tanaman yang kebal terhadap hama. Gen tanaman telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin yang berasal dari Bacillus thuringiensis.

  • Vaksin

Vaksin malaria merupakan hasil dari rekayasa genetika dengan memanfaatkan DNA virus cacar air yang kurang aktif.

  • Pelestarian Spesies Langka

Di beberapa negara menggunakan jasa pelayanan pelestarian tumbuhan atau hewan langka yang masuk kategori hampir punah. Pelestarian spesies tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik rekayasa genetika.

  • Terapi gen

Umumnya dilakukan pada jasa layanan perbaikan kelainan genetik dengan melakukan rekayasa genetik.

  • Pembuatan insulin oleh bakter E. coli

Produksi insulin dilakukan dengan melakukan teknologi plasmid dalam rekayasa genetika.

  • Bayi tabung

Hasil fertilisasi yang dilakukan secara in vitro. Dalam hal ini ovum dan sperma dipertemukan di dalam sebuah wadah hingga terjadi pembuahan.

Sponsors Link
, ,
Oleh :
Kategori : Biologi