Sponsors Link

Minyak Bumi : Pengertian, Teori dan Proses Pembentukan

Sponsors Link

Minyak bumi yakni salah satu potensi sumber daya alam tambang yang juga disebut dengan emas hitam yang berbentuk cairan berwarna hitam kental dan sebagian lagi berwarna hijau. Minyak bumi memiliki sifat yang sangat mudah terbakar dan dapat ditemukan di beberapa lapisan kerak bumi.

Selain ganggang, ada beberapa biota lain yakni dedaunan yang juga bisa menjadi sumber dari minyak bumi meski ganggang tetap menjadi biota yang paling penting untuk menghasilkan minyak bumi.

Akan tetapi di dalam studi perminyakan jika diketahui jika beberapa tumbuhan tingkat tinggi juga akan lebih banyak menghasilkan gas dibandingkan dengan minyak bumi yang disebabkan karena rangkaian karbon yang kompleks. Dalam ulasan kali ini, kami akan membahas tentang proses pembentukan minyak bumi selengkapnya.

Pengertian Minyak Bumi

Jika dilihat dari bentuk, minyak bumi berbentuk sangat kental dengan warna coklat kehijauan dengan sifat yang mudah terbakar. Minyak bumi merupakan bahan bakar fosil yang berguna untuk kehidupan manusia dengan materi penyusun paling utama adalah senyawa alkana yakni salah satu senyawa hidrokarbon.

Minyak bumi terbentuk dari renik tumbuhan serta hewan yang tertimbun selama jutaan tahun pada lapisan kerak bumi. Sedangkan proses pembentukannya melibatkan suhu yang sangat ekstrim. Minyak bumi disebut sebagai klasifikasi sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sebab proses pembentukannya terjadi sangat lama sampai jutaan tahun.

Bahan bahan renik dari tumbuhan atau hewan nantinya akan tertimbun di bagian dalam kerak bumi lalu memperoleh tekanan tinggi serta berproses bersama suhu yang ekstrim.

Sejarah Minyak Bumi

Minyak bumi dalam bahasa Latin disebut dengan petroleum yakni salah satu contoh bahan kimia yang bersifat korosif yang tersusun dari dua kata yakni petrus yang berarti karang dan juga oleum yang berarti minyak. Jika disatukan, maka berarti minyak dari timbunan karang dengan julukan emas hitam.

Warna dari minyak bumi ini coklat kehitaman dan ada juga yang kehijauan. Minyak bumi ada di lapisan atas kerak bumi dengan sifat yang mudah terbakar sehingga minyak bumi banyak dipakai sebagai bahan bakar seperti pada kendaraan.

Lokasi dari minyak bumi bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan cara mempelajari struktur geologis, analisis sedimen, struktur sumber, karakter dan studi pendukung yang lain. Sesudah data yang dibutuhkan terkumpul, maka proses penambangan akan dilakukan.

Dari proses pengilangan minyak, nantinya minyak bumi bisa diklarifikasikan sesuai dengan titik didih. Dari perbedaan titik didih tersebut, maka bahan dasar minyak bumi akan diubah menjadi banyak material sepeti bensin yang merupakan contoh bahan kimia mudah terbakar, aspal bahkan sampai obat dan plastik.

Teori Proses Pembentukan Minyak Bumi

Dalam proses pembentukan minyak bumi, ada beberapa teori yang digunakan yakni teori biogenetik atau organik, teori anorganik dan juga teori duplex.

1. Teori Biogenetik

Pada dasarnya, teori biogenetik pertama kali dilakukan oleh Macquir pada tahun 1758 di Perancis. Pada awalnya, ia berpendapat jika tumbuhan merupakan asal dari minyak bumi. Kemudian di tahun 1763, M.W Lamanosow yang berasal dari Rusia juga mengatakan hal yang serupa. Pendapat tersebut juga didukung sarjana lainnya seperti Engler, Hofer, NemBeery dan juga Bruk.

Mereka kemudian juga mengemukakan jika minyak serta gas bumi berasal dari jasad hewan, tumbuhan atau makhluk organik yang lain yang tertimbun di endapan pasir dan juga lumpur.

Nantinya, endapan itu akan membawa senyawa yang terbawa dan kemudian menghasilkan minyak bumi. Mereka mengatakan jika ini berasal dari air sungai hingga laut lalu ada di dasar laut dan mengendap selama jutaan tahun.

2. Teori Anorganik

Di tahun 1866, BarthBarthelot mengatakan jika di dalam minyak bumi mengandung logam alkali. Logam alkali tanah tersebut ada di kondisi bebas dan juga di temperatur serta suhu cukup tinggi. Logam tersebut kemudian mulai membentuk astilena sesudah bersentuhan dengan CO2 atau oksigen.

Sementara di tahun 1877, Mendeleyev mengatakan hal yang hampir serupa. Ia berpendapat jika minyak bumi terbentuk karena pengaruh kerja uap di karbia logam yang ada di bagian dalam bumi.

Semua mempunyai pendapat yang hampir sama yakni minyak bumi terbentuk karena ada unsur kimia di dalam tanah dan juga pengaruh dari suhu serta tekanan tinggi.

3. Teori Duplex

Teori Duplex adalah teori gabungan dari teori organik dan anorganik yang banyak digunakan kalangan luas. Dalam teori ini disebutkan jika minyak bumi dihasilkan dari berbagai jasad organisme di laut baik itu hewan dan juga tumbuhan.

Organisme yang tertutupi dengan lumpur di bagian dasar laut pada waktu yang cukup lama nantinya akan berubah menjadi bebatuan sedimen secara perlahan. Batuan tersebut mempunyai ciri yang serupa dengan bintik dari minyak serta gas. Batuan tersebut yang kemudian dikatakan menjadi batuan induk.

Proses Pembentukan Minyak Bumi

Sesudah mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembentukan minyak bumi, berikut akan kami jelaskan tentang proses pembentukan minyak bumi selengkapnya.

1. Fotosintesa Ganggang

Minyak bumi dihasilkan dari ganggang yang mengalami fotosintesa yakni biota paling penting untuk penghasil minyak bumi. Sebetulnya, tumbuhan tingkat tinggi juga dapat menghasilkan minyak bumi, namun tumbuhan tinggi lebih mudah menghasilkan gas dibandingkan minyak bumi.

2. Pembentukan Batuan Induk

Sesudah proses pembentukan batuan induk terjadi, maka batuan yang sudah terbentuk tersebut akan tertimbun batuan lain yang terjadi selama jutaan tahun. Batuan sarang menjadi salah satu batuan yang menimbun batuan induk yang secara umum bisa terbentuk dari batu gamping, pasir atau batuan vulkanik dari gempa bumi yang ditimbun bersama dengan ruang berpori.

3. Pengendapan Batuan Induk

Batuan induk nantinya akan tertimbun dengan batuan lain selama jutaan tahun dan salah satunya adalah batuan sarang. Minyak akan terbentuk di suhu 50 hingga 180 derjat celcius. Namun puncak dari kematangan terbaik adalah ketika sampai ke suhu 100 derajat celcius.

Pada saat suhu terus bertambah karena cekungan semakin turun, maka suhu tinggi akan memasak karbon yang kemudian akan berubah menjadi gas.

4. Proses Akhir

Di dalam proses akhir yakni ketika karbon terkontaminasi dengan suhu panas, maka nantinya akan bereaksi bersamaan dengan hidrogen untuk kemudian membentuk senyawa hidrokarbon. Dari sini, batuan induk yang telah matang akan berubah menjadi minyak bumi namun dalam kondisi mentah.

Minyak bumi yang masih mentah tersebut berbentuk kental dengan berat jenis lebih kecil dibandingkan air. Dengan masa jenis yang lebih rendah tersebut, maka minyak mentah akan naik ke permukaan dan siap ditambang sebab sudah naik ke permukaan dan terperangkap di bebatuan berbentuk seperti mangkuk terbalik.

Sponsors Link
,
Oleh :
Kategori : Kimia